Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Yudha Manggala P Putra

Belajar dari Ledakan Kedua Kasus Covid-19 di India

Info Terkini | Sunday, 25 Apr 2021, 02:31 WIB

India sebenarnya dilanda kabar baik awal tahun ini. Pemerintahnya menyatakan mulai mampu mengerem laju penyebaran virus Covid-19. Mereka menghitung kemunculan kasus baru merosot jauh pada pertengahan Februari. Vaksin buatan mereka pun sudah mulai diekspor. Menkes India meyakini, mereka sepertinya telah berada di "ujung akhir" pandemi. Pernyataaan itu baru saja dilontarkannya Maret kemarin.

Tampak wajar akhirnya, pembatasan sosial masyarakat mulai terlihat longgar di India. Mal-mal sudah mulai dibuka, pasar dan toko beroperasi, persiapan menggelar sekolah tatap muka dicanangkan, bahkan sebagian warganya berani menggelar perayaan yang melibatkan banyak orang. Hanya saja, India seperti tidak menyangka. Di balik itu, kasus baru diam-diam sengit bergerilya. Sumbu menyala dalam senyap. Hingga April ini, kejutan tiba-tiba meledak.

Laporan terbaru menyebut India mencatatkan rekor dunia untuk kenaikan kasus harian tertinggi dalam tiga hari terakhir. Totalnya mencapai sejutaan kasus. Sebanyak 346.786 kasus harian baru setidaknya terdata pada Sabtu (24/4/2021). Jumlah kasus totalnya kini mendekati 16 juta kasus. Kedua terbanyak di dunia setelah Amerika Serikat.

India menghadapi kenyataan bahwa mereka kini dipaksa bergelut dengan dugaan gelombang wabah kedua. Kekhawatiran semakin memuncak. Kapasitas fasilitas kesehatan mereka kaget dan tersengal-sengal. Ruang dan sumber daya kewalahan untuk menanganinya.

Kerumunan antrean pasien membludak di pelataran rumah sakit di kota-kota besar di India. Sebagian sampai kehilangan nyawa saat menunggu bantuan oksigen. Kematian dalam satu hari di negara ini tercatat melonjak sampai 2.104 orang. Satu laporan bahkan merata-rata, kasus kematian di sana terjadi terhadap satu orang setiap lima menit. Fasilitas kremasi jenazah di sana pun terus memadat.

Jumlah kematian diperkirakan masih bakal meningkat. Apalagi, negara tersebut melaporkan tengah mengalami krisis pasokan tabung oksigen.

Kabar miris ini pun sontak menjadi perhatian banyak negara-negara lain di dunia. Bantuan dan doa terus mengalir untuk masyarakat India. Namun, selain mendoakan, di balik kejadian ini, pelajaran penting setidaknya butuh dipetik.

Melonjaknya kasus di India diduga kuat karena sebagian besar masyarakat semakin abai dengan protokol kesehatan. Apalagi setelah program vaksinasi dilancarkan. Fakta bahwa Covid-19 masih ada, bahkan terus bergerilya dengan mutasi-mutasi baru, tidak diiringi kewaspadaan masyarakatnya.

Memang, seperti halnya kita rasakan, pandemi yang terjadi setahun ini dapat membuat sebagian besar orang bosan. Bosan menerapkan imbauan kesehatan. Apalagi melihat kasus sudah semakin mereda. Membuat mayoritas warga terjebak dalam anggapan atau ilusi kalau pandemi ini sudah atau akan segera berakhir. Virus sudah bisa dikendalikan kok. Namun, nyatanya belum. Covid-19 masih bisa kapan saja kembali menyerang secara brutal dan merenggut banyak nyawa.

Karena itu kita masih butuh diingatkan dan saling mengingatkan. Jangan sampai lengah. Terus berupaya menjaga diri, keluarga, dan orang-orang di sekitar kita dengan tetap menerapkan perlindungan terbaik. Hindari kerumunan, selalu disiplin memakai masker, mencuci tangan, hingga menjaga jarak. Tragedi yang kembali melanda India merupakan pengingat bagi kita. Pandemi belum berakhir, sampai dia benar-benar berakhir. Kewaspadaan harus terus dijaga. Jangan sampai ledakan kasus juga kembali terjadi di Indonesia

*Sumber: BBC, Republika.co.id, Aljazeera, theindianexpress

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image