Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Aditya Putra

Cara Ilmuwan Mengukur Alam Semesta

Eduaksi | Thursday, 14 Apr 2022, 15:10 WIB
Ilustrasi Alam Semesta

Siapa yang suka belajar tentang alam di sekolah? selain karena seru dari situ kita juga jadi mengira kalo mereka ini deketan padahal faktanya kalau kita cari di Google jaraknya bumi ke bulan aja udah hampir 400.000 KM buat dijejelin seluruh planet yang ada di tata surya tapi pertanyaannya tahu darimana kita jarak sejauh itu apakah ilmuan punya meteran raksasa sebelum mengukur itu semua?

tentunya caranya enggak kayak gitu para ilmuwan ini ternyata mengukur alam semesta dengan berbagai metode kalender yang manfaatin cara yang dalam negara kutip bisa dipelajari anak SMP sampai yang butuhin alat-alat canggih banget Terus gimana cara berbagai metode ini ngukur alam semesta.

Metode Pertama

Oke untuk metode pertama ilmuan manfaatin yang namanya yang radio bukan, bukan yang bulat dengerin lagu gelombang radio ini pake teleskop yang bentuknya kayak antenanya tetangga tapi teleskop gini terbesarnya bisa sampai seukuran lima kalinya lapangan sepakbola dengan metode ini para ilmuwan bisa mengukur jarak yang jauh dengan menghitung waktu pantulan gelombang radio dari bumi ke objek luar angkasa

semakin lama gelombang radio balik ke bumi berarti semakin jauh juga benda langit nya dan walaupun kedengarannya canggih metode ini ternyata cuma efektif buat mengukur jarak benda-benda di tata surya kita aja alias jarak terjauhnya dengan metode ini cuma bisa ngukur sampai ke planet raksasa satu ini

Metode Ke Dua

Oke di metode kedua Mari kita lakuin percobaan sederhana dulu biar langsung paham Coba angkat telapak tangan kalian lurus sejajar dengan mata terus tutup salah satu mata secara bergantian apa yang kalian lihat Iya tangannya kelihatan Bergerak walau sebenarnya diem aja nah fenomena ini jugalah yang dipakai ilmuan buat ngukur jarak Bintang Dilangit

tapi enggak kayak kita yang tinggal Nutup mata kanan dan kiri kalau ilmuwan itu ngelihat perubahan lokasi bintang di dua waktu yang beda terus dengan mengetahui ini Dan ini juga akhirnya kita jadi bisa mengukur jarak bumi sama bintang itu. oke walaupun kelihatannya simpel dan ampuh nyatanya cara ini juga punya keterbatasan alias gak bisa untuk bintang yang udah jauh banget

Metode Ke Tiga

Hai dan akhirnya di metode ketiga kenalkan Dialah retsaf Di metode ini simpelnya para ilmuwan menggunakan kamera inframerah untuk mengamati cahaya dari objek yang super jauh tapi singkatnya banget benda langit yang jaraknya jauh maka cahayanya makin kelihatan semakin merah sedangkan sebaliknya Kalau makin deket jaraknya makin biru warnanya

Nah dari perubahan warna ini ilmuan jadi bisa mengukur kecepatan dan jarak benda langit yang diamati dan buat gambaran metode ini bisa dipakai buat ukur jarak bintang yang jauhnya udah diluar bayangan kita atau bahkan bisa lebih jauh dari kumpulan galaksi satu ini

jadi diluar cara-cara tadi Sebenarnya masih ada juga metode lain yang nggak akan cukup kalau kita bahas semua tapi intinya sekarang kita tahu kalau ilmu luar angkasa bukan pakai penggaris raksasa dan berterima Kasihlah kepada mereka karena udah ngingetin lagi kalau kita benar-benar cuma titik debu kecil di luasnya dunia Jadi sebagai penutup Mungkinkah cinta suatu hari bisa menjelajah itu semua dan seperti biasa Terima kasih

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image