PeTaKa Melon (Pengabdian perTanian Kampung Melon)
Eduaksi | 2021-05-18 10:14:48ABSTRAK
PeTaKa Melon (Pengabdian perTanian Kampung Melon) di Desa Pekuwon, Dusun Prembugan, Kecamatan Sumberrejo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
Anindya Pramesti Nugroho, Himatul Awaliyah Putri, Sarma Ulina Sihotang, Program Studi Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Diponegoro (2021)
Latar Belakang: Kewirausahaan sosial (Social entrepreneurship) merupakan salah satu disipilin ilmu yang menggabungkan antara kecerdasan berbisnis, inovasi, dan tekad untuk maju ke depan. Kewirausahaan ini dapat diwujudkan melalui pengabdian kepada masyarakat dengan melalukan sebuah terobosan berupa pengembangan di masyarakat tersebut. Sasaran kewirausahaan sosial salah satunya akan diterapkan di Desa Pekuwon, Dusun Prembugan, Kecamatan Sumberrejo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Dimana, kewirausahaan ini didasari dari kurangnya pendapatan masyarakat desa tersebut jika terjadi masa panen petani melon. Harga jual yang tidak menentu menjadi alasan utama dari kurangnya pendapatan masyarakat, khususnya petani melon. Sementara, modal tanaman melon masih tergolong cukup tinggi, sehingga, mengakibatkan ketidakseimbangan antara pendapatan dengan pengeluaran.
Tujuan: Memberikan pengetahuan baru dalam rangka mengembangkan sumber daya alam dan sumber daya manusia di Desa Pekuwon, Dusun Prembugan, Kecamatan Sumberrejo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan metode kualitatif. Metode ini digunakan untuk mendapatkan deskripsi yang lebih jelas terkait dengan pengembangan buah melon di Desa Pekuwon, Dusun Prembugan, Kecamatan Sumberrejo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Dalam model penelitian ini juga, peneliti mengambil cara observasi dalam memperoleh data yang dibutuhkan. Observasi yang dilakukan bertujuan agar data yang dibutuhkan benar-benar terarah dan lengkap. Dalam cara observasinya, observasi yang diambil juga observasi kelompok. Dalam hal ini, peneliti langsung ke lapangan dan bersama dengan tim sasaran dari pengembangan, yaitu petani melon dalam mengkaji objek tujuan. Observasi ini dirasa sudah cukup untuk mendapatkan data yang sebanyak-banyaknya dan selengkap-lengkapnya. Tujuannya agar peneliti mampu menganalisis kebijakan yang akan dilakukan.
Kata kunci: kewirausahaan sosial, pengetahuan, metode kualitatif
ABSTRACT
Anindya Pramesti Nugroho, Himatul Awaliyah Putri, Sarma Ulina Sihotang, Public Administration Study Program Faculty of Social and Political Sciences, Diponegoro University (2021)
Background: Social entrepreneurship is a discipline that combines business acumen, innovation, and determination to move forward. This entrepreneurship can be realized through community service by carrying out a breakthrough in the form of development in that community. One of the targets of social entrepreneurship will be implemented in Pekuwon Village, Prembugan Hamlet, Sumberrejo District, Bojonegoro Regency, East Java. Where, this entrepreneurship is based on the lack of income of the village community if there is a harvest period for melon farmers. Uncertain selling prices are the main reason for the lack of income of the community, especially melon farmers. Meanwhile, the capital for melon cultivation is still quite high, resulting in an imbalance between income and expenditure.
Purpose: Providing new knowledge in order to develop natural resources and human resources in Pekuwon Village, Prembugan Hamlet, Sumberrejo District, Bojonegoro Regency, East Java.
Methods: This study is a research using qualitative methods. This method is used to obtain a clearer description regarding the development of melon fruit in Pekuwon Village, Prembugan Hamlet, Sumberrejo District, Bojonegoro Regency, East Java. In this research model too, the researcher takes the method of observation in obtaining the required data. The observations made are intended so that the required data is truly focused and complete. In the way of observation, the observations taken are also group observations. In this case, the researcher goes directly to the field and together with the target team of the development, namely the melon farmer, in assessing the objective object. This observation is considered sufficient to obtain as much data as possible and completely. The goal is that researchers are able to analyze the policies to be carried out.
