SETIAP BUTIR NASI YANG KITA MAKAN, MENEGAKKAN TULANG UNTUK BERIBADAH KEPADA ALLAH SWT
Kuliner | 2022-04-11 21:49:47Libur panjang kemana bawa anak-anak ?
Gimana kalau makan siang di pematang sawah, tepat di daerah lumbung padi nasional...Karawang, Jawa Barat.
Berjarak sekitar 1 jam berkendara dari Jakarta, atau 30 menit dari gerbang tol Karawang Barat menuju RENGASDENGKLOK (rumah bersejarah tempat pengasingan Soekarno-Hatta menjelang proklamasi kemerdekaan RI).
Uniknya, lokasi saung makan ini mengajarkan kita bersyukur atas penciptaan Allah SWT yang bernama 'Padi'.
Anak-anak pun bisa kita ajarkan perlahan sambil asyik menikmati sajian, bahwa sebutir nasi yang kita makan ini, bentuk asalnya adalah sebulir padi yang sedang kita lihat di depan hamparan saung.
Jadi, kalau kita selalu menghabiskan nasi yang ada di piring kita, artinya kita sedang mensyukuri nikmat makanan yang Allah berikan. Disamping itu, kita juga berterimakasih kepada Bapak & Ibu Petani yang sudah menanam padi, membesarkan, dan menjaganya ditengah teriknya panas mentari.
"Ayoo, berdo'a dulu sebelum kita makan ya nak...." (nyesss..ademmm ya ? MasyaAllah).
Dapoer Zam Zam
---------------------
Notes:
* Nama saung makan di titik GPS adalah RM Abah Cianjur Tunggakjati.
*Saungnya lebar-lebar 3x3 meter per saung.
*Dengan harga paket Rp 149.000,- mendapat;
1 panci kastrol nasi liwet,
4 potong ayam kampung bakar
1 ikan asin peda bakar
1 mangkok sayur asemTempe tahuLalapan + sambal
4 Es Teh Manis
1 ceret teh tawar hangat
*Produksi padi daerah Karawang sekitar 1,3 juta ton per tahun (data Kementan)
*Luas areal persawahan daerah Karawang total sekitar 100ribu hektar.
*Sejauh mata memandang, kanan kiri terhampar ladang persawahan (dan bangunan kawasan industri).
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.