Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Deffy Ruspiyandy

Menjaga dan Memelihara Makhluk Hidup

Agama | Friday, 01 Apr 2022, 15:15 WIB

Berbuat baik kepada manusia jelas diperintahkan oleh Allah SWT. Justeru alangkah indahnya pula jika hal itu dilakukan kepada mahluk ciptaan Allah lainnya seperti hewan dan tumbuhan. Tentu saja dengan kebaikan yang dilakukan kepada dua mahluk ini tentu saja memperlihatkan kita sebagai manusia yang memiliki kepedulian kepada mahluk hidup lainnya.

Melestarikan alam salah satu ibadah yang diperintahkan oleh Allah SWT (FOTO : Republika.co.id/Sinar Mas Land)

Kehadiran hewan dan tumbuhan sangat bermanfaat sekali bagi kehidupan manusia, karena dua mahluk hidup itu banyak memberi manfaat bagi manusia. Dalam penciptaannya tentu saja Allah sengaja keduanya dihadirkan untuk membantu manusia dalam segala hal. Hewan dapat dimanfaatkan dagingnya, tenaganya bahkan bagian hewan pun menjadi komoditas potensial yang dapat menghasilkan uang. Begitupula tumbuhan. Ada yang bisa dibutuhkan untuk kebutuhan pangan, sandang, papan, bumbu dan juga potensi besar untuk menghasilkan uang.

Jika demikian adanya maka sangat jelas sekali manusia memiliki tugas dan kewajiban untuk memelihara kedua mahluk tersebut. Allah memberikan kesempatan kepada manusia untuk mengeksploitasinya dengan catatan dilakukan penuh perhitungan yang baik serta tidak berusaha dengan nafsu serakahnya hanya mengambil manfaatnya tanpa menjaga dan memeliharanya karena perbuatan ini jatuh sebagai kategori perbuatan dzalim terhadap mahluk hidup.

“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).”(QS: ar-Rum :41).

Ayat ini begitu jelas memaparkan bahwa kerusakan alam dan kehidupan yang ada di dalamnya adalah ulah manusia. Karena itu, mesti kita pikirkan secara seksama sebagai manusia yang memiliki keimanan kepada Allah dan berakhlak mulia maka sepatutnya harus memperhatikan lingkungan di sekitar kita. Manusia sendiri butuh sesuatu untuk kehidupan tetapi tidak serta merta untuk memenuhi kebutuhannya itu malah mengorbankan lingkungan sekitarnya. Alam sendiri butuh keseimbangan. Jelas yang terjadi adalah sebuah ketimpangan jika alam beserta isinya tak terpelihara secara baik.

Sangat menyedihkan ketika terjadi pembalakan liar di mana-mana atau banyak hewan yang menjadi sasaran pemburu yang sekedar mencari keuntungan tanpa memikirkan keadaan makhluk tersebut. Di sini yang terjadi manjusia hanya mementingkan egonya sendiri tanpa peduli dengan makhluk hidupnya. Oleh karenanya, semestinya perlu ada kesadaran jika kita sebagai manusia mau tak mau atau suka tak suka tetap bergantung kepada hewan dan tumbuhan sehingga hubungan yang tercipta mestilah simbisosis mutualisme atau hubungan yang saling menguntungkan.

Pentingnya persoalan lingkungan kemudian digagas dengan hadirnya pandangan tentang fikih lingkungan (fiqh al-Biah). Fikih tersebut merupakan seperangkat aturan perilaku ekologis manusia yang ditetapkan ulama yang berkompeten.

Mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Ali Yafie memandang menjaga lingkungan adalah bagian dari tanggung jawab kolektif atau fardhu kifayah. Hal itu disampaikan Rifqiya Hidayatul Mufidah dalam jurnal Supremasi Hukum.(www.liputan6.com).

,“Dan apabila ia berpaling (dari kamu), ia berjalan di bumi untuk Mengadakan kerusakan padanya, dan merusak tanam-tanaman dan binatang ternak, dan Allah tidak menyukai kebinasaan”. (QS. Al-Baqarah ayat 205).

Kendati memelihara lingkungan hidup termasuk hal itu dilakukan kepada hewan dan tumbuhan tetapi jelas di sini Allah tidak suka akan kebinasaan. Jadi utnuk memelihara lingkungan hidup bukan saja tugas pejabat atau aparat berwenang tetapi itu semua sudah menjadi tanggung jawab kita bersama, karena jika alam sekitar tidak terawat maka tentu saja kita sendiri yang akan menjadi korban dengan mengalami musibah bencana alam. Maka sebelum hal itu terjadi sudah seharusnya kita terbiasa untuk menjaga lingkungan hidup sesuai dengan kemampuan kita tentunya.

Tentunya apapun yang dilakukan untuk menjaga alam tersebut sangatlah penting artinya menjaga kelestarian kehidupan itu sendiri. Menjaga sesuatu yang kecil di lingkungan kita sendiri maka berarti sama artinya dengan menjaga dan memelihara lingkungan yang cukup besar. Semua akan bermula dari sesuatu yang kecil. Oleh sebab itu maka kepedulian kita kepada alam yang ada adalah investasi masa depan untuk anak cucu kita. Semakin alam terjaga maka kesempatan hidup lebih baik di masa depan akan terwujud.

Jika melihat keadaan alam ini rusak maka dapat dipastikan tak ada jaminan untuk kehidupan di masa yang akan datang. Semua akan kembali kepada diri kita sendiri. Makhluk hidup seperti hewan dan tumbuhan jelas memiliki hak untuk dapat hidup baik tanpa terganggu tangan-tangan jahil manusia. Kehidupan hewan dan tumbuhan yang terjaga di habitatnya akan menimbulkan kehidupan nyaman bagi kedua makhluk tersebut. Tetapi jika keduanya terganggu tentu saja akan menmbulkan keganasan dari hewan yang ada dan bencana alam dengan sendirinya diundang untuk menimpa bumi yang dipijak manusia. Ujungnya tetap saja manusia yang akan rugi dengan semua ini.

Hadits yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari dalam Shahih-nya pada kitab al-Harts wa al-Muzara’ah bab Fadhl al-Zar’ wa al-Ghars idza Ukila minhu, “Tidaklah seorang muslimpun yang menanam satu tanaman lalu burung atau manusia atau hewan makan dari tanaman tersebut melainkan itu menjadi shadaqah baginya”.

Jelas sudah apa yang dilakukan manusia di dalam menjaga alam dan lingkungan sekitarnya berarti di sana terjadi satu ikhtiar di dalam melindungi dan mencintai alam semesta dengan segala isinya. Hal ini tentu saja dianggap perbuatan baik serta jelas menghasilkan pahala dan Allah pun melipatkan rezeki bagi yang melakukannya. Tentu saja hal ini buikanlah perkara mudah. Namun kita semua patut mencobanya karena merupakan bagian terpenting dari kehidupan itu sendiri. Sayang kalau dilewatkan karena Allah menjanjikan kebaikan bagi kita semua.

Pada akhirnya taka da pilihan lain bahwa sebagai manusia yang hidup di atas bumi ini dam ,mengerti serta memahami agama yang dianut, maka sudah tentu harus sekuat tenaga u’ntuk selalu memelihara dan menjaga lingkungan hidup. Keberhasilan menjaga lingkungan hidup sama artinya dengan menjaga kehidupan itu sendiri. Oleh sebab itu, sekali lagi marilah mulai saat ini agar kita bisa berpikir kokoh untuk memelihara alam semesta terutama menjaga makhluk hidup seperti hewan dan tumbuhan agar manfaatnya tetap dirasakan dan berguna bagi kehidupan yang dijalani.***

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image