Putri Thailand Promosikan Budaya Indonesia
Info Terkini | 2022-03-30 06:12:18BANGKOK - Putri Thailand, Yang Mulia Putri Maha Chakri Sirindhorn mempomosikan budaya Indonesia di Thailand dalam memimpin langsung tarian pada puncak peringatan Dies Natalis Universitas Chulalongkorn. Peringatkan ke-105 itu menampilkan pagelaran khusus konser besar musik klasik the Pipaht Duekdamban pada Sabtu pekan lalu di Auditorium Universitas Chulangkorn, Bangkok.
Konser musik tradisional Thailand ini mengadaptasi genre musik Indonesia khususnya gamelan Jawa dan angklung. Pagelaran yang memakan waktu hampir dua jam tersebut, seluruhnya bercerita tentang Indonesia, khususnya kenangan Sang Putri Maha Chakri Sirindhron pada saat melakukan beberapa kali perjalanan ke tanah Pulau Jawa.
Dalam rilis pers KBRI Bangkok, Senin (28/3) mencatat, bahwa alur pagelaran musik menggambarkan tentang pengalaman dan catatan pribadi Putri Maha Chakri Sirindhorn mengenai keindahan alam Pulau Jawa seperti gunung berapi, sawah yang membentang, sungai Bengawan Solo, sejarah manusia purba, keagungan Buddha Jataka, pada Candi Borobudur dongeng Roro Jonggrang dan Tangkuban Perahu, seni wayang kulit, alat musik gamelan hingga bunga melati, burung perkutut dan makanan tradisional Indonesia.
Secara khusus, Duta Besar dan pengunjung lainnya datang menghampiri Duta Besar RI untuk menyampaikan selamat dan apresiasi atas kesuksesan pagelaran dimaksud. Kegiatan yang dikelola sepenuhnya oleh pihak Universitas Chulalongkorn seolah menjelma menjadi kegiatan promosi budaya Indonesia yang dilakukan oleh KBRI Bangkok.
"Kegiatan peringatan Dies Natalis Universitas Chulalongkorn yang bertemakan budaya dari luar Thailand baru pertama kali dilakukan dan merupakan suatu kehormatan dan kebanggaan bagi Indonesia untuk terpilih sebagai proyek pertama," tulis KBRI Bangkok.
Kehormatan ini semakin terasa khusus dan istimewa dengan pagelaran musik yang menampilkan karya puisi dan komposisi musik dari Putri Maha Chakri Sirindhorn tentang Indonesia. Dalam kesempatan ini pula, ia turut menjadi penampil utama dengan memainkan alat musik Ranat (Gambang).
Gamelan yang dimainkan juga memiliki arti khusus karena merupakan gamelan hadiah dari Paku Buwono X kepada Raja Rama VII dalam kunjungannya ke Surakarta pada 1929. Paku Buwono X menghadiahkan satu set gamelan lengkap berlaras pelog dan slendro yang selanjutnya disimpan secara terpisah masing-masing di National Museum Bangkok dan National Theater Bangkok.
Gamelan yang disimpan di National Theater Bangkok ini mengalami penyesuaian nada ke dalam musik tradisional Thailand dan selama ini digunakan untuk mengiringi pertunjukan budaya tradisional Thailand. Untuk pertama kalinya gamelan berusia hampir satu abad ini dikeluarkan dari National Theater dan memeriahkan pagelaran musik klasik tersebut.
Dalam percakapan dengan Duta Besar RI, Putri Maha Chakri Sirindhorn mengungkapkan kecintaannya yang sangat besar kepada Indonesia. Sang Putri juga menyampaikan keinginannya untuk selalu berkunjung kembali ke Indonesia. Putri Maha Chakri Sirindhorn berharap bahwa kunjungan tersebut dapat dilakukan segera setelah pandemi usai.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.