Keywords: social entrepreneurship, knowledge, qualitative methods
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di Desa yang sangat amat kental akan perkampungan yang masih lekat akan mata pencaharian petani yang sangat banyak ini baik persawahan maupun perladangan tepatnya di Desa Pekuwon, Dusun Prembugan, Kecamatan Sumberrejo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Sebagian besar warga disini masih bermata pencaharian sebagai petani baik laki laki maupun perempuan banyak sekali yang mereka tanam dan sangat beragam baik padi, kacang kacang an, umbi umbi an sampai buah buah an sebagai selingan ketika panen padi telah siap, serta ibu ibu rumah tangga yang membantu suaminya ke sawah juga masih pada banyak yang menganggur jadi bisa kita sosialisasikan dan kita pemberdayakan untuk kita ajari membuat suatu hal yang baru bagi mereka. Ya, disini terkadang menanam seperti buah melon, golden dan blewah pada musim tertentu tetapi minimnya sumber daya manusia dan kepahaman akan teknologi serta trend trend pengolahan baik makanan, mengolah buah buah an jadi hasil panen.
Sebagai mahasiswa yang ingin mengabdi kepada masyarakat melalui sosial interprenur ini tentu saja kelompok kami ingin terjun keranah masyarakat agar lebih baik dan tidak gaptek akan teknologi melalui pemberdayaan pengolahan buah melon menjadi krupuk dengan berbagai varian rasa kami memilih pengolahan krupuk karena pembuatan nya yang mudah serta bahan yang dibutuhkan tidak banyak selain itu juga krupuk pasti tidak asing di kalangan masyarakat ditambah dengan inovasi dari kelompok kami agar saat panen melon suami yang menjual buah dan ibu ibu yang mengolahnya agar mendapat keuntungan yang semakin banyak dan mengiisi waktu luang tentunya, ditambah dengan varian rasa kerupuknya dapat dikasi balado, bbq, dan manis pun bisa menggunakan selai ataupun coklat, selain enak khasiat buah melon tentunya sangat banyak dan sehat untuk tubuh dan ibu ibu yang mempraktekan temuan ini pasti sudah pandai dalam hal memasak yang nantinya kerupuk ini akan dikemas semenarik mungkin.
Alasan kita memilih buah melon karena buah melon ini sangat mudah ditemui dan banyak ditanam serta kandungan air di dalam nya yang menambah kekuatan cita rasa kerupuk ini meskipun krupuk melon ini renyah tetapi rasa melon nya tentu sangat berasa, pengolahan ini bisa dilakukan oleh ibu ibu di desa, ibu ibu pkk dan ibu rumah tangga yang masih menganggur di rumah , tujuan kewirausahaan ini sangat menguntungkan bagi petani dan ibu ibu yang diberdayakan karena bahan dan kebutuhan yang dipakai tidak terlalu banyak tetapi untungnya bisa diprioritaskan.
1.2 Rumusan Masalah
a. Bagaimana pengelolaan buah melon saat belum dilakukan pemberdayaan nantinya?
b. Mengapa di wilayah tersebut perlu dilakukan pemberdayaan?
c. Bagaimana rancangan pemberdayaan yang akan ditawarkan pada masyarakat?
d. Apa saja yang menjadi faktor yang menyebabkan tidak kondusifnya pengelolaan buah melon di wilayah tersebut?
e. Apa langkah yang dapat dilakukan, jika tanaman melon terkena hama?
1.3 Tujuan Penelitian
a. Membantu meningkatkan pendapatan masyarakat desa terkait khususnya petani melon.
b. Mengenalkan pentingnya memiliki jiwa wirausaha sebagai upaya menjawab tantangan zaman dan perubahan kondisi
c. Mengajak masyarakat untuk mengasah keterampilan dengan memproduksi hasil panen melon.
d. Menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat yang tidak memiliki matapencaharian
e. Membantu memaksimalkan hasil panen dengan membuat pestisida alami untuk mengurangi persebaran hama.
1.4 Manfaat
a. Menjelaskan perbandingan yang akan dipaparkan dalam makalah ini. Dengan adanya perbandingan ini, dapat membantu pertimbangan masyarakat tersebut dengan pemberdayaan yang akan dilakukan.
b. Memaparkan informasi yang lebih detail terkait dengan pemberdayaan yang akan dilaksanakan. Selain itu, memberikan saran untuk pengembangan usaha yang lebih menguntungkan bagi masyarakat sekitar.
c. Menjelaskan paparan dari konsep atau rancangan pemeberdayaan yang akan diterapkan dimasyarakat di desa tersebut. Hal ini berkaitan dengan, apa yang akan dilakukan di wilayah tersebut, bagaimana dengan biaya, dan sebagainya.
d. Memaparkan informasi mengenai faktor yang menjadi penyebab dilakukannya pemberdayaan di wilayah tersebut. Hal yang berkaitan, mengenai turunya harga jual melon saat panen, hama tanaman, dan sebagainya.
e. Menjelaskan langkah atau tindakan yang dapat dilakukan untuk menjaga tanaman buah melon dari serangan hama. Hal ini nantinya akan berkiatan dengan pemberdayaan masyarakat dari segi penyediaan pestisida alami atau organik.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengelolaan Buah Melon Saat Belum Dilakukan Pemberdayaan
Saat belum dilakukan pemberdayaan buah melon yang dipanen oleh ibu Astuti hanya diperjualbelikan saja ke pasar kalo tidak ke pemasok buah di penjual buah dan terkadang orang membeli buah bijian untuk dikonsumsi sendiri karena memang sebelum diberdayakan belum ada tenaga kerja yang didayakan serta teknologi yang kurang menguasai, padahal kualitas melon jangan diragukan lagi rasanya manis dan layak konsumsi. Terkadang melon ini dibeli oleh pedagang pedagang es buah ataupun salad (kolakan) namun tidak dibuat olahan masakan maupun minuman oleh ibu Astuti karena beliau sudah tua juga dan dalam pemberdayaan ini ide yang sangat pas dan tepat yang diimplementasikan kepada petani serta ibu ibu di Desa Pekuwon karena kerupuk sudah banyak orang tau namun varian rasa ataupun jenisnya tentu beda dengan yang lainya, kandungan manis melon yang menggugah selera yang dikemas dengan sebaik dan semenarik mungkin agar ibu ibu dapat berkreasi dan tidak hanya memperjualbelikan melon utuh saja tetapi dapat membuktikan jika melon banyak peminatnya dan sangat laku di pasaran, karena melon seperti yang kita tahu saat musimnya berbuah sangat sempurna dan manis dan menjadi rebutan banyak orang karena tidak semua orang bisa menanam buah melon, dan melon yang diperjualbelikan sebelum di pemberdayakan tentunya harganya menggunakan harga tetangga maksudnya adalah harga yang pas dikantong karena memang orang yang masih di Desa memberikan harga yang murah namun kualitas tidak diragukan.
B. Alasan Desa Pekuwon Perlu Dilakukan Pemberdayaan
Desa Pekuwon adalah desa yang sangat kental akan mata pencaharian petani dan budaya yang masih sejuk dan asri di dalamnya pun terdapat Bumdes yang mensejahterakan warganya,di desa Pekuwon ini banyak sekali lahan serta petani yang menanam beraneka ragam buah serta kacang kacangan walaupun tergantung musim namun kualitas warga serta tanaman yang dihasilkan Desa Pekuwon ini tidak perlu diragukan jadi kami sangat berniat dan tertarik dengan desa ini yang pantas untuk diberdayakan untuk lebih maju ,inovasi kedepanya.
