Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Koiyudh

Duh, Enaknya Makan Gorengan Saat Buka Puasa

Curhat | 2021-04-17 17:53:44

Kalian mungkin punya makanan favorit berbuka puasa selama Ramadhan. Atau tidak. Aku sih ada. Salah satu kesukaanku usai beduk digebuk saat Maghrib adalah makan gorengan. Biasanya tahu goreng dan bakwan goreng. Makin mantap tuh dimakan bareng lontong dan bumbu kacang. Hmmm...mak nyeeess....euyy...

Yap...yap..., aku tahu. Gorengan camilan kurang sehat. Makanan yang digoreng umumnya banyak menyerap lemak dari minyak. Kalorinya menjadi lebih tinggi. Ini bisa memicu risiko obesitas hingga penyakit jantung.

Tapi, jujur saja deh, sulit kayanya gitu menolak gorengan. Makanan itu seperti guilty pleasure buat manusia seperti aku yang kadang lemah iman ini. Paham sih kalau itu salah, tapi senang aja gitu melakukannya.

Kadang saya pikir, minyak yang dituding berbahaya itu, yang lengket-lengket dan licin itu, justru yang membuat gorengan enak saat hangat. Plus rasa gurih dari tahu atau bakwannya. Garing pula. Krenyes-krenyes manja gitu menggoyang lidah.

Sebenarnya ada anjuran lebih sehat untuk mengakali minyak berlemak jenuhnya. Misalnya mengganti minyak goreng dengan jenis lebih sehat. Dari minyak zaitun, minyak kelapa, dan minyak alpukat.

Tapi, sejauh aku ingat, belum pernah ketemu (atau ngeh ada) gorengan varian itu atau mencoba menggorengnya sendiri. Mungkin sudah terbiasa. Atau terlalu hemat, haha...Susah juga jawabnya.

Lagipula aku jarang sih bikin camilan gorengan sendiri. Biasanya beli di vendor alias warung terdekat. Sejauh ini, belum tergerak juga sih mengimbau pedagang ganti ke minyak lebih sehat. Bingung juga gitu mau ngomongnya bagaimana....

"Abang atau Ibu tukang gorengan yang baik hati, besok pakai minyak zaitun dan minyak alpukat ya! Menurut dokter dan penelitian, itu jauh lebih sehat deh...."

Hmmmm....

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

 

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image