Ciri dan Kisah Orang yang Mendapatkan Malam Lailatul Qadar
Agama | 2022-04-17 01:28:44Malam Lailatul Qadar adalah malam yang penuh kemuliaan seperti dalam surat Al Qadar. Muslim berlomba-lomba untuk itu.
Dapatkan malam Lailatul Qadar dengan melakukan amalan, seperti shalat malam, membaca Alquran, dan berdzikir kepada Allah. Setelah melakukan amalan, kami yakin akan mendapatkan malam Lailatul Qodar. Baca Selengkapnya...
Namun bagaimanakah ciri-ciri orang yang mendapatkan malam Lailatul Qadar?
Ustaz Abdul Somad mengatakan, dalam video berjudul 'Praktik Terbaik di Bulan Ramadhan Mendapat Malam Lailatul Qadar' pada April 2020. detikcom telah mendapat izin untuk mempublikasikan video ini.
Menurut Ustaz Abdul Somad, orang yang mendapatkan malam lailatul Qadar mengalami perubahan perilaku menjadi lebih baik. “Misalnya ada cerita, Ustaz, dulu bapaknya pelit, setelah Ramadhan jadi baik,” kata Ustaz Abdul Somad.
Dalam buku Sukses Berburu Lailatul Qadar karya Muhammad Adam Husein, S.Pd, M.QHI disebutkan ciri-ciri orang yang mendapatkan malam Lailatul Qadar, yaitu:
Pertama, orang yang mendapatkan Lailatul Qadar pada malam itu akan melihat semua benda dan makhluk di muka bumi ini bersujud kepada Allah.
Kedua, orang yang mendapatkan Lailatul Qadar akan melihat semuanya dengan terang meskipun suasananya di tengah malam.
Ketiga, orang yang mendapat Lailatul Qadar mendengar salam malaikat dan ucapannya.
Keempat, orang yang mendapatkan Lailatul Qadar dikabulkan semua doanya.
Kelima, orang yang mendapatkan Lailatul Qadar dapat melalui mimpi dan melihat tanda-tanda seperti cahaya kasat mata yang bersinar di sekelilingnya.
Lalu bagaimana kisah orang-orang yang mendapatkan malam Lailatul Qadar? Dalam buku yang sama seperti di atas, penulis buku, Muhammad Adam Hussein, S.Pd, M. QHI, menceritakan ketika ia mengalami malam Lailatul Qadar:
1. Pada malam 27 Ramadhan 1432 H tahun 2011 malam itu seperti kamar saya bergetar. Setelah meninggalkan ruangan anehnya tidak terjadi apa-apa. Kemudian saya masuk ke kamar lagi dan melanjutkan sholat dan dzikir. Anehnya lagi, saya merasa aneh seolah-olah alam gaib tergambar, luas ruangan.
Kemudian saya dzikir istighfar dan sholat lagi. Setelah saya melewati godaan, semua gambar suasana yang mengejutkan menghilang. Akhirnya doa saya terkabul pada Desember 2011 saat buku saya pertama kali diterbitkan. Mungkin itu pertanda datangnya bidadari yang ingin mencatat shalatku di Malam Lailatul Qadar. Sehingga dimudahkan dengan petunjuk dari-Nya, misalnya proses dana pencetakan mastercopy, proses penulisan, dan lain-lain menjadi mudah untuk dilalui.
2. Pada malam 29 Ramadhan 1433 H tahun 2012 kembali saya menemukan keberkahan malam Lailatul Qadar. Saya dari jam 11 malam sampai jam 1 siang sholat berjamaah di Majalengka.
3. Selama bulan puasa Ramadhan 1434 H tahun 2013, saya kembali mendapatkan malam Lailatul Qadar namun tidak semua doa terkabul.
4. Selama bulan puasa Ramadhan 1435 H tahun 2014, saya menerima malam Lailatul Qadar.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.