Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Arum Puspitasari

Covid 19 Mengakibatkan Prestasi pada Siswa SD Menurun

Eduaksi | Monday, 17 May 2021, 10:48 WIB

COVID 19 MENGAKIBATKAN PRESTASI PADA SISWA SD MENURUN

Prestasi belajar menjadi tolok ukur salah satu gambaran tingkat keberhasilan dari proses pembelajaran. Dengan kata lain, prestasi belajar yang diperoleh peserta didik mencerminkan tingkat penguasaan materi pembelajaran. Kehadiran seorang guru di kelas dalam menjelaskan dan memberikan materi dapat membantu siswa memahami pelajaranpelajaran yang yang diberikan padanya, sehingga prestasi belajar anak menjadi maksimal.

Pada kenyataannya di sekolah SD N Kumpulsari guru yang selalu hadir di dalam kelas tampak tidak berdampak baik secara signifikan, bahkan menurunkan prestasi belajar. Prestasi belajar siswa ini, terlihat dari hasil yang diraih oleh siswa-siswa dalam ujian-ujian yang dilaksanakan, baik itu ujian harian, ujian tengah semester, maupun ujian akhir semester. Ujian harian siswa-siswa sering mendapatkan nilai di bawah KKM yang telah ditentukan. Kesulitan dalam belajar siswa menjadi penyebab menurunnya kinerja akademik atau prestasi belajarnya. Namun kesulitan belajar juga dapat dibuktikan dengan munculnya kelainan prilaku siswa seperti seringnya siswa mengobrol ketika pembelajaran berlangsung, mengusik teman, sering bolos dari sekolah. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi menurunnya prestasi belajar yakni faktor internal dan faktor eksternal. Pada observasi di lapangan yang terjadi penyebab menurunnya prestasi belajar siswa terlihat dari faktor internalnya. Faktor internal yang terjadi yakni pada minat belajar siswa dalam belajar pada mata pelajaran tertentu. Minat ini menjadi suatu permasalahan yang sangat adanya minat seorang anak terhadap suatu pelajaran akan timbul kesulitan belajar sehingga prestasi belajar yang diharapkan pun tidak akan tercapai.

Minat dalam belajar siswa semakin menurun, ini terlihat ketika pada saat pelajaran berlangsung. Siswa lebih banyak mengobrol dengan teman sebangkunya, mengganggu teman yang lain, banyak yang keluar dengan alasan ke kamar mandi, bahkan ada yang memainkan handphone. Penyebab menurunnya minat belajar siswa terhadap suatu pelajaran, dapat dilihat dari metode yang dipakai oleh guru tersebut.

Metode menjadi suatu jalan seorang guru mentransfer ilmunya, sedangkan murid memahami ilmu yang disampaikan melalui metode yang guru tersebut. Jika metode yang selalu digunakan metode ceramah, maka interaksi antara guru dan murid pun akan kurang, sehingga murid cenderung tidak memperhatikan apa yang materi yang disampaikan, dan minat siswa dalam belajarpun akan menurun.

Pembelajaran masih dominan pada guru terbukti dengan sering digunakannya metode ceramah di setiap pertemuan dan siswa lebih banyak pasif, hanya sebagai pendengar, siswa tidak terlibat secara aktif dalam pembelajaran apabila menggunakan metode tersebut.

Prestasi sangat penting bagi seluruh siswa yang ingin memiliki prestasi yang bagus, tetapi juga banyak siswa yang tidak memikirkan prestasi dan hanya memikirkan yang penting dapat naik kelas. Dari kebanyakan orang tua menginginkan anak-anaknya mendapatkan prestasi yang bagus. Dari pengamatan yang saya lakukan, kebanyaan anak yang saya ajar itu belum terlalu memahi pelajaran yang didapat disekolah, dikarenakan sekolahnya kebanyakan yaitu dengan cara online atau hanya diberi tugas oleh gurunya saja. Oleh karena itu pada saat dirumah orang tua juga harus dapat bisa membantu anak untuk memulai belajar dengan rajin agar dapat mendapatkan prestasi yang bagus disekolah.

Proses pembelajaran merupakan salah satu unsur penting untuk mencapai keberhasilan dalam pembelajaran. Dalam proses pembelajaran itulah terjadi proses transformasi ilmu pengetahuan serta nila-nilai. Ketika proses pembelajaran berlangsung, terjadi interaksi antara guru dengan siswa yang memungkinkan bagi guru untuk dapat mengenali karakteristik serta potensi yang dimiliki siswa. Demikian pula sebaliknya, pada saat pembelajaran siswa memiliki kesempatan untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya sehingga potensi tersebut dapat dioptimalkan. oleh karena itu, pendidikan bukan lagi memberikan stimulus akan tetapi usaha mengembangkan potensi yang dimiliki. Untuk dapat mengenali dan mengembangkan potensi siswa tentunya dalam proses pembelajaran perlu pembelajaran yang bersifat aktif. Pembelajaran tidak lagi berpusat pada guru tetapi berpusat pada siswa dan guru hanya sebagai fasilitator serta pembimbing. Dengan demikian, siswa memiliki kesempatan yang luas untuk mengembangkan kemampuannya seperti mengemukakan pendapat, berpikir kritis, menyampaikan ide atau gagasan dan sebagainya. Belajar aktif sangat diperlukan oleh siswa untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Ketika siswa pasif, atau hanya menerima dari pengajar akibatnya tingkat pemahaman siswa terhadap materi pelajaran rendah.

Kegiatan belajar menggunakan bantuan media pembelajaran menjadikan pembelajaran menjadikan pembelajaran lebih terasa menyenangkan dan siswa cenderung tidak cepat merasa bosan. Walaupun menggunakan media pembelajaran yang secaa sederhana, kegiatan pembelajaran dapat tersampaikan baik kepada siswa.

Melalui kegiatan bimbingan belajar pada siswa sekolah dasar ini, diharapkan dapat membantu permasalahan pada dunia pendidikan akibat adanya Pandemi Covid-19 yang menimpa pada negara kita.

Oleh : Arum Puspitasari

Penulis adalah Mahasiswa Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Muhammadiyah Purworejo.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image