Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ade Sudaryat

Ramadhan Duniawi-Ragawi

Sastra | Wednesday, 13 Apr 2022, 04:15 WIB

laksana thawaf,

Ramadhan berputar setiap warsa

suka cita duniawi - ragawi menyelisip

dalam suka cita ukhrawi nan hanif

menu takjil dibuat spesial,

meskipun belum bisa ngabuburit di mall

dua Ramadhan sudah dikurung di rumah, kesal

karena pandemi bengal memaksa mencekal

syukur sedikit lega, kini hamba boleh buka bersama

meskipun agak lucu, karena hamba boleh kumpul bersama,

tapi tak boleh lama bercengkerama

masker harus tetap menutup mulut dan sebagian muka

untungnya jua media sosial tak ikut dicekal

hamba masih bisa ngabuburit penghilang rasa kesal

sambil menunggu waktu maghrib menjerit

hamba memposting kritik isu-isu politik

selepas tarawih, sambil berbaring

hamba bermain posting dan chatting

sebagai pengantar tidur yang sudah lama tak bisa mendengkur

namun baru sejenak terlelap

alarm pengingat terasa cepat berdering

waktu sahur tiba, meskipun kepala agak pening

hamba paksakan makan meskipun tak mencapai satu piring

sambil makan sahur di depan layar kaca

menonton tayangan penuh tawa

nan guyonannya dibuat-buat demi tawa pemirsa,

demi niaga yang telah memberi nyawa

hidupnya acara di layar kaca

selepas shalat shubuh dan sedikit tadarus

hamba kembali duduk di depan layar kaca

menyimak beragam warta kehidupan berbangsa, bernegara

yang terkadang nampak seperti salah urus

berbagai gossip politik dan artis-artis cantik

hamba ikuti wartanya dengan apik

agar hamba mampu memberi komentar menggelitik

ketika bermain di media sosial sambil ngabuburit

itulah Ramadhan harian hamba

nan sarat dengan sapaan duniawi-ragawi

seraya salat berjamaah, tarawih

puasa, dan i’tikaf hamba

sering hanya kamuflase belaka

agar bisa meraih simpati massa

Tuhan,

mungkinkah di hati hamba akan tumbuh rindu nan menyapa jiwa

nan mampu menyingkap tirai hijab

untuk melihat kudusnya ribuan malaikat turun ke bumi,

menyapa jiwa hamba,

menghiasi relung hati nan selalu hampa dari nirmala

seperti tatkala mereka menyapa kekasih-Mu

mengawal kalam-Mu nan suci, menurunkan titah suci

ke dalam kalbu kekasih-Mu

ilustrasi : tayangan acara di televisi (sumber gambar : https://republika.co.id)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image