Belajar Profesionalisme dari Balik Meja Human Capital
Curhat | 2025-10-23 10:17:37
Magang sering dianggap sebagai formalitas dari perkuliahan. Datang hanya untuk presensi, menyelesaikan tugas, lalu pulang. Namun, pengalamanku di salah satu perusahaan milik negara justru jadi titik balik dalam memahami dunia kerja dan arti profesionalisme yang sesungguhnya.
Aku ditempatkan di bagian Human Capital, divisi yang berperan penting dalam mengelola, menjaga dan megembangkan sumber daya manusia di perushaan. Dari sinilah aku benar-benar memahami bahwa SDM bukan sekadar istilah dalam dokumen, melainkan jantung yang menggerakkan seluruh aktivitas organisasi.
Menariknya, masa magangku bertepatan dengan momen perubahan struktur organisasi besar-besaran. Hampir setiap minggu selalu ada pembaruan kebijakan atau penyesuaian sistem. Ruangan tempatku magang sering terasa seperti pusat koordinasi utama, rapat silih berganti, surat keputusan disusun, dan sistem baru mulai dijalankan.
Tim Human Capital bekerja dengan luar biasa. Mereka harus menyesuaikan struktur jabatan, menyusun aturan baru dan memastikan seluruh proses berjalan sesuai ketentuan. Suasananya memang padat dan penuh tekanan, tetapi di situlah kau melihat makna kerja profesional secara nyata, yakni bekerja cepat, teliti, dan tetap menjaga suasana kerja yang sehat.
Dari situ aku belajar bahwa profesionalisme bukan hanya soal jam kerja panjang, melainkan tentang komitmen dan tanggung jawab terhadap pekerjaan, sekecil apa pun perannya. Dunia kerja juga bukan sekadar tentang ketahanan mental, kerja sama, dan kemampuan beradaptasi di tengah perubahan.
Selama berada di Human Capital, aku menyadari bahwa teori kampus tidak selalu menggambarkan dinamika kerja di lapangan. Ritme yang cepat, keputusan yang harus diambil dengan cermat, dan koordinasi antardivisi yang terus berjalan menjadi pengalaman belajar yang sangat berharga.
Pengalaman magang ini memberiku pandangan baru bahwa, dunia kerja memang tidak mudah, tapi juga bukan sesuatu yang menakutkan. Selama kita mau belajar, terbuka terhadap kritik, dan menghargai proses, semua tantangan bisa dihadapi dengan baik.
Ada rasa bangga tersendiri karena bisa menjadi bagian dari salah satu fase perubahan besar di perusahaan ini. Pengalaman ini mengajarkanku bahwa maagnag bukan sekadar menambah poin di CV, tetapi tentang bagaimana kita belajar tumbuh di tengah tekanan nyata.
Pada akhirnya, aku memahami bahwa profesionalisme sejati bukan diukur dari seberapa sibuk kita, melainkan seberapa besar hati yang kita curahkan dalam menjalani setiap tanggung jawab.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
