Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Kamaruddin

Perang Rusia-Ukraina Masih Berlangsung, Pasar Minyak Menuju Ketidakpastian

Bisnis | Monday, 28 Mar 2022, 09:41 WIB
Ilustrasi eksplorasi minyak | Foto : Ist

Pasar minyak mentah menuju ke pekan ketidakpastian lainnya, diterpa di satu sisi oleh perang yang sedang berlangsung antara Rusia-Ukraina dan perluasan penguncian terkait Covid di China, importir minyak mentah terbesar di dunia.

Minyak mentah berjangka Brent dan West Texas Intermediate (WTI) melonjak minggu lalu. Kedua tolok ukur tersebut masing-masing melambung 11,5% dan 8,8%, di tengah ekspektasi bahwa sanksi terhadap Rusia akibat menginvasi Ukraina akan mulai menggigit ekspor dan produksinya.

Brent ditutup pada posisi USD120,65 per barel dan minyak mentah WTI berakhir di USD113,90 per barel pada sesi Jumat, demikian laporan Reuters, di New York, Minggu 27 Maret atau Senin 28 Maret 2022.

Analis minyak meyakini pasar akan berjuang untuk menemukan pasokan yang cukup dalam beberapa bulan mendatang karena ekspor Rusia diperkirakan turun dari 1 juta hingga 3 juta barel per hari. Rusia adalah eksportir minyak mentah terbesar kedua di dunia.

Pemerintahan Biden sedang mempertimbangkan pelepasan minyak kembali dari Strategic Petroleum Reserve Amerika yang bisa lebih besar dari penjualan 30 juta barel awal bulan ini, kata narasumber. Secara total, Amerika dan anggota lainnya di Badan Energi Internasional (IEA) melepaskan sekitar 60 juta barel dari cadangan.

“Mereka pasti memiliki kapasitas untuk melakukan lebih banyak lagi – mereka (anggota IEA) memiliki sekitar 1,5 miliar barel persediaan SPR. Dengