MENJELMA BAK KUDA LUMPING
Sastra | 2022-03-29 22:57:55saat mantra dikomat-kamitkan
tak kutahu, dimana aku!
wahai, yang mahasegalamaha
segerakan
mimpi-mimpiku
menjelma
(cemeti yang garang dilecut-lecut ke tubuh-tubuh
bilur-bilur sekujur jasadmu membiru-merah lebam
tak kaurasa segala rasa)
aku linglung-limbung
aku kini berada di dunia entah
aneka kembang yang kau tebar kutatap nanar
tahukah kau?
dengan gagah aku terbang bersama kuda serupa kuda
dan kau dengar, lecutan-lecutan itu membuat birahi
membabat hutan belantara merampas segala yang kudapat:
barelan minyak di lepas pantai kutenggak tak tersisa
biliunan judul proyek kukunyah dengan lezat
(sang pawang terus mengayun-ayunkan cemeti
tak memberimu peluang beringsut dan merangkak)
akulah penguasa jagad yang suka-suka
jika penonton mengumpanku hypermart,
supermall, resor, cek, bilyet, deposito, giro
pastilah lekas kujamah, kugerus, lantas kubungkus
lewat buncit perutku
segala yang tak mungkin menjadi mungkin
karena dengan kuda
kupacu segala
waktu hanya hitungan sepermiliar detik
jarak hanya pandang sekejap
dunia kurengkuh dalam genggaman
wahai yang wahai
saksikan mimpiku!
saksikan
mimpiku!
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.