Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Andri Mastiyanto

Tips Memulai dan Mempertahankan Gerakan Kebaikan di Tempat Kerja

Eduaksi | Sunday, 16 May 2021, 17:50 WIB
Deskripsi : Tips Memulai dan Mempertahankan Gerakan Sosial di Tempat Kerja I Sumber Foto : dokpri

Ramadhan 1442 H telah berakhir dan 11 bulan lainnya akan kita jejaki. Apakah sentuhan rohani pada bulan Ramadhan ada yang masih bisa kita amalkan ? ya ada, salah-satunya berbagi kebaikan.

Berbagai kebaikan bisa dalam bentuk apa saja dan bisa kita lakukan dimana saja termasuk di Tempat Kerja.

Berbagi kebaikan bisa berupa ; penggalangan dana, membuat kegiatan sosial, bank sampah, sharing informasi yang bermanfaat, dll.

Didunia ini banyak orang baik, itu yang daku (saya) rasakan. Orang-orang ini ada di sekitar kita, baik itu di lingkungan keluarga, tempat tinggal, teman sepermainan, dan tempat kerja.

Membentuk gerakan sosial jangan dulu berfikir macam-macam dan tidak harus ditujukan berskala luas / nasional.

Sebuah aksi sederhana tetapi dapat menjadi wadah kebaikan beberapa orang (sejumlah jari di tangan) itu sudah sangat membantu orang lain.

Apalagi jika aksi kita itu ditiru kebaikannya oleh orang lain dan memunculkan gerakan / aksi sosial lainnya itu merupakan sesuatu yang baik.

NIlai kebaikan itu tidak dilihat dari nominal dan berapa jumlah orang / mahluk yang dibantu. Contohnya dalam kisah Islami, ada orang baik yang memberikan minum hewan yang kehausan menjadikannya ahli surga.

Nah, kali ini daku akan memberikan tips bagaimana memulai dan menjalankan gerakan / aksi sosial di tempat kerja agar dapat bertahan lama.

Tips ini dari pengalaman daku memulai, menggerakkan dan menjalankan Gerakan Koin Untuk Pendidikan RSKO Jakarta bersama sahabat ku Hidayatullah (Dayat) ;

1. Mulai Saja dari Diri Sendiri Terlebih Dahulu

Jiwa-jiwa yang dipanggil dan terpanggil itu ada. Daku melihat dan mendengar secara langsung atau melalui media informasi.

Ada yang terpanggil akhirnya terketuk dan mencoba menjalankan, ada pula yang bingung bagaimana memulai dan perlu pendampingan, ada juga yang mengabaikan.

Pada saat mengikuti kegiatan Field Trip Danone Blogger Academy 2018, daku melihat sendiri banyak aksi sosial yang dimulai oleh seorang individu yang kemudian menggerakan banyak orang.

Deskripsi : Gerakan Koin Untuk pendidikan menerima donasi dari Cloathing Store (Broy) I Sumber Foto : dokpri

Jujur saja dari pengalaman daku untuk memulai itu tidak mudah. Laksanakan saja dahulu yakni dengan dimulai dari diri sendiri. Itu yang daku lakukan di tahun 2012 saat memulai Gerakan Koin Untuk Pendidikan RSKO Jakarta.

Awalnya Daku meletakkan sebuah celengan koin di meja kerja, dimana setiap harinya daku bersedekah koin.

Berujung aktivitas daku tersebut dilihat oleh teman-teman daku di Program Anggaran RSKO Jakarta, yang berujung lahirlah Gerakan Koin Untuk Pendidikan RSKO Jakarta yang berafiliasi dengan Komunitas Coin A Chance.

Bersama Hidayatullah, Alhamdulillah kami masih memilhara gerakan ini bertahan hingga 8 tahun (November 2012 - 2021)

2. Bulatkan Niat dan Tekad, Sesuatu Dimulai dari Kecil

Awal mula dari Gerakan Coin Untuk Pendidikan RSKO Jakarta dari sekeping koin yang daku tabung di sebuah celengan yang ditempatkan di meja kerja.

Tabungan coin itu nantinya untuk didonasikan bagi pendidikan adik-adik yang kurang mampu dari Komunitas Coin untuk Pendidikan.

Setelah 2 bulan berjalan ternyata banyak teman daku yang ikut menabung coin sehingga dalam 2 bulan telah terkumpul Rp.323.000,- dari satu celengan Coin A Chance di Bulan Desember 2012.

323 ribu rupiah bukanlah jumlah yang besar bagi sebuah gerakan penggalangan dana. Pada bulan berikutnya hasil pengumpulan coin mendapatkan hasil yang lebih rendah dari sebelumnya sekitar Rp.285.000,-

Namun, di tahun 2020 rata-rata terkumpul 1,6 juta per dua/tiga bulan bahkan pernah hampir menembus 4 juta rupiah.

Jumlah titik lokasi dari satu unit (2012), saat ini (2021) mencapai di 20 titik lokasi di RSKO Jakarta.

Hasil pengumpulan koin tersebut nantinya dikirmkan ke Komunitas Coin A Chance untuk membantu pembiayaan sekitar 70-an adik asuh di seluruh Indonesia.

Deskripsi : Sekeping coin 100 rupiah pun bisa dapat membantu orang lain I Sumber Foto : Coin A Chance

Bagi teman-teman yang mau memulai, ketika gerakan sosial sudah berjalan dua bulan dan belum berkembang jangan turun semangat.

Bulatkan niat dan tekad bahwa apa yang kita lakukan untuk tujuan baik. Jangan berprasangka buruk bahwa Alloh SWT tidak mendukung apa yang kita lakukan. Mungkin ini ujian awal bagi gerakan sosial yang Anda lakukan.

3. Dengarkan yang Positif, Indahkan yang Negatif

Ketika gerakan / aksi sosial mulai mulai naik konsekwensinya akan semakin banyak orang yang tahu.

Sama seperti dalam kehidupan sehari-hari, tidak semua orang berprasangka baik terhadap diri kita termasuk di tempat kerja.

Begitupun saat diri kita ketika melakukan aksi/gerakan sosial apalagi bila menyangkut donasi/sumbangan.

Akan ada saja yang mengucapkan "biar dibilang sok baik", "cari muka", dan "duitnya dia tilep tuh ".

Deskripsi : Dengar yang baik, abaikan yang negatif I Sumber Foto : dokpri

Jangan stop aksi/gerakan sosial yang sudah kita jalankan karena gunjingan orang lain. Tutup telinga kita dari gunjingan itu dan biarkan waktu yang menjawab

Tidak perlu menjelaskan ke setiap orang atas gunjingan negatif itu, Alloh SWT yang tau niat kita.

4. Umumkan Aksi Sosial Dengan Komunikasi Efektif

Saat memulai sebuah aksi/gerakan sosial bila ingin diketahui dan dipahami oleh orang lain ada baiknya disiarkan dengan menggunakan komunikasi yang efektif.

Usahakan komunikasi berlangsung secara timbal balik, jangan hanya satu arah saja. Adapun nilai dari aksi/gerakan sosial sebaiknya disampaikan secara ringkas dan jelas.

Usahakan menggunakan bahasa yang mudah dipahami dengan cara penyampaian yang mudah diterima.

Bila kita menyiarkan aksi/gerakan sosial yang kita geluti sebaiknya disampaikan secara tulus. Jika lawan bicara terlihat tidak tertarik atas informasi yang kita berikan sebaiknya tidak perlu dilanjutkan dan kesal.

Deskripsi : Komunikasi Efektif, Sosial Media dan Blog bisa menjadi cara menyiarkan gerakan / aksi sosial I Sumber Foto : dokpri

Agar gerakan / aksi sosial yang dijalankan terdengar dapat menggunakan media sosial (facebook, Instagram, dan twitter).

Tidak perlu memikirkan like dan dislike, pro dan kontra itu biasa dalam kehidupan. Bila ada comment positif dijawab, bila ada comment negatif biarkan saja.

Blog juga merupakan sarana terbaik dalam menyiarkan informasi gerakan / aksi sosial. Tidak semua pertanyaan orang bisa kita jawab, tulisan di blog bisa kita share kepada penanya. Kita akan terkuras energi bila menerangkan dari orang per orang.

5. Hadirkan Voulenter Dalam Kegiatan Aksi Sosial

Carilah patner yang solid di tempat kerja agar aksi/gerakan sosial bisa tumbuh dan bertahan.

Keterlibatan voulenter dalam aksi / gerakan sosial di tempat kerja dapat memberikan dampak yang besar.

Mereka (voulenter) akan dapat melihat langsung apa yang kita bangun sekaligus merasakan nilai dari gerakan / aksi sosial.

Setiap dua bulan/tiga bulan sekali, Gerakan Koin Untuk Pendidikan RSKO Jakarta mengadakan hari penghitungan coin.

Para penghitung koin dalam kegiatan hari penghitungan koin merupakan sebagian dari pendonatur koin yang merupakan voulenter.

Dengan melibatkan para voulenter membuat rasa kedekatan dengan gerakan yang mereka support.

6. Transparansi

Dalam kegiatan aksi / gerakan sosial dengan donasi didalamnnya sebaiknya transparan. Uang walaupun seratus rupiah sangatlah sensitif.

Akan ada saja kata-kata "seratus rupiah coba klo dikumpulin dari seribu orang dan bertahun-tahun kan bisa beli motor / mobil / rumah".

Deskripsi : kejelasan donasi itu penting karena itu bukti transparansi sebuah gerakan sosial I Sumber Foto : dokpri

Untuk itu kejelasan uang donasi dari voulenter amatlah penting. Bila kita tidak transparan, bisa jadi gerakan / aksi sosial kita tidak bertahan lama.

Dalam penghitungan koin yang dilakukan dengan para voulenter merupakan bagian dari transparansi.

Dengan mereka melihat langsung uang yang berada di celengan dibuka dan dihitung membuat kepercayaan dari para voulenter menjadi kuat.

Apalagi kami menfoto hasil penghitungan dan penyerahan uang donasi gerakan / aksi sosial lalu di upload ke media sosial. Akan banyak orang yang mengawasi dan akan memberikan peringatan bila diselewengkan.

7. Ada Waktu Gerakan Sosial istirahat Bila Lelah, Bosan dan Riya

Akan ada waktunya rasa lelah dan bosan mulai hadir. Acapkali setan-setan menggoda dengan rasa riya.

Maka pada momen tersebut sebaiknya diri kita menghentikan sementara aksi/gerakan sosial yang dijalankan tersebut.

Pengalaman daku dan dayat (patner) menginstirahatkan Gerakan Koin Untuk Pendidikan RSKO Jakarta agar dapat mengembalikan ke setelan pabrik selama 3 bulan atau lebih.

Tujuannya agar dapat kembali dari tujan awal yakni membantu adik-adik asuh yang kesulitan biaya sekolah.

Lelah, bosan dan riya merupakan tantangan terbesar dan hal ini dapat kita atasi dengan istirahat dari kegiatan itu sementara.

---------------------------------------------------------------------------------

Salam hangat Blogger Udik dari Cikeas

Andri Mastiyanto

Twitter [DISINI] , Instagram [DISINI]

Email : [email protected]

.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image