Duniawi: Bangkai atau Sesuatu yang Bernilai?
Eduaksi | 2025-07-09 05:48:57
hidup di dunia yang penuh warna. Ada yang mengejar kekayaan, jabatan, popularitas, sampai rela begadang tiap malam demi konten. Tapi pernahkah kita bertanya: “Apakah semua itu benar-benar bernilai di hadapan Allah?” Atau justru hanya bangkai yang dibungkus rapi?”
Ustaz Adi Hidayat pernah berkata dalam sebuah ceramahnya:
“Dunia itu ibarat bangkai. Orang beriman tidak akan tertarik kalau tidak ada nilai akhiratnya.”
Kata-kata ini bukan sekadar motivasi kosong. Ustaz ingin mengajak kita untuk menilai kembali apa yang kita kejar dalam hidup ini.Apa Maksud Dunia Seperti Bangkai?Bangkai, sebagaimana kita tahu, adalah sesuatu yang tidak layak dikonsumsi. Sekalipun dibungkus cantik atau diberi parfum, tetap saja ia bau dan najis.Begitu juga dunia jika tidak dikaitkan dengan akhirat. Rumah megah, mobil mewah, followers jutaan, kalau semua itu hanya untuk pamer dan memuaskan nafsu, maka semua itu hakikatnya tidak ada nilainya di sisi Allah. Seperti bangkai: terlihat menggoda, tapi menjijikkan.Dalam hadits riwayat Muslim, Rasulullah SAW pernah menunjukkan betapa rendahnya nilai dunia:
"Demi Allah, dunia itu lebih hina di sisi Allah daripada bangkai anak kambing yang cacat di tangan salah seorang dari kalian."
(HR. Muslim)
Kapan Dunia Bernilai?Bukan berarti dunia ini selalu buruk. Dunia bisa bernilai jika digunakan sebagai jalan menuju kebaikan. Dunia bisa jadi ladang pahala jika:• Kekayaan digunakan untuk bersedekah• Ilmu dipakai untuk mendidik dan menebar manfaat• Waktu diisi dengan ibadah dan amal saleh• Popularitas dijadikan wasilah dakwah
Ustaz Adi Hidayat juga pernah menyampaikan:
“Jadikan dunia ini kendaraan menuju akhirat. Bukan tujuan akhir yang menipu.”
Ciri-ciri Orang yang Terlalu DuniawiBerikut tanda-tanda kita sudah terlalu cinta dunia, hati-hati:1. Sulit ikhlas kalau nggak dilihat atau dipuji2. Cepat iri saat melihat orang lain sukses3. Malas ibadah, tapi semangat kalau urusan kerja atau bisnis4. Hidup penuh drama, karena semua diukur dari “standar dunia”Kalau kamu merasa mulai terjebak di zona ini, jangan sedih. Kita semua pernah, dan masih bisa berubah.Tips Agar Dunia Kita Bernilai1. Niatkan segalanya karena Allah. Mau kerja? Mau kuliah? Mau jadi content creator? Semua niatkan untuk ibadah.2. Jaga waktu ibadah. Jangan sampai dunia melalaikan shalat.3. Gunakan media sosial untuk kebaikan. Jangan cuma posting outfit, tapi juga posting nasihat.4. Tanya diri sendiri setiap malam: “Hari ini, apa yang aku lakukan untuk bekal akhirat?”Penutup: Dunia Sementara, Akhirat SelamanyaKita boleh punya mimpi besar di dunia. Tapi jangan lupa, hidup ini bukan finish line. Dunia ini cuma “halte”, tempat singgah sementara sebelum menuju “terminal abadi”.Seperti pesan Ustaz Adi Hidayat:“Jangan jadikan dunia tujuan. Tapi jadikan ia jalan menuju keridaan Allah.”Imam Ibn' Athaillah dalam al -Hikam dan at-Tanwir Menulis " Jangan kau tinggalkan dunia selagi ia mengantarkanmu kepada Tuhanmu."Artinya, duniawi itu netral. Yang membuatnya busuk atau mulia ialah sikap kita terhadapnya.Akhir kata, dunia bisa jadi bangkai... tapi juga bisa jadi bernilai. Semua tergantung untuk apa dan bagaimana kita menggunakannya.
widya nurbayanti, Mahasiswa prodi Ilmu Al- Qur'an dan Tafsir.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
