Tiga Bekal Utama Demi Sehat Berpuasa
Lomba | 2022-03-30 11:40:06Ramadan tinggal menghitung hari. Bulan Mulia yang datang hanya setahun sekali ini patut disambut dengan persiapan sebaik-baiknya. Harapannya jika sudah menyiapkan dengan baik, maka hasil yang akan diraih juga lebih optimal dari tahun-tahun sebelumnya.
Tiga tahun belakangan Ramadan dibayangi pandemi. Di awal pandemi bahkan ribuan orang menghadapi kenyataan pahit kehilangan orang-orang terkasih karena terpapar virus corona, sehingga tak bisa menjalani hari-hari di bulan Ramadan bersama-sama. Meski tahun 2022 boleh dikatakan pandemi mulai mereda, namun sebagai insan yang memegang teguh bahwa ikhtiar wajib hukumnya maka kita harus senantiasa waspada.
Jika Ramadan diibaratkan medan perang, perang melawan hawa nafsu, maka untuk meraih kemenangan tentu membutuhkan strategi tersendiri. Strategi untuk meraih kemenangan di akhir Ramadan inilah yang dapat diterapkan salah satunya dengan persiapan menyambut Ramadan. Ini dia tiga persiapan terpenting yang harus diperhatikan agar tetap sehat berpuasa di tengah pandemi:
1. Persiapan rohani
Niat, adalah yang utama dalam menyambut Ramadan. Jauh hari tetapkan niat dalam hati untuk berpuasa Ramadan karena Allah. Karena niat yang kuat akan membantu menciptakan mindset: insyaAllah saya sehat dan kuat berpuasa karena Allah.
Hati. Bersih-bersih hati. Maafkan orang yang telah menyakiti. Jauhi hal-hal mubah dan sia-sia. Hati yang bersih, positive thinking memotivasi rohani lebih sehat. Jiwa yang tenang merupakan bekal utama bagi kesehatan raga.
Ilmu. Baca-baca lagi fiqih puasa agar bisa menjalani puasa dengan segala permasalahan tanpa bertanya-tanya. Lebih baik bersiap diri sebelum menghadapi problema di bulan Ramadan.
Target ibadah harian. Siapkan target ibadah harian jauh hari sebelum Ramadan tiba. Pencapaian target akan membuat hati terkondisi menjadi lebih baik, pikiran tenang. Bukankah tadzkiyatun nafs senantiasa membawa dalam kebaikan?
2. Persiapan fisik
Siapkan stamina tubuh, biasakan rutin berolahraga dan konsumsi makanan sehat. Hindari begadang dan terlambat makan. Biasakan bangun dini hari untuk mendirikan sholat tahajud dan witir. Jika sudah terbiasa bangun malam atau dini hari jauh hari sebelum Ramadan maka insyaallah tidak akan kesulitan bangun dini hari untuk santap sahur di bulan Ramadan.
Biasakan berpuasa sunnah untuk melatih mental, jiwa dan raga. Terbisa berpuasa sunnah jauh hari sebelum Ramadan akan melatih fisik dan mengondisikan raga serta organ-organ pencernaan sedemikian rupa sehingga tidak "kaget" saat harus berpuasa sebulan penuh. Puasa sunnah juga melatih mental dan jiwa agar mampu menjaga diri, terlatih untuk tidak melakukan hal-hal yang membatalkan puasa maupun mengurangi pahala berpuasa.
Siapkan pula busana terbaik untuk sholat berjamaah di masjid selama Ramadan. Selain memberi kesan baik bagi yang melihat, mengenakan pakaian terbaik di bulan baik akan menciptakan mood bahagia dan lebih konsentrasi dalam beribadah. Kebanyakan orang mengenakan pakaian terbaik saat sholat Idulfitri atau Iduladha, namun akan lebih baik jika selama Ramadan kita juga mengenakan pakaian terbaik. Membiasakan diri dengan hal-hal yang baik merupakan bekal utama menghadapi Ramadan.
Di masa pandemi, perlengkapan mematuhi protokol kesehatan sebagai bagian dari ikhtiar hendaknya disiapkan. Pastikan persediaan masker, hand sanitizer, vitamin dan suplemen mencukupi kebutuhan selama Ramadan.
3. Persiapan harta
Ramadan adalah saat pahala berlipat ganda. Infaq, sedekah, wakaf, zakat adalah ibadah yang membutuhkan harta untuk menunaikannya. Siapkan harta terbaik untuk berburu pahala. Sebelum Ramadan tiba akan lebih ringan jika anggaran untuk infaq sedekah dan zakat telah disiapkan jauh hari sebelumnya. Biasakan bersedekah di waktu subuh, sebab waktu subuh adalah salah satu waktu utama untuk berinfaq.
Di waktu subuh malaikat akan mendoakan orang yang bersedekah agar harta dan rezekinya berkah. Sebaliknya malaikat akan mendoakan orang yang menahan hartanya dan pelit bersedekah untuk mendapatkan teguran dari Allah. Bersedekah juga salah satu sarana untuk menolak bala/musibah. Saat bersedekah sertai dengan niat karena Allah dan panjatkan doa berharap panjang umur agar dipertemukan dengan bulan Ramadan dan beribadah sebaik-baiknya, sertai dengan doa memohon kesehatan dan keselamatan sehingga bisa beribadah sebaik-baiknya di bulan Ramadan.
Persiapan-persiapan menyambut Ramadan hendaknya dilakukan secara istiqomah, sebab Allah sangat menyukai amalan yang istiqomah meski mungkin sedikit dan tak berarti di mata manusia. Semoga usia kita sampai pada bulan Ramadan. Semoga Ramadan kali ini menjadikan kita sebagai manusia yang lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.