C. Rancangan Pemberdayaan yang Akan Ditawarkan pada Masyarakat
Kelompok kami merencanakan pemberdayaan kerupuk dan brownis dari buah melon dengan proses pemberdayaan menggunakan platform zoom dengan menjelaskan dan menyampaikan ide serta gagasan yang telah kami rancang kepada ibu ibu warga desa Pekuwon terutama ibu Astuti, setelah merancang penyampaian ide kami menawarkan ibu ibu untuk mencobanya dikemudian hari untuk memprodukdi dan menjual nya di platfrome yang telah kami sediakan. Untuk produk selanjutnya, baik dari kelompok kami dan Ibu Astuti akan menyesuaikan dengan hasil panen yang ada dan selera masyarakat saat ini karena inovasi dapat berkembang seiring berjalannya waktu.
D. Faktor Penyebab Tidak Kondusifnya Pengelolaan Buah Melon di Desa Pekuwon
Tidak kondusifnya pengelolaan buah melon adalah karena minimnya saran teknologi yang canggih terlebih lagi petani yang masih belum menguasai cara penggunaan teknologi secara tepat. Selain itu, ibu-ibu yang beberapa diantara sudah cukup berumur ini tidak memiliki inovasi untuk dan menguasai mengenai oalahan atau pemberdayaan apa yang sedang musim saat ini. Disamping itu, mereka juga masih kurang memahami penggunaan market place yang sedang rama digandrungi masyarakat. Padahal, peluang dan kesempatan untuk lebih maju dan dikenal masyarakat secara luas dari market place sangatlah besar. Oleh karena itu, dibutuhkan penanganan melalui edukasi secara langsung mengenai pengenalan inovasi-inovasi dan sosial media sebagai media market place seperti platform instagram dan shopee.
E. Langkah Pencegahan terhadap Serangan Hama
Hama merupakan salah satu permasalahan yang menyebabkan penurunan hasil panen yang juga berakibat pada kerugian. Pada faktanya, petani di Desa Pekuwon menggunakan pestisida kimia yang memiliki banyak kekurangan dari sisi harga dan kenyamanannya yaitu harganya yang cukup mahal sehingga membuat petani harus mengeluarkan banyak biaya untuk penangangan dan bahaya dari pestisida apabila mengenai bagian tubuh atau bisa disebut juga tidak ramah lingkungan. Oleh karena itu, kami bernisiatif untuk memberikan alternatif yang yang lebih ramah lingkungan dan dapat meminimalisir pengeluaran, yaitu pestisida nabati yang dibuat dari sampah puntung rokok. Dimana rokok ini memiliki konsumen yang luas dan tidak terbatas yang mana petani dan warga desa Pekuwon lainnya juga termasuk pengguna rokok. Dengan demikian, petani akan lebih mudah membuat pestisida nabati karena bahan utamanya sangat mudah ditemukan bahkan dilingkungan terdekat dan dirinya sendiri. Cara pembuatannya juga sangat mudah, yaitu dengan mencampurkan beberapa puntung rokok dengan air bersih didalam botol minuman yang tidak dipakai. Dari botol tersebut, petani bisa langsung mengaplikasikannya pada tanaman melonnya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kewirausahaan sosial adalah tentang bagaimana menerapkan pendekatan yang praktis, inovatif, dan berkelanjutan untuk memberikan dampak positif pada masyarakat, khususnya masyarakat kelas ekonomi bawah dan yang terpinggirkan. Penerapan kewirausahaan sosial dipandang penting, karena memilki karakteristik yang merupakan terobosan baru dalam memecahkan fenomena sosial melalui pendekatan selain mencari keuntungan, juga menciptakan nilai sosial terutama bagi masyarakat miskin.
Kewirausahaan sosial salah satunya dikembangkan di Desa Pekuwon, Dusun Prembugan, Kecamatan Sumberrejo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Daerah ini memiliki sumber mata pencarian sebagai petani. Oleh sebab itu, daerah ini terkenal dengan pertanian melon.
Ketidaktahuan dalam memprediksi harga pasar, membuat petani melon mendapatkan berbagai masalah. Contohnya, ketika sudah memasuki masa panen, akan tetapi harga pasar turun, sering sekali membuat petani melon merasakan kerugian. Dengan itu, perlu dilakukan beberapa inovasi untuk menangani permasalahan tersebut.
3.2 Saran
- Menciptakan inovasi baru dalam membantu permasalahan
- Untuk pengembangannya, maka dibutuhkan dana sebagai pendukung
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.