Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Muhammad Fajar

Cerita Pandemi: Pesantren yang Sepi Ditinggal Santri

Info Terkini | Saturday, 08 May 2021, 21:50 WIB

Pandemi COVID-19 memang menjadi satu-satunya alasan atas berubahnya system Pendidikan di Indonesia, termasuk Pendidikan berbasis Pesantren atau yang biasa dikenal dengan Mondok.

Metode pembelajaran secara daring atau jarak jauh mengharuskan seluruh pembelajar di Indonesia untuk melakukan kegiatan belajar mengajarnya di rumah. Rasanya, semua yang mengalami metode belajar ini mengalami proses adaptasi yang tidak mudah. Tak terkecuali mereka para siswa yang sebelumnya terbiasa melakukan pembelajaran secara normal seperti di pesantren.

ilustrasi santri, sumber : google

Ini merupakan salah satu cerita dari para pengurus Pondok Pesantren Imam Bukhari di Jatinangor, Sumedang. Para guru di pesantren tersebut mengalami proses adaptasi yang sulit demi memberikan keefektifan belajar kepada para santri nya. Tak bisa dipungkiri, pesantren dan santri adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Karena satu-satunya tempat dimana seorang santri dapat menyerap ilmu dengan mantap adalah dengan mendapatkannya langsung dari Kyai nya di pondok.

Hal tersebut dibenarkan oleh salah seorang santri bernama Ariq yang sedang mengenyam pendidikan di pesantren tersebut. Selama metode belajar diubah secara daring, Ia mengaku merasa ada yang kurang saat melakukan proses belajarnya. Hal tersebut tidak sama seperti Ketika Ariq belajar secara langsung Bersama Kyai nya di pondok, dimana Ariq merasakan kenyamanan dan kesenangan saat belajar.

Ia juga merasakan kejenuhan karena tidak bisa merasakan keramaian bersama teman-teman seperjuangannya saat di asrama Ketika Ia di Pondok. Karena lagi-lagi hal itu merupakan hal yang paling dikenang Ketika belajar di pondok, kebersamaan di Asrama.

Begitupun para guru atau ustad yang memang sejak awal tinggal di lingkungan pondok pesantren. Banyak dari Mereka yang merasakan sesuatu yang kurang, yaitu ketiadaan para murid-muridnya. Karena biasanya lingkungan pondok ramai dengan pemandangan para santri yang sedang mengaji, berolahraga. Namun, begitu Pandemi COVID-19 mengharuskan semua nya untuk berada di rumah, pemandangan tersebut terpaksa sirna.

Baik para santri dan ustad mereka, sama-sama berharap agar pandemi yang terjadi saat ini segera berakhir, atau setidaknya ada peluang agar proses belajar mengajar di Pesantren bisa Kembali seperti semula. Berbagai evaluasi tetap dilakukan selama proses belajar secara daring agar para santri tetap bisa menyerap proses belajar dengan baik dan efektif. *MF

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image