Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ayipudin

Guru Masa Kini dan Masa Depan Pembelajaran

Guru Menulis | Friday, 25 Mar 2022, 14:28 WIB
Ilustrasi gambar :novel artificial intelligence republika.id

Pandemi COVID-19 berperan besar menghantarkan masyarakat lebih dekat dengan teknologi. Transformasi teknologi merambah dalam segala aspek kehidupan baik sosial, ekonomi, budaya dan berdampak pada dunia pendidikan. Adanya pandemi COVID-19 Sektor pendidikan telah mengalami percepatan digitalisasi dan memaksa semua stakeholder pendidikan untuk berubah dan berbenah serta meninggalkan cara lama. Cara-cara pengajaran di era disrupsi tentunya sangat berpengaruh terhadap eksistensi guru. Peran sentral guru tentunya harus adaptif dengan perkembangan teknologi. Disisi lain peran guru sangat startegis dalam menyusun dan mendesain metodologi pembelajaran agar sesuai dengan hal-hal yang dibutuhkan pada era ini. Penyesuaian tersebut berupa pengajaran berbasis proyek, kolaborasi dan inovasi merupakan modal utama bekal siswa menuju era baru.

Transformasi Teknologi

Pandemi COVID-19 di satu sisi memang membawa dampak buruk bahkan ancaman bagi dunia pendidikan. Namun, pandemi jika dipandang dari sudut berbeda maka akan menjadi peluang sekaligus tantangan dan salah satunya yang membawa dampak positif adalah mempercepat transformasi digital. Dengan adanya pandemi semua sistem dan metode beralih serba digital. Jika diamati pandemi seakan bisa dikatakan sebagai pintu menuju revolusi industri global. Perkembangan revolusi industri global telah bergulir sejak abad ke 18 yang ditandai dengan penemuan mesin uap dikenal dengan revolusi industri 1.0. Barulah pada abad 19-20 dengan ditemukannya mesin listrik maka mulailah revolusi industri 2.0 dan selanjutnya tahun 70-an menitik pada revolusi industri 3.0 dengan ditemukannya teknologi komputerisasi. Akhirnya sekitar tahun 2010 berkembang rekayasa intelegensia ( Internet of Thing).

Pandemi mempercepat terjadinya perubahan teknologi, sosial dan lingkungan secara global yang meliputi; Pertama teknologi, disrupsi teknologi akan berdampak pada semua sektor seperti penerapan Artificial Intelligence, big data, konektivitas 5G, kendaraan otomatis. Kedua perubahan sosial, terjadinya perubahan demografi, meningkatnya usia harapan hidup serta tumbuhnya migrasi, urbanisasi, keragaman budaya. Ketiga lingkungan, meningkatnya kebutuhan energi, terjadinya perubahan iklim, menipisnya bahan bakar fosil sampai dengan terjadinya krisis air (Analisa Kearney:Kemendikbud).

Transformasi teknologi membawa dampak perubahan dalam segala bidang yang sangat signifikan. Akan muncul jenis pekerjaan baru yang jika tidak dipersiapkan secara serius oleh lembaga pendidikan maka tidak menetup kemungkinan generasi yang akan datang sulit bersaing.

Tantangan yang Dihadapi Guru Masa Kini

Permasalahan yang sering mengemuka yang terjadi pada dunia pendidikan disebabkan setidaknya dua hal yakni, kualitas guru dan infrastruktur. Pertama kualitas guru, hasil dari Uji Kompetensi Guru (UKG) rata-rata skor kompetensi guru 57 dari 100 dengan demikian kemampuan guru-guru di Indonesia masih jauh dari standar yang diharapkan yang berakibat adanya kesenjangan dalam keefektifan mengajar dan cara mengajar. Kedua infrastruktur, kondisi sekolah yang tidak memadai setidaknya 50 persen sekolah di Indonesia rusak ringan dan sekitar 40 persen seluruh sekolah tidak memiliki akses internet (Analisa Kearney:Kemendikbud).

Pandemi COVID-19 membukakan permasalahan yang terjadi pada dunia pendidikan kita selam ini. Keterbatasan akses terhadap internet terutama di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) salah satu kendala dari sebuah pembelajaran jarak jauh yang efektif adalah kecepatan internet yang memadai dan stabil. Tanpa koneksi yang stabil, murid tidak mungkin mendapatkan materi pembelajaran secara utuh dan proses pemahaman pun terbatas dan dibatasi oleh internet. Ketimpangan akses terhadap internet tersebut dapat terlihat jelas ketika kita membandingkan antara wilayah perkotaan dan pedesaan.

Guru di Indonesia masih rendah dalam menguasai teknologi dan yang siap dengan teknologi hanya 40 persen (Pustekom Kemendikbud). Kapabilitas tenaga pengajar yang kesulitan beradaptasi dengan metode pembelajaran daring sangat terlihat jelas ketika awal pandemi-19 melanda. Guru pada awal diberlakukannya Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) sangat kesulitan dan memaksa untuk beradaftasi dengan cepat.

