Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Deffy Ruspiyandy

Botram, Bersantap Bersama Menjelang Ramadhan

Gaya Hidup | Friday, 01 Apr 2022, 19:55 WIB

Ada satu kebiasaan yang unik dan menarik yang seringkali dilakukan di Tatar Pasundan. Salah satunya adalah botram yaitu makan atau bersantap bersama menjelang Ramadhan. Hal ini dilakukan untuk mempererat kedekatan warga serta menguatkan kebersamaan guna menghadapi bulan yang mulia tersebut.

Botram yang digelar warga Ciroyom (1/4) di dalam Gang (FOTO : Deffy Ruspiyandy)

Warga biasanya mengumpulkan uang secara bersama dan memasak pun bersama serta makan pun bersama. Pada umumnya ibu-ibu yang memasak dan menyiapkan segala sesuatunya. Uniknya, botram itu tidak menggunakan menu yang istimewa tetapi yang dipilih adalah masakan sederhana yang bisa dinikmati oleh bersama pula.

Biasanya yang dimasak adalah nasi putih yang dimasak seperti biasa atau dengan cara diliwet kata orang Sunda mah. Lauk yang menemaninya diantaranya adalah goreng tahu, goreng tempe, goreng ikan asin, lalapan dan sambal juga ditambah kerupuk. Justeru dengan menu seperti itu semua warga jadi lahap memakannya dari anak-anak sampai orangtua semua berkumpul untuk menikmati nasi dan lauk pauk yang disediakan.

Cara makan pun terbilang unik karena nasi dan lauk pauknya disimpan di atas daun pisang secara memanjang. Semua warga yang ada sama-sama duduk dan menikmatinya. Setelah memanjatkan doa yang dipimpin seseorang maka semua warga bersama-sama menikmati jamuan botram yang sederhana namun penuh dengan kenikmatan dan juga nilai kebersamaan yang tak terhingga.

Kali ini dilaksanakan sebagian warga RT 06/RW 08 Ciroyom pada tanggal 1 April 2022 setelah Shalat Jumat. Hal itu dilakukan akan terasa meriah dan juga membahagikan bapak-bapak yang baru saja pulang dari masjid usai melaksanakan Shalat Jumat. Semua berkumpul dan terasa sekali keakraban yang tercipta, di mana benar-benar menikmati apa saja yang ada di hadapan dirinya. Seringkali kegiatan itu diselingi gelak tawa dari warga yang begitu bergembira mengikuti kegiatan tersebut.

Begitu meriahnya botram yang dilaksanakan dalam gang (FOTO : Deffy Ruspiyandy)

Tentu saja kegiatan yang baik ini menjadi bukti bahwa masyarakat yang hidup di tengah perkotaan ternyata masih mampu menjalin kebersamaan melalui kegiatan botram ini. Tentu saja dengan kehidupan modern seperti saat ini kebersamaan masyarakat bisa mungkin tergerus oleh ego masing-masing namun dengan adanya kegiatan botram ini bisa tetap mempertahankan kebersamaan ini sampai kapanpun.

Warga semakin akrab dengan adanya botram ini (FOTO : Deffy Ruspiyandy)

Kegiatan sederhana namun dapat mengakrabkan warga yang satu dengan yang lainnya tentu harus dilakukan sampai kapanpun. Kegiatan botram sesungguhnya tak hanya dilakukan menjelang Ramadhan saja. Namun momentum menjalang ibadah shaum maka sangat pas dilakukan karena kemudian warga bisa saling memaafkan dan intinya teringatkan untuk bersiap-siap menjalankan oabadh shaum selama satu bulan penuh yang pada akhirnya menjadi orang-orang yang bertakwa seperti yang tercantum dalam surat al Baqarah 183.***

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image