3 Kunci Kehidupan yang Lebih Kreatif
Eduaksi | 2022-03-29 11:03:25Memanfaatkan kekuatan kreativitas setiap hari.
Poin-Poin Penting
· Pengingat terarah adalah kemampuan untuk menyalurkan ingatan Anda untuk menyadarkan beberapa pengalaman atau pengetahuan masa lalu yang memenuhi berbagai kendala.
· Memperhatikan adalah proses menjadi sadar akan kesamaan antara satu masalah dengan masalah lainnya.
· Pengenalan yang berlawanan melibatkan imajinasi kita dan memungkinkan kita untuk menafsirkan peristiwa dengan cara yang fantastis atau imajinatif.
Seberapa sering Anda mendengar pernyataan berikut? Atau, dan lebih khusus lagi, seberapa sering Anda sendiri mengatakan pernyataan-pernyataan ini?
· Aku tidak bisa menggambar garis lurus jika hidupku bergantung padanya.
· Jika kamu mencari orang yang kreatif, sebaiknya cari di tempat lain.
· Aku? Kreatif? Tidak mungkin, Andi.
· Aku mungkin orang paling tidak kreatif yang akan kalian temui.
· Temui Toni (atau Nina) jika kalian menginginkan solusi kreatif.
Kreatif vs Tidak Kreatif?
Ada kecenderungan persuasif bagi orang-orang untuk mengecilkan bakat kreatif mereka atau membatasi hasil kreatif mereka. Banyak orang percaya bahwa mereka tidak kreatif hanya karena mereka tidak dilahirkan dengan gen kreatif atau dengan "keranjang" atribut kreatif.
Tidak memiliki atribut-atribut itu menjadi ramalan yang terpenuhi dengan sendirinya. Akibatnya, kepercayaan diri mereka berkurang, terkikis, dan hanyut. Kita sering jatuh ke dalam persepsi yang terlalu umum bahwa kita kreatif atau tidak. Kita milik salah satu kelompok atau yang lain. Tidak ada jalan tengah. Kita berpikir, "Jika aku tidak dilahirkan kreatif, aku tidak akan pernah menjadi kreatif."
Seperti yang Anda harapkan, itu mitos!
Sejujurnya, pengelompokan "Aku kreatif" dan "Aku tidak kreatif" adalah imajiner — kita bukan satu atau yang lain. Pada kenyataannya, kita semua adalah individu yang kreatif sebagai anak-anak; hanya saja kreativitas sebagian besar telah didorong ke dalam penyerahan saat kita bertambah tua dan mulai berurusan dengan realitas kehidupan sehari-hari.
Beberapa tahun yang lalu, David Perkins, seorang psikolog di Universitas Yale, menulis bahwa kreativitas sering kali merupakan produk dari proses kognitif biasa yang hampir setiap orang gunakan dalam kehidupan normal. Sejak karya itu diterbitkan, kesimpulannya telah dibuktikan oleh banyak ahli psikologi lainnya. Penelitian mereka juga mendukung anggapan universal bahwa proses kreativitas tidak terlalu luar biasa.
Proses Kognitif Sehari-hari
Perkins menunjukkan bahwa ada tiga proses kognitif sehari-hari yang merupakan bagian integral dari penemuan kreatif.
Salah satu proses tersebut diarahkan mengingat. Ini adalah kemampuan untuk menyalurkan ingatan Anda untuk menyadarkan beberapa pengalaman atau pengetahuan masa lalu yang memenuhi berbagai kendala. Misalnya, pikirkan sebanyak mungkin negara yang dimulai dengan huruf S. Atau, apa lima persamaan antara apel dan jeruk? Untuk melakukan ini, Anda harus terlibat dalam pemikiran yang sama seperti yang dilakukan para ilmuwan, sejarawan, dan matematikawan.
Proses kognitif relatif kedua adalah memperhatikan. Di sinilah kita menjadi sadar akan kesamaan antara satu masalah dengan masalah lainnya. Perhatikan seorang anak membangun menara balok kayu. Dia sadar bahwa beberapa pengaturan bekerja lebih baik daripada yang lain (berdasarkan pengalamannya sebelumnya dengan balok) dan akan sering melakukan koreksi berdasarkan pengalaman sebelumnya.
Atau bayangkan Anda sedang mengembangkan rencana pemasaran untuk produk baru. Elemen apa dari kampanye sebelumnya yang cukup berhasil sehingga dapat digunakan kembali dalam operasi saat ini? Elemen baru apa yang perlu dikembangkan dari awal?
Proses kognitif ketiga yang konsisten dengan pemikiran sehari-hari dan pemikiran kreatif dikenal sebagai pengenalan yang berlawanan. Ini adalah kemampuan untuk mengenali objek, bukan karena apa adanya, tetapi sebagai sesuatu yang lain, dalam proses kreatif penting lainnya.
Misalnya, Anda mungkin melangkah keluar dan melihat awan yang tampak seperti binatang tertentu (sapi, anjing, Jabba the Hutt dari film "Star Wars"). Atau, Anda mungkin berada di sebuah pertemuan sosial dan melihat seseorang yang mirip dengan saudara ipar Anda atau bibi buyut Anda, Sophie. Kemampuan ini melibatkan imajinasi kita dan memungkinkan kita untuk menafsirkan peristiwa dengan cara yang fantastis atau imajinatif.
Kesimpulan yang dapat ditarik dari bank penelitian ini adalah bahwa proses kognitif yang sama yang digunakan untuk menciptakan penemuan inovatif dan pendekatan baru yang dinamis di berbagai bidang seperti kedokteran, pendidikan, arsitektur, bisnis, pertanian, dan teknik serupa dengan yang Anda dan saya gunakan. , cukup sering, dalam kehidupan kita sehari-hari. Kuncinya adalah menjadikan mereka sebagai bagian penting dari semua upaya kreatif kita.
***
Solo, Selasa, 29 Maret 2022. 10:56 am
'salam hangat penih cinta'
Suko Waspodo
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.