Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Rifki Edi Rustandi

JL Asia Afrika Saksi Bisu Konferensi Penting Bagi Dunia

Wisata | 2021-04-27 21:22:08

Kota Bandung, merupakan sebuah kota dengan daya tarik yang cukup unik bagi para wisatawan. Selain karena dikenal sebagai Paris Van Java atau Parisnya pulau Jawa dengan artian Bandung merupakan sebuah tempat yang layak untuk dijadikan referensi berbagai style ataupun gaya hidup terutama pada era globalisasi seperti sekarang ini, Bandung juga memiliki banyak hal unik dan menarik di dalamnya. Dalam hal tempat wisata, Bandung tidak kalah dari tempat atau kota kota lainnya.

Banyak destinasi wisata yang dimiliki oleh kota ataupun kabupaten Bandung. Hal ini juga lah yang menjadikan Bandung dicintai oleh banyak orang dari berbagai penjuru Negeri. Dalam pengelolaannya juga, Kota Bandung untuk saat ini dinilai sudah cukup baik. terlepas dari banyaknya destinasi wisata juga pusat pusat perbelanjaan di Bandung, pesona kota Bandung juga bisa dinikmati dan bisa kita dapatkan dari tatanan perkotaan dan jalan jalannya.

Salah satu jalan yang memiliki pesona tersendiri di Bandung adalah jalan Asia - Afrika. Jalan yang dinamai berdasarkan peristiwa konferensi Asia - Afrika ini digemari oleh banyak wisatawan, baik itu wisatawan lokal maupun turis asing. Jalan yang bersambungan dengan jalan Braga ini tidak pernah sepi baik dari para pengguna jalan maupun dari para wisatawan yang hanya sekedar untuk refreshing saja.

Selain karena jalanannya yang ramai, sepanjang jalan Asia - Afrika juga Braga terdapat beberapa spot yang memiliki nilai khusus tersendiri. salah satunya adalah Gedung Merdeka yang terdapat di jalan Asia - Afrika. Gedung ini, selain sebagai maskot di daerah tersebut, juga merupakan bangunan yang memiliki nilai historis dalam sejarah Nasional juga Internasional terutama bagi negara - negara di Asia dan Afrika.Di kawasan itulah lahir sejarah Konferensi Asia Afrika puluhan tahun silam sekaligus menjadikan Bandung sebagai pusat percaturan politik dunia kala itu. Sejarah itu kini diceritakan dalam sebuah museum di ujung Jalan Braga yang bertemu dengan Jalan Asia Afrika, tepatnya di Museum Konferensi Asia-Afrika.

Selain Museum Konferensi Asia Afrika, di sebelahnya juga ada Gedung Merdeka yang tak kalah artistik. Gedung-gedung itu bisa dinikmati bila kita jalan-jalan menelusuri Kota Bandung yang dingin. Saat berlibur ke Bandung tempo hari, saya dengan beberapa orang teman direkomendasi pemilik rumah dimana kami menginap untuk mengunjungi kawasan Braga. Menurut orang tersebut, kawasan Braga merupakan tempat bersejarah yang kalau malam selalu dipadati pengunjung.

Gedung tersebut menjadi sangat ikonik karena sebelumnya pernah dipakai sebagai tempat pertemuan negara negara Asia dan juga negara negara Afrika atau leih dikenal dengan Konferensi Asia Afrika (KAA). Peristiwa ini terjadi sebagai bentuk persaudaraan antara negara negara dari kedua benua tersebut, yang pada saat itu sama sama mengalami penderitaan atas penjajahan yang mereka alami.(Catalogus der Koloniale Bibliotheek van het Kon. Instituut voor de Taal-, Land- en Volkenkunde van Ned. Indie en het Indisch Genootschap )

Selain itu, jalan Asia Afrika juga merupakan ruas protokol tertua dari jalanan di Bandung. Hal ini karena jalan ini dibangun pada masa kekuasaan Deandels. Jalanan yang saat ini banyak digunakan sebagai spot untuk berfoto menjadi sangat penting bagi siapa saja yang main ke Bandung karena dirasa tidak lengkap apabila tidak singgah di jalan Asia Afrika ini. Untuk saat ini banyak dijumpai cosplayer-cosplayer atau orang orang yang menirukan sosok atau tokoh tertentu sepertitransformers, wayang, hantu hantu, tokoh kartun dan lain sebagainya. Hal itu juga menjadi sebuah daya tarik bagi para wisatawan terlebih bagi mereka yang membawa anak kecil.

Kota Bandung dengan berbagai pesonanya menjadi salah satu destinasi wisata yang manjadi tujuan banyak wisatawan baik itu dalam negeri atau turis turis mancanegara sekalipun. Dari sekian banyak destinasi wisata yang ada di kota Bandung, jalan Asia Afrika menjadi salah satu spot yang diminati banyak pengunjung. Terlebih jalan ini tidak hanya memiliki suasana yang menarik juga memiliki nilai historis yang patut untuk dikaji dan layak dijadikan sebuah objek penelitian. Maka dari itu selebihnya kita sebagai masyarakat yang bijak harus tetap menjaga kelestariannya dengan setidaknya menjaga kebersihannya agar dapat dinikmati hingga waktu yang lama.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image