Badrut Tamam Sandang Gelar Doktor Berpredikat Cumlaude di UIN KHAS Jember
Eduaksi | 2022-04-05 01:21:55JEMBER,-Dr. Badrut Tamam, M.Pd.I pria kelahiran Labang Bangkalan yang juga adalah dosen Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda berhasil meraih gelar doktor di bidang Manajemen Pendidikan Islam setelah merampungkan ujian terbuka Program Doktor Manajemen Pendidikan Islam dari Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember, (31/3/2022)
Saat ini Badrut Tamam merupakan doktor ke 62 yang berhasil lulus dari Program Pascasarjana UIN Khas Jember dengan predikat cumlaude.
Disertasi penelitian Badrut Tamam mengkaji tentang Manajemen Kehumasan Inklusif Pesantren. Konteks penulisan dan penelitian disertasi tersebut lantaran dirinya melihat bahwa pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam yang memiliki potensi komunikasi yang baik dengan masyarakat. keberadaannya senantiasa berada di lingkungan masyarakat dan peranannya dalam mengayomi masyarakat menjadi kekuatan tersendiri dalam upaya pengembangan pondok pesantren. Namun demikian dalam upayanya mengembangkan pesantren diperlukan langkah-langkah dan upaya manajerial dalam mengelola hubungan baik di lingkungan pesantren.
“Kondisi seperti ini membutuhkan pemikiran manajerial dalam mengembangkan manajemen kehumasan inklusif pesantren sebagai ciri khas pesantren indigenous Indonesia,” ungkap Badrut Tamam.
Badrut Tamam menulis disertasi di bawah bimbingan Prof. Dr. H. Babun Suharto, S.E., M.M yang juga merupakan Rektor UIN KHAS Jember dan Dr. H. Sofyan Tsauri, M.M sebagai co promotor.
Dalam penelitiannya, Badrut Tamam menggali data di dua situs pesantren ternama di Kabupaten Jember. Dikatakan Tamam, dua situs pondok pesantren ternama dengan perbedaan karakteristik itulah yang menjadikan penelitian ini menarik. Pondok Pesantren Miftahul Ulum Kalisat dengan karakteristik Pesantren Ashriyahnya dan Pondok Pesantren Baitul Arqom Balung Jember dengan karakteristik modernnya.
“Untuk memperoleh data kami sebagai peneliti datang langsung ke dua situs, selain melakukan wawancara langsung dengan para pemangku kebijakan di dua situs, kami juga melakukan observasi lapangan dan dokumentasi,” ujar Tamam.
Penelitian Doktor Manajemen Pendidikan Islam UIN KHAS Jember ini menemukan bahwa sebagaimana manajemen humas yang disampaikan oleh Ronald D. Smith, Frank Jefkins, Cutlip & Centre bahwa humas merupakan aktifitas dalam membangun dan memelihara hubungan saling pengertian (mutual understanding) menguntungkan antara organisasi dengan publiknya. Keuntungan dalam artian sebagaimana diungkap keduanya karena bersetting dunia industrialisasi atau perusahaan maka lebih dekat dengan keuntungan material semata.
“Namun bila ditarik ke dalam sistem manajerial pesantren maka ada penyempurnaan dalam prosesnya yang berlandaskan amanah, khidmah, barokah. Tiga landasan tersebut tumbuh subur di kalangan pesantren. Dan tiga landasan tersebut tidak ditemukan di teoritisasi yang dikemukakan teori di atas,” paparnya.
Kemudian dari kajian empirik dapat dilihat dari bagaimana kemudian kedua situs melakukan langkah-langkah manajerial yang strategis dalam rangka pemenuhan (need assesment) kebutuhan publik internal dan eksternal.
Sesuai dengan amanah UU NO 18 TAHUN 2019 & PMA 31 Tahun 2020 yang menyebutkan bahwa pesantren memiliki tiga fungsi dasar sebagai lembaga pendidikan, dakwah dan pemberdayaan masyarakat tentu saja hal ini menjadikan pesantren sebagai pendidikan yang KHAS. Dan barang tentu sistem manajerial kehumasan yang ditunjukan juga memiliki kekhasannya.
“Nah disinilah kedua situs menunjukan adanya inklusifitas yang ditunjukan dengan berkolaborasi dengan beberapa pihak seperti expert eksternal dalam menjalankan sistem kehumasannya yang berlandaskan amanah, khidmah dan barokah,”jelasnya.
Riwayat pendidikan Dr. Badrut Tamam, M.Pd.I berawal dari SDN 1 Labang Bangkalan, kemudian pendidikan menengah di SMPN 1 Labang dan tingkat Madrasah Aliyah ditempuhnya di TMI Al-Amien Prenduan Sumenep Madura. Selanjutnya Tamam menempuh pendidikan tinggi di IDIA Prenduan kemudian mutasi ke STAIN Samarinda, Strata 2 di IAIN Samarinda dan Strata 3 di UIN KHAS Jember.
Dikatakan Dr. Tamam bahwa selama masa perkuliahan banyak sekali kesan yang didapatkannya. “Apalagi di tahun pertama perkuliahan pandemi virus corona belum ada di muka bumi. Alhamdulillah satu tahun itu bisa dilalui dengan proses tatap muka bersama dosen,” ungkapnya.#
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.