Guru masa kini tentunya ditantang bagaimana membangun paradigma pembelajaran yang memberikan penekanan pada kemampuan peserta didik dalam mencari tahu dari berbagai sumber, berkolaborasi dalam menyelesaikan masalah serta dapat berfikir secara analitis. Perubahan pembelajaran ini tentunya sangat dipahami oleh guru. Maka, tidaklah mengherankan jika terjadi berbagai pergeseran perubahan baik dari segi metode maupun konten yang menjadi bahan pengajaran. Itulah tantangan yang dihadapi oleh guru masa kini bukan hanya dalam penguasaan dan kemampuan literasi digital semata melainkan guru dituntut mampu membaca permasalahan yang dihadapi siswa.

Tren Pembelajaran di Masa Depan

Perubahan yang terjadi di dunia pendidikan yang sangat dirasakan adalah dalam proses belajar mengajar sehingga memaksa guru dan siswa untuk belajar adaptif dan salah satunya melalui instrumen pembelajaran digital. Penggunaan teknologi dalam pembelajaran bukan hanya sebatas alat (learning tools) melainkan harus diterjemahkan sebagai konsep tepat guna. Pertanyaannya kemudian adalah bagaimana pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran? Ada berbagai macam platform yang dapat digunakan oleh guru dan siswa. Disinilah peran guru harus tepat memilih media pembelajaran yang sesuai kebutuhan siswa serta memanfaatkan sumber belajar berbasis teknologi digital yang sudah tersedia seperti e- learning, virtual reality yang memungkinkan siswa belajar dalam lingkungan yang sepenuhnya digital dan artificial intelligence yang bisa mengubah cara guru mengajar serta memetakan kebutuhan serta menganalisannya. Dimasa yang akan datang tentunya teknologi ini akan terus berkembang dan menjadi model pembelajaran.

Mendesain pembelajaran serta memilih sesuai kebutuhan siswa akan mendorong tercapainya tujuan pembelajarn. Lantas bagaimana caranya?Guru dalam hal ini adalah fasilitator pembelajaran dan harus memiliki keterampilan mendesain pembelajaran yang akan diterapkan di ruang kelas baik kelas nyata maupun kelas maya. Dengan memilih dan merancang teknologi sesuai kondisi dan kebutuhan siswa maka secara otomatis tujuan pembelajaran tercapai. Banyak sekali pilihan model pembelajaran yang dapt dipilih oleh guru, misalnya pembelajaran berbasis proyek (projec based learning), pembelajaran berbasis pengalaman (experiential learning), pembelajaran berbasis masalah (problem based learning). Dan masih banyak lagi model pembelajaran yang menysesuaikan dengan kebutuhan siswa. Banyaknya pilihan teknologi pembelajaran agar guru dapat memberikan solusi terhadap masalah pembelajaran secara nyata, berdampak dan berpengaruh terhadap ekosistem pembelajaran. Perubahan cara pembelajaran ini tentunya relevan dengan perkembangan zaman.

Keterampilan-keterampilan baru akan muncul menggantikan keterampilan-keterampilan lama. Apabila semua guru dan stakeholder pendidikan tidak mengikuti tren perubahan ini. Maka, bisa dikatakn lembaga pendidikan gagal melewati krisis. Perubahan adalah suatu keniscayaan dan guru harus keluar dari zona nyaman dan menjadi pembelajar seumur hidup.

Kesimpulan

Pandemi COVID-19 telah mempengaruhi setiap aspek terutama dunia pendidikan. Guru akan tetap berperan penting dalam memajukan pendidikan dan pembelajaran yang ideal di masa depan. Pembelajaran yang tetap berlangsung pasca pandemi adalah tetap menggabungkan antara ruang fisik dan ruang virtual. Begitu juga perkembangan teknologi akan melahirkan kejutan-kejutan perubahan dalam proses pembelajaran sehingga perlunya beberapa kompetensi yang harus dimiliki siswa untuk menghadapi perubahan. Kompetensi yang harus dimiliki siswa diantaranya ialah kompetensi berfikir kritis, inovatif, kretif, komunikasi yang baik, dan kolaborasi.

Namun, untuk sampai kepada kompetensi tersebut siswa harus dibekali dengan dasar pendidikan karakter yang kuat seperti kepercayaan diri, bisa menghargai orang lain, berani mencoba, siap dalam menanggung risiko, berfikir secara abstrak, mampu berfikir secara ilmiah, dan kemampuan berimajinasi, serta mempunyai sikap spiritualitas karakter yang ajeg. Kompetensi baru harus dimiliki oleh guru masa kini agar guru di masa depan terampil dalam berkomunikasi secara digital, harus setia dengan paradigma pedagogi tertentu dan mampu membantu perkembangan karakter murid. Dengan demikian menjadi guru masa kini dan di masa depan harus bisa menghubungkan pendidikan dengan kebutuhan siswa di masa yang akan datang.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image