Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Heri Heryana

Guru Masa Kini Guru Pembelajar

Guru Menulis | 2022-03-29 12:09:44

Tantangan pendidikan masa kini yang semakin komplek menuntut guru sebagai ujung tombak pendidikan harus bisa menjadi guru masa kini dengan kompetensi yang komplek. Untuk mendapatkan kompetensi yang komplek tersebut guru masa kini guru harus menjadi guru pembelajar.

Guru pembelajar bukan saja program dari Kemdikbud. Guru pembelajar harus menjadi mental dari seorang guru. Hal ini seperti hadist Nabi yang artinya “Seorang Muslim dituntut untuk terus belajar dari kecil hingga tutup usia”. Kenapa guru harus menjadi pembelajar. Karena perkembangan masalah yang dialami oleh guru juga semakin beragam mengikuti zaman. Sebagai contoh pada saat pandemi ini, sebagian besar guru harus menyesuaikan diri dengan PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh). PJJ menggunakan media daring (dalam jaringan) beserta aplikasinya yang tidak semua guru bisa dengan mudah menyesuaikan dan mempelajarainya. Jika guru tidak memiliki mental pembelajar maka guru tersebut akan kesulitan dan stres melaksanakan pembelajaran daring tersebut.

Guru pembelajar memiliki minat baca yang tinggi. Perkembangan dunia yang semakin maju dengan pesat harus diimbangi oleh guru yang banyak membaca. Masalah-masalah yang menimpa dunia pendidikan dan solusi-solusinya ada di buku dan bahan bacaan yang lainnya. Dikutip dari republika.co.id pada tahun 2016 bahwa hasil survei UNESCO pada 2011 menunjukkan indeks tingkat membaca masyarakat Indonesia hanya 0,001 persen. Artinya, hanya ada satu orang dari 1000 penduduk yang masih mau membaca buku secara serius (tinggi).

Minat baca dan litetrasi bukan hanya untuk para siswa tetapi juga untuk para guru. Para guru terkadang lupa untuk meningkatkan kompetensinya. Guru membaca hanya karena butuh saja. Guru yang akan mengikuti pretes PPG (Pendidikan Profesi Guru) misalnya dia membaca modul-modul guru pembelajar. Setelah lulus guru berhenti membaca. Ketika pelaksanaan PPG dia membaca lagi. Meskipun tidak ada salahnya juga seorang guru membaca karena ada perlunya. Semoga setelah itu membaca menjadi kebutuhannya untuk selalu meningkatkan kualitas dirinya.

Guru pembelajar selalu meningkatkan diri. Guru pembelajar haus akan ilmu pengetahuan. Setiap ada kegiatan yang bisa menambah wawasan dan keterampilan dalam pembelajaran pasti mereka berusaha untuk mengikutinya. Selama pandemi ini banyak lembaga yang melakukan webminar-webminar (seminar online) gratis dan berbayar. Guru pembelajar aktif untuk mengikuti acara-acara tersebut. Mereka tidak mengincar sertifikat semata akan tetapi merka mengejar ilmu yang bermanfaat untuk memperbaharui kualitas yang ada pada dirinya.

Selain meningkatkan diri dengan membaca dan mengikuti seminar mereka juga meningkatkan diri dengan mengikuti pelatihan formal yang diadakan oleh Kemdikbud. PPG Daljab (Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan) merupakan pedidikan tinggi setelah pendidikan sarjana yang mempersiapkan peserta didik dengan keahlian khusus dalam menjadi guru. Pada program ini guru akan mendapatkan pelatihan profesional yang terstruktur dan dibimbing oleh dosen-dosen berkualifikasi dari LPTK (Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan) berbagai Universitas yang ada di Indonesia. Mereka menjadikan program ini sebagai kesempatan guna meningkatkan kualitas diri. Dengan semangat guru pembelajar menempuh pendidikan ini selama enam bulan.

Guru pembelajar guru yang canggih. Mereka mencari tahu dan mengulik teknologi-teknologi serta aplikasi-aplikasi yang bermanfaat dalam proses pembelajaran. Teknologi dan aplikasi tersebut digunakan semata-mata untuk memudahkan siswa mudah untuk memahami ilmu-ilmu yang para guru ajarkan. Para guru pembelajar tidak hanya akan bisa beradaptasi dengan teknologi akan tetapi mereka bisa beradaptasi dengan perubahan.

Guru pembelajar guru yang menulis. Setelah para guru pembelajar mendapatkan ilmu yang bermanfaat dari hasil belajarnya sepanjang hayat, guru pembelajar mengabadikan pengetahuan yang mereka dapat pada buku dan media lainnya. Tidak sedikit guru yang menjadi penulis baik itu buku fiksi maupun buku non-fiksi. Selain menulis buku mereka juga menulis di blog (website pribadi) dan akhir-akhir ini banyak sekali guru yang menjadi YouTuber. Konten mereka berisi materi-materi pembelajaran yang berkualitas dan menarik.

Guru pembelajar bertaqwa dan berkahlak mulia. Guru pembelajar sadar bahwa yang menjadikan siswanya cerdas dan memiliki kompetensi adalah Tuhannya. Mereka tidak akan putus asa jika siswanya belum bisa mencapai kompetensi. Mereka akan berdo’a dan menyerahkan segala urusannya kepada Tuhan Yang Maha Esa. Mereka juga sadar akan keterbatasannya sebagai guru. Guru pembelajar juga akan bersikap sewajarnya jika siswanya melakukan kesalahan. Mereka tidak emosi berlebihan dan meluap-luap kepada siswanya. Mereka akan memperlakukan siswanya setara. Guru pembelajar memiliki kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial.

Guru pembelajar akan menjadi guru yang memiliki empat kompetensi. Kompetensi itu ialah kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional. Jika setiap guru memiliki semangat untuk terus belajar, maka tantangan di masa kini dan di masa yang akan datang bisa teratasi.

#gurumasakini #gurupembelajar #gurumenulis

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

 

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image