Pembelajaran Daring Sulit Bisa Membentuk Karakter Anak?
Eduaksi | 2021-04-18 21:10:06Pandemi Covid-19 membawa banyak pengaruh bagi semua kalangan masyarakat. Mulai dari orang dewasa berkaitan dengan pekerjaan, hingga anak-anak yang sedang mengenyam dunia pendidikan. Pembelajaran yang umumnya dilaksanakan di sekolah-sekolah, namun dengan adanya pandemi ini pembelajaran dilakukan dari jarak jauh atau yang dikenal dengan PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh). PJJ ini menggunakan sistem daring (dalam jaringan) dengan memanfaatkan alat komunikasi gadget maupun laptop. Hal tersebut bukanlah hal mudah, apalagi dengan anak yang orang tuanya sibuk dengan pekerjaan dan profesinya masing-masing. Mau tidak mau, orang tua harus mengorbankan pekerjaannya demi pendidikan anak yang mengharuskan belajar daring.
Orang tua mengorbankan segalanya untuk anak. Waktu dan kemampuan sangat diusahakan demi pembelajaran anak dapat berjalan dengan lancar. Namun pada kenyataannya banyak orang tua yang justru menjadi budak anak-anak mereka. Pembelajaran daring yang mayoritas lebih mengutamakan pemberian tugas sekolah untuk dikerjakan di rumah pada siswa tidak selalu tercapai tujuannya. Tujuan guru memberikan tugas supaya anak menjadi lebih rajin dan giat memahami materi, ternyata tidak sepenuhnya terlaksana dengan baik. Tidak jarang anak-anak melimpahkan tugas tersebut kepada orang tua dengan alasan tidak paham terhadap materi yang disampaikan oleh guru. Dari sisi orang tua juga tidak tega apabila anak-anaknya tidak mendapat nilai yang bagus. Jalan pintas beberapa orang tua salah dalam hal ini, mereka memilih untuk turun tangan mengerjakan tugas si anak. Hal tersebut menimbulkan banyak masalah kedepannya bagi sifat maupun sikap anak.
Masa pandemi seharusnya menjadikan sebuah keluarga saling mendukung satu sama lain. Dukungan orang tua kepada anak harus dapat memberikan pengaruh positif di masa mendatang. Peran orang tua bukan untuk menggantikan posisi anak, akan tetapi untuk meyakinkan posisi anak dengan memberikan penguatan. Salah satu hal yang perlu dilakukan orang tua terkait tugas sekolah adalah dengan membantu anak dalam memahami materi supaya anak dapat mengerjakannya secara mandiri. Begitu pula anak akan termotivasi untuk belajar dengan dukungan orang tua melalui pendampingan saat mengerjakan tugas. Secara tidak langsung, dalam diri anak akan terbentuk karakter yang penuh semangat dalam apa yang menjadi tugas dan kewajibannya sebagai seorang siswa, dimana kewajiban seorang siswa adalah untuk menuntut ilmu dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.
Terbentuknya sifat dan sikap anak didominasi oleh lingkungan keluarga yaitu orang tuanya. Pembiasaan orang tua untuk melatih anak menjadi disiplin sejak dini sangat berpengaruh pada karakter anak pada saat menginjak dewasa. Apabila sejak dini orang tua mengajarkan untuk disiplin dan bersikap tegas, maka karakter anak akan terbentuk dengan baik. Sebaliknya, apabila orang tua bersikap acuh tak acuh dan terlalu memanjakan anak, maka anak tidak akan mempunyai rasa tanggung jawab terhadap dirinya sendiri.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.