Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Sunarji Harahap

Explorasi Digital dan Masa Depan Perbankan Syariah

Bisnis | Saturday, 15 May 2021, 15:41 WIB

Memanfaatkan era revolusi digital dalam meyakinkan masyarakat untuk mensosialiasikan dan memberi edukasi kepada khalayak, bahwa ekonomi syariah sangat adaptable dengan arus ekonomi digital yang sudah menjadi tren global. Melalui Financial Technology (Fintech) Syariah, keuangan syariah di Indonesia akan semakin berkembang. Teknologi dan inovasi untuk masa depan keuangan islam harus jadi pemicu bagi penguatan ekonomi nasional karena ekonomi Syariah merupakan dasar dari pemberdayaan ekonomi umat. Kemajuan teknologi dapat dimanfaatkan untuk memajukan keuangan syariah, yakni, dengan tetap memperhatikan prinsip-prinsip syariah dan kemaslahatan umat.

Berdasarkan sensus Badan Pusat Statistik tahun 2020, jumlah penduduk muslim di Indonesia berada di kisaran 87,2% atau sekitar 229 juta jiwa. Jumlah yang sangat besar ini harus dimanfaatkan dengan sangat jeli, terlebih ketika kita dapat dengan mudah mengakses teknologi smartphone sebagai dampak kemajuan teknologi digital.

Perkembangan fintech menjadi begitu sangat penting sehingga diharapkan dapat memberikan perubahan dalam inovasi produk, layanan maupun model bisnis. Inovasi produk diantaranya dalam sistem pembayaran, layanan perbankan, layanan asuransi, pinjaman dan lain sebagainya. Diharapkan dengan adanya bisnis financial technology dapat mengembangkan dan meningkatkan market share perbankan syariah. Aplikasi fintech yang diterapkan sesuai dengan prinsip dan nilai ekonomi syariah tidak hanya berjalan pada sektor keuangan syariah komersial, namun juga dapat mencakup implementasi pada keuangan sosiai syariah seperti pengumpulan dan penyaluran zakat, infaq, shadaqah dan wakaf. Perbankan syariah juga menghadapi tantangan dengan perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat. Penggunaan fintech dapat menjadi pilihan instrumen yang memperkuat sektor perbankan syariah Indonesia. Berdasarkan Pemanfaatan teknologi digital melalui tekfin (financial technology) syariah menjadi salah satu peluang yang krusial bagi Indonesia untuk menjaga daya saing negara. Pemanfaatan teknologi digital melalui tekfin syariah dapat meningkatkan jangkauan pasar keuangan syariah domestik sehingga inklusi keuangan syariah dapat terus meningkat.

Kecenderungan masyarakat untuk memilih bank syariah sebagai bank pilihan untuk menempatkan dana dan meminjam fasilitas. Dengan peluang yang bagus dan pangsa pasar masih terbuka lebar di Indonesia, diharapkan Bank Syariah Indonesia (BSI) ini semakin meningkatkan layanannya. Sementara tantangan bank syariah ke depan menurutnya terkait disrupsi teknologi. Bank syariah juga harus bisa cepat melakukan inovasi untuk menghadapi persaingan perbankan yang mengarah ke digital banking, apalagi tahun ini, bank syariah juga menghadapi tantangan yang sama seperti bank konvensional di tengah pandemi covid-19. Proyeksinya, pertumbuhan bisnis bank syariah sekitar 5%-6% per tahun. Prospek saham bank syariah ke depan bagus dan investor yang berbasis syariah jadi ada pilihan untuk investasi di bank syariah. Perbankan syariah saat ini sudah mulai merata dan menampakkan jati dirinya ditengah-tengah banyaknya perbankan konvensional. Hal itu merupakan perkembangan yang positif untuk keberlangsungan perbankan syariah. Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar, sudah selayaknya Indonesia menjadi pelopor dan kiblat pengembangan keuangan syariah di dunia. Pesatnya perkembangan perbankan syariah tidak terlepas dari moralitas dan nilai-nilai agama Islam yang melekat pada industri perbankan syariah itu sendiri. Kesuksesan perbankan syariah harus terus diperjuangkan oleh seluruh stakeholder perbankan syariah. Eksplorasi, inovasi dan kreasi pengembangan perbankan syariah harus dilakukan dengan strategi yang tepat guna. Target sosialisasi juga harus lebih fokus terutama kepada stakeholder tidak langsung dari perbankan syariah seperti ulama , cendikiawan, tokoh agama, tokoh masyarakat, maysarakat umum, akademisi, praktisi, asosiasi, mahasiswa dan pelajar. Upaya ini dilakukan guna meningkatkan pemahaman masyarkat terkait fungsi, kemanfaatan, peran dan positioning perbankan syariah nasional.

Kehadiran PT. Bank Syariah Indonesia, Tbk, entitas hasil merger tiga bank syariah milik bank BUMN merupakan lompatan besar buat kemajuan perbankan syariah secara nasional dan internasional. saat ini Indonesia sudah dalam jalur tepat untuk memaksimalkan segala potensi ekonomi syariah yang ada. Salah satu buktinya, mulai tahun ini sejak 1 Februari 2021 telah diresmikan bank terbesar bernama PT Bank Syariah Indonesia Tbk., yang merupakan hasil penggabungan usaha tiga bank milik anak usaha BUMN yakni PT Bank BRI Syariah Tbk., PT Bank BNI Syariah, dan PT Bank Syariah Mandiri dengan nama bank yang telah ditetapkan, yaitu PT Bank Syariah Indonesia Tbk. Keberadaan Bank Syariah Indonesia (BSI) industri perbankan syariah akan terus berperan dominan dalam perkembangan ekonomi syariah karena sektor ini telah mencatat pertumbuhan yang baik pada 2020 dan di tahun 2021 diyakini dapat membangkitkan ekonomi dan keuangan syariah di tanah air dan ditargetkan masuk 10 top dunia.

Bank Syariah Indonesia (BSI) harus terus berinovasi untuk menciptakan produk dan layanan yang mengedepankan uniqueness dari prinsip syariah dan kebutuhan nyata dari masyarakat. Untuk itu, diperlukan pembentukan semacam working group yang beranggotakan praktisi perbankan syariah untuk berdiskusi bersama-sama mengenai inovasi produk yang dikembangkan. Kelangsungan program sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat. Hal ini sangat diperlukan untuk menggugah ketertarikan dan minat masyarakat untuk memanfaatkan produk dan layanan perbankan syariah.

Perbankan syariah yang semakin hari perkembangannya semakin kuat dan stabil dan semakin dikenal oleh masyarakat. Bukan hanya untuk kalangan umat Islam saja, melainkan juga kalangan non muslim. Sehingga bisa kita prediksi peluang perbankan syariah kedepannya bisa terbilang amat besar. Peluang yang besar dan terbuka lebar bagi perbankan syariah di Indonesia, merupakan sesuatu yang benar-benar harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Pada usianya yang masih relatif muda, kehadiran perbankan syariah di Indonesia sungguh memberikan segudang harapan bagi umat, akan terciptanya kehidupan perekonomian nasional yang berkah, sehingga dapat disimpulkan bahwa perkembangan perekonomian perbankan syariah dimasa depan mempunyai peluang yang sangat besar dan mampu membantu kestabilan perekonomian negara. Meskipun dengan banyaknya tantangan yang ada perbankan syariah akan tetap terus berkiprah, akan tiba saatnya, dimana masa depan bank syariah menjadi 'primadona' yang berperan penting dalam pembangunan perekonomian nasional bahkan internasional.

Sunarji Harahap, M.M.

Dosen Fakultas Ekonomi Bisnis Islam (FEBI) Universitas Islam Negeri Sumatera Utara dan Pengurus MES Sumut dan Pengurus IAEI Sumut

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image