Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Rahmat Fajarr

Nasi Jagung, Menu Makanan yang Bikin Orang Madura Gelap Mata

Kuliner | 2021-05-01 11:27:10
Rahmat Fajar

Ada kuah daun kelor. Ada juga ikan tongkol yang diolah dengan racikan bumbu dapur seperti kunyit, garam dan sedikit gula. Tongkol itu lalu direbus dan ditaburi sedikit minyak. Ketika matang, ikan ini akan empuk dan berwarna kuning. Adapula tahu dan kerupuk, menu pelengkap tapi perannya sangat penting sebagai penyempurna selera makan. Satu menu lagi yang tak boleh terlewatkan yaitu sambal terasi. Menu-menu tersebut akan nikmat apabila ditabur di atas nasi jagung. 'ASIRUTT' kata orang Madura. Sebuah penggambaran tentang kenikmatan hakiki menyantap makanan di atas. Mungkin mengalahkan kenikmatan menyantap teriyaki dan kawan-kawannya di restoran-restoran papan atas. Hehe

Menu-menu di atas adalah menu favorit orang Madura. Jika Anda bertanya makanan favorit mereka apa, nyaris seragam jawabannya yaitu nasi jagung, kuah daun kelor, ikan, tahu, kerupuk dan terasi.

Tapi ini soal selera saja. Bisa jadi selera mereka berbanding terbalik 180 derajat dengan Anda, termasuk pencinta teriyaki dan kawan-kawannya. Namanya juga selera. Tak bisa dijadikan patokan menilai makanan atau makan apa yang paling maknyuss.

Bicara kandungan dan manfaat menu-menu di atas, berdasarkan bacaan beberapa artikel, ada banyak kandungan dan manfaat untuk kesehatan. Mari ungkap satu persatu. Tapi sebelum dilanjut, saya mau bilang, saya bukan dokter atau ahli gizi, jadi boleh dikoreksi kalau saya menyebutkan kandungan dan manfaat dari menu-menu di atas salah.

Daun kelor. Daun ini adalah tumbuhan yang banyak dijumpai di pekarangan rumah orang-orang Madura. Entah sengaja ditanam atau tumbuh secara alami. Karena itu mungkin mereka senang sekali membuat sayur ini. Atau bisa sebaliknya karena menyukai olahan sayur ini, orang-orang jadi menanamnya.

Daun Kelor rupanya memiliki kandungan 2 gram protein, 1,8 -2 gram karbohidrat, 0,8 miligram zat besi, 8,8 miligram magnesium, 70 miligram kalium, 38-40 miligram kalsium, 11 miligram vitamin C, 600 IU vitamin A dan 8,5 mikrogram folat.

Daun kelor juga mengandung vitamin B, serat, fosfor, selenium, zinc, tembaga dan banyak antioksidan. Ada beberapa manfaat dari daun kelor yaitu meningkatkan daya tahan tubuh, menghambat pertumbuhan sel kanker, memelihara kesehatan dan fungsi otak, mengatasi peradangan, mengontrol tekanan darah dan menurunkan gula darah.

Tapi bagi orang-orang Madura, kandungan dan manfaat sebanyak itu tak begitu penting dihafalkan. Mereka hanya tahu bahwa kuah daun kelor ditaburkan di atas nasi jagung yang dilengkapi dengan ikan, tahu, kerupuk dan terasi rasanya sangat nikmat.

Ikan. Sudah umum bahwa ikan mempunyai banyak kandungan dan manfaat untuk kesehatan. Dan orang-orang Madura sepertinya tak sekadar memandang ikan nyaman disantap tapi juga baik untuk kesehatan.

Ikan mengandung protein sangat tinggi. Vitamin D, kalsium dan nutris penting lainnya. Manfaatnya tak usah ditanya diantaranya baik untuk perkembangan otak. Meningkatkan kesehatan otak, mencegah dan mengatasi depresi dan mengutasi risiko penyakit autoimun. Wajar saja Bu Susi Pudjiastuti cerewet kalau soal makan ikan.

Tahu. Banyak dijumpai di tukang jual sayur atau pasar. Peminatnya juga banyak. Rupanya tahu punya kandungan protein tinggi. Selain itu tahu juga mengandung kalsium, zat besi dan vitamin C. Itu baru beberapa kandungan tahu.

Manfaat tahu pun tak terkira. Tahu dapat menurunkan kolesterol, mengurangi risiko kanker, meningkatkan daya ingat dan menjaga berat bada.

Terasi. Bicara kandungannya tentu tergantung dari bahan apa terasi itu dibuat. Jika dibuat dari udang jelas ada kandungan proteinnya dan itu ada manfaatnya kepada kesehatannya. Tapi entah seberapa besar manfaatnya, silakan konsultasi ke ahlinya.

Kerupuk. Saya gak yakin menyebutkan kandungan dan manfaat kerupuk. Alasannya sederhana, saya jarang mendengar orang membahas kandungan dan manfaat kerupuk. Tapi yang pasti, kerupuk adalah pelengkap selera makan.

Terhitung enam kali buka puasa saya sejak hari pertama hingga hari ke-20, menunya nasi jagung, kuah daun kelor, ikan tongkol kuah kuning, tahu, terasi dan kerupuk. Rasanya sudah saya sebutkan di atas 'ASIRUTT', mengalahkan kenikmatan sajian teriyaki dan kawan-kawannya di restoran papan atas.

Tapi lagi-lagi saya perjelas. Ini persoalan selera. Selera Anda bisa jauh berbeda dengan selera saya dan orang-orang Madura.

Penulis adalah reporter republika.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image