Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Surya Dandi Pratama

Pentingnya Media Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal dI SD

Eduaksi | Sunday, 18 Apr 2021, 19:03 WIB

 

IPA merupakan pelajaran yang sangat penting yang kita temui pada saat kita duduk dibangku sekolah dasar. Ipa merupakan pembelajaran yang mengajarkan tentang fenomena- fenomena alam yang ada di sekitar kehidupan sekitar kita. IPA di SD mengajarkan fenomena- fenomena disekitar kehidupan siswa sehingga siswa dapat mempermudah memahami konsep konsep pembelajaran IPA tersebut.

IPA salah satu mata pelajaran yang sangat menarik perhatian peserta didik karena pelajaran tersebut membahas tentang fenomena- fenomena yang ada dialam sehingga siswa tertarik mempelajarinya. Menurut ngazizah, N ( 2018 : 30 ) Pembelajaran IPA di SD saat ini lebih banyak menggunakan model konvensional, sehingga siswa sulit memahami materi yang diberikan oleh guru karena siswa tidak mendapatkan gambaran langsung yang diberikan oleh guru, serta siswa merasa bosan dan jenuh ketika guru memberikan materi. Siswa cenderung terpaku pada 3 buku saja, kemudian tidak mendapat pengalaman serta hal baru dari pembelajaran yang diberikan oleh guru

Kesulitan-kesulitan guru mengajar pada kurikulum 2013 saat ini merupakan sebuah keterbatasan media pembelajaran yang digunakan terutama pada siswa sekolah dasar Widiana ( 2019 : 316 ). Minimnya penggunaan media pembelajaran mengakibatkan proses pembelajaran berlangsung kurang maksimal. Pada saat ini juga siswa hanya mendengarkan penjelasan dari guru saja atau dengan metode ceramah sehingga siswa merasa jenuh dan bosan tanpa dan tidak aktif pada saat pembeajaran berlangsung. Berhasil atau tidaknya suatu pembelajaran yang ada di sekolah tergantung pada keterlibatan siswa dengan sebuah penggunaan model pembelajaran dalam proses belajar mengajar dikelas.

Menururt : Astuti, W ( 2017 : 156 ) Penggunaan model pembelajaran sangat diperlukan dalam proses pembelajaran dikelas. Dalam hal tersebut merupakan untuk menarik sebuah perhatian siswa, minat serta keterlibatan siswa, sehingga siswa dapat berpartisipasi secara aktif. Dalam keaktifan tersebut maka siswa siswa akan lebih mandiri dan mampu membangun konsep dengan pengalamannya secara langsung . Dengan proses tersebut harapannya adalah siswa mampu menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.

Kearifan lokal merupakan pedoman dalam hidup dan karakte bangsa Indonesia. Pendidikan berbasis kearifan lokal adalah pendidikan yang mengajarkan peserta didik untuk selalu lekat dengan situasi konkret yang mereka hadapi. Selanjutnya perkembangan teknologi modern menyebabkan terjadinya perkembangan kebudayaan, hal ini dikarenakan kehidupan ini bersifat dinamis. Media sebagai alat bantu mengajar yang dikembangkan dalam modul ini sebagai produk nyata yang turut serta menjaga kearifan lokal dari beberapa daerah. Hal ini sebagai upaya memperkenalkan budaya serta meneruskan dari generasi ke generasi.

Beberapa bentuk pengetahuan tradisional itu muncul lewat cerita-cerita matematika bernuansa kearifan lokal, gambar visual yang memuat unsur-unsur budaya, serta media yang mewarisi beberapa permainan daerah seperti dakon. Dari ke semua ungkapan diatas, kearifan lokal tidak hanya dapat dijadikan sebagai produk pendidikan, namun juga sebagai sumber dari bahan pendidikan, yang mampu menjadi jembatan bagi siswa untuk lebih mengenal dan mendekatkan diri terhadap nilai-nilai budaya di daerahnya.

Berdasarkan wawancara dengan salah satu guru sekolah dasar, menjalaskan bahwa dirinya menggunakan sebuah media pembelajaran pada saat mengajar dikelasnya. Dijelaskan juga pada saat pembelajaran daring seperti ini masih menggunakan media pembelajaran agar memudahkan siswa dalam memahami sebuah materi karena mau tidak mau di pembelajaran daring seperti ini siswa lebih giat dalam belajar mandiri. Media pembelajaran yang digunakan pun media pembelajaran yang berbasis kearifan local dengan memanfaatkan hal hal yang ada disekitar siswa.

Untuk respon siswa terhadap adanya media tersebut sangat antusias dalam mengikuti pembelajaran dan juga media pembelajaran berbasis kearifan local sangat berpengaruh dalam pada hasil belajar siswa seperti siswa lebih aktif menggunakan dan bertanya tentang materi dalam pembelajaran tersebut dan siswa lebih mudah memahami sebuah materi yang sedang diajarkan. Cara pembuatan media pembelajaran kearifan local dengan memanfaatkan barang barang bekas yang ada pada lingkungan sekitar siswa.

Perbedaan antara media pembelajaran biasa dengan media pembelajaran kearfian local adalah kalau media pembelajaran kerafian local lebih menitik beratkan pada nilai- nilai budaya yang ada disekitar siswa dan juga dapat melestarikan nilai nilai budaya yang ada disekitar siswa. Media pembelajaran kearifan local agar kedepannnya untuk meningkatkan motivasi belajar siswa melalui media pemebelajaran berbasis kearifan local dengan menciptakan media pembelajaran yang lebih kreatif, inovaitf dan manarik agar siswa lebih antusias dalam memahami sebuah pembelajaran.

Surya Dandi Pratama, Mahasiswa PGSD Universitas Muhammadiyah Purworejo.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image