Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image AchSin

Da'i Muhammadiyah Kota Bogor Diingatkan Ancaman Radikalisme dan Kebangkitan PKI

Politik | Sunday, 10 Apr 2022, 16:23 WIB

Gerakan Radikalisme tidak berhenti pasca Reformasi 98. Gerakan ini berpotensi melakukan terorisme yang mengganggu stabilitas nasional. Di sisi lain potensi munculnya kembali faham komunisme masih berstatus bahaya laten mengancam eksistensi Pancasila sebagai dasar negara dan falsafah bangsa.

"Kondisi sekarang sejak Reformasi 98 kegiatan radikalisme tidak berhenti. Kondisi ini memerlukan perhatian pemerintah," kata Marsma TNI (Purn) Suwandi Miharja ketika mengisi Baitul Arqam Mubaligh Kader Da'i, Muhammadiyah Kota Bogor, Sabtu (9/4/2022). "Faham radikal terus berkembang," jelasnya.

Suwandi mengatakan, radikalisme merupakan faham yang menginginkan perubahan sosial dan politik secara drastis dengan menggunakan kekerasan.

"Faktor pemicunya dari eksternal di antara faktor politik hegemoni pengaruh dan kekuasaan. Teknologi: media sosial dengan konten bebas. Faktor internal di antaranya pemahaman keagamaan yang keliru, kebijakan pemerintah yang diskriminatif, penegakan hukum lemah," paparnya.

Dalam menghadapi radikalisme, kata Suwandi memperkuat pemahaman Islam moderat (NU dan Muhammadiyah). "Reformasi pengajaran agama untuk mencegah penyebaran ekstrimisme agama," jelas Suwandi.

Suwandi juga mengatakan, kondisi Palestina bisa dilihat dari dua sisi terkait isu radikalisme. "Kalau dilihat warga Palestina mereka pejuang, sedang Israel menganggap mereka radikal," ungkapnya.

Selain itu, kata Suwandi ada indikasi kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI) di antaranya adanya tuntutan pencabutan TAP MPRS/XXVI/1966.

"Pencabutan pelajaran pemberontakan PKI dalam kurikulum sejarah Indonesia, penghentian pemutaran Film G30S/PKI dari TVRI, penghapusan litsus bagi calon PNS dan pejabat, anak PKI masuk lembaga negara, kerja sama parpol dengan Partai Komunis China (PKC)," jelas Suwandi.

Suwandi mengatakan, peran da'i dalam upaya pencegahan radikalisme dan kebangkitan PKI sangat besar. "Para da'i menjadi ujung tombak dalam menyampaikan pemahaman yang benar tentang syariat Islam," pungkas Suwandi.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image