Peningkatan Mutu Human Capital
Bisnis | 2022-04-17 05:39:20Perlu diketahui bahwa human capital adalah pengembangan SDM (sumber daya manusia) demi tercapainya tingkatkan tertinggi dalam sisi kinerja. Sumber daya manusia memainkan peran penting dalam pertumbuhan dan pembangunan ekonomi sebagai faktor produksi selain sumber daya alam.
Kualitas manusia yang lebih baik akan mempengaruhi efisiensi dan produktivitas negara yang lebih tinggi. Dengan demikian, dapat mendorong pertumbuhan dan perkembangan ekonomi. Peran human dalam mencapai suatu outcomes bagi dirinya, yang diharapkan dapat menentukan kesejahteraan hidup.
Jika di dalam organisasi pembentukan tersebut dimulai dari penyiapan pengadaan pegawai, seleksi, pelatihan, pengembangan, penempatan, pemberian kompensasi, hingga pemberhentian. human capital dalam suatu organisasi merupakan bagian dari modal intelektual yang dimiliki oleh organisasi, yang bersama dengan modal finansial dapat memberikan nilai tambah bagi organisasi. Mengelolanya juga membutuhkan pengetahuan tentang perilaku manusia dan kemampuan untuk mengelolanya. Oleh karena itu, wajar jika hak asasi manusia dalam suatu organisasi harus terkait dengan penyusunan strategi organisasi.
A. Peran pemerintah terhadap human capital
Peraturan pemerintah di tingkat federal dan negara bagian memiliki dampak besar pada bagaimana bisnis beroperasi di Amerika Serikat. Untuk mengelola kegiatan bisnis dalam masyarakat yang kompleks dan menanggapi perubahan kebutuhan masyarakat, pemerintah di semua tingkatan telah menciptakan berbagai badan pengatur.
Menurut Porter, peran pemerintah dalam bisnis internasional, yaitu;
(1) Spesialisasi faktor
(2) Menetapkan peraturan
(3) Memperkuat standardisasi kualitas produk, keamanan dan lingkungan
(4) Mendukung keuntungan yang memungkinkan investasi berkelanjutan
(5) Mendukung lingkungan bisnis yang kompetitif.
Pemerintah mengalokasikan 20% anggaran pendidikan, meningkatkan kualitas guru, mengalokasikan manajemen sekolah siswa dan proses belajar mengajar, pendidikan vokasi, teknologi informasi dan partisipasi sektor swasta dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0.
B. Konteks Strategi Internasionalisasi
Konteks strategi internasional adalah menggunakan ekspor dan lisensi untuk memasuki pasar global. Strategi ini memiliki tingkat respons lokal yang lebih rendah karena mengekspor atau bekerja dengan lisensi, dan sedikit lebih hemat biaya karena menggunakan proses produksi yang tidak dekat dengan pasar baru.
Ada lima strategi yang dapat digunakan untuk merancang sumber daya manusia internasional :
1. Membangun visi yang jelas dan terarah. Ini termasuk batasan skala dan anggaran, visi bisnis, harapan pemangku kepentingan, dan kebutuhan karyawan untuk mencapai tujuan bisnis.
2. Memahami kesenjangan antara sumber daya manusia yang ada dan persyaratan bisnis dapat membantu HCM menjaga keseimbangan. Juga memprioritaskan program pelatihan dan pengembangan untuk karyawan potensial.
3. Rancang strategi yang tepat dan kebijakan apa yang dapat Anda lakukan untuk mencapainya.
4. Merumuskan rencana implementasi, termasuk alokasi sumber daya yang tepat, menetapkan tenggat waktu, dan anggaran yang sesuai.
5. Lanjutan pelacakan untuk memastikan langkah-langkah telah dilakukan sesuai dengan rencana.
C. Pengelolaan Human Capital
Pengelolaan sumber daya manusia dapat dilakukan sebagai berikut:Diadopsi dari pengelolaan sumber daya manusia dalam konsep peta strategis (Kaplan Norton, 2002). Pengelolaan sumber daya manusia dilakukan dalam 3 tahap, yaitu melalui:
1. Memahami kesiapan sumber daya manusia.
2. Pengembangan sumber daya manusia.
3. Pengukuran modal manusia
D. Pengembangan Human Capital
Mencapai tingkat kinerja yang ingin di capai lebih cepat dan terjangkau, program pengembangan sumber daya manusia hanya berfokus pada kuantitas.Kurang dari 10% karyawan terlibat dalam pekerjaan strategis.
Hal ini memungkinkan kami untuk lebih merampingkan pengeluaran untuk program sumber daya manusia. Program untuk mengembangkan kompetensi individu dalam strategi kerja-keluarga harus dipisahkan dari pengeluaran operasional tahunan, kemajuan dalam menjembatani kesenjangan kompetensi.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.