Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ulwan Zaki

Sungai Nil dan Pergulatan Dewa Dewi

Sejarah | Thursday, 22 Apr 2021, 14:30 WIB

Tahukah kamu. Sebagian peradaban besar dunia bermula dari sungai? Bahkan hingga kini, sungai menjadi sumber penghidupan banyak penduduk dunia. Sungai Nil, Arab Bahr Al-Nil atau Nahr Al-Nil, Sungai terpanjang dunia, disebut sebagai bapak sungai Afrika itu naik ke selatan khatulistiwa dan mengalir ke utara melalui Afrika timurlaut untuk mengalir ke laut Mediterania. Sungai Nil mempunyai peranan penting dalam peradaban kehidupan sejarah bangsa mesir kuno sejak ribuan tahun lalu.

Mungkin tidak ada sungai di Bumi yang mampu menangkap imajinasi manusia seperti Sungai Nil. Dari kisah Firaun dan buaya pemakan manusia hingga penemuan batu Rosetta, di sinilah, di sepanjang tepian sungai yang subur, salah satu peradaban paling luar biasa di dunia - Mesir Kuno - lahir sekitar 3000 SM. Sungai Nil bukan hanya sumber kehidupan orang Mesir kuno, tetapi masih menjadi sumber kehidupan hingga saat ini bagi jutaan orang yang tinggal di sepanjang tepiannya.

Di antara kisah paling populer di Mesir kuno tentang Sungai Nil adalah tentang dewa Osiris dan pengkhianatan serta pembunuhannya oleh saudara-Tuhannya. Kecemburuan dengan kekuatan dan popularitas Osiris dan dengan demikian menipunya untuk berbaring di dalam peti mati yang rumit (sarkofagus) berpura-pura akan memberikannya sebagai hadiah kepada orang yang paling cocok dengannya. Begitu Osiris berada di dalam, Set membanting tutupnya dan melemparkan Osiris ke Sungai Nil. Istri Osiris, Isis, pergi mencari jenazah suaminya untuk dimakamkan dengan layak dan, setelah mencari di banyak tempat, bertemu dengan beberapa anak bermain di tepi sungai Nil yang memberi tahu dia di mana dia bisa menemukan peti mati. Dari cerita ini muncul kepercayaan kuno orang Mesir bahwa anak-anak memiliki karunia ramalan karena mereka dapat memberi tahu dewi sesuatu yang tidak dapat dia temukan sendiri.

Selain memiliki kisah tentang Dewa Osiris, Nil juga memiliki sepenggal kisah tentang Isis, yang dimana Isis awalnya seorang dewi yang tidak memiliki kuli khusus, namun seiring berjalannya waktu, Isis menjadi salah satu dewa terpenting pada masa mesir kuno. Isis mulanya adalah seorang dewi yang tidak memiliki kuil yang di khususkan untuknya, tetapi seiring berjalannya waktu perannya semakin prnting seiring dengnan kemajuan zaman dinasti, ia menjadi menjadi salahsatu dewa terpenting di mesir kuno. Kultusnya tersebar ke seluruh ke kaisaran romawi, dan iya disembah dari inggris hingga afganistan. Dia menjadi dewa utaama dalam upacara yang berhububgan dengan orang mati sebagai penyembuh orang sakit dan menghidupkan orang yang sudah meninggal. Mitos isis juga di kembangkan oleh para pengikut dewa helipolis, menceritakan bahwa Isis adalah putri dewa bumi Geb dan dewi langit Nut dan saudara perempuan dari dewa Osiris, Seth, dan Nephthys. Menikah dengan Osiris, raja Mesir, Isis adalah seorang ratu yang mendukung suaminya dan mengajari para wanita Mesir cara menenun, memanggang, dan membuat bir. Tapi seth cemburu pada Osiris dan menjebak Osiris dengan petikayu yang di hias dan membuang nya ke sungai Nil. Dengan menghilangnya saudaranya, Seth menjadi raja Mesir.

Begitulah sungai Nil selain memiliki fakta Kisah bersejarah, Sungai Nil juga memiliki beberapa fakta unik yang tidak dimiliki sungai-sungai besar pada umumnya, sungai ini, masyarakat mesir kuno mngenalnya Air yang mengalir dari selatan ke utara dan banjir pada saat-saat terhangat sepanjang tahun yang merupakan sebuah misteri yang tidak tidak pernah terpecahkan bagi orang mesir dan yunani kuno serta memiliki Lumpur yang sangat hitam yang tidak dimiliki sungai-sungai lainnya. Dan semua itu sudah ada sejak jaman yunani kuno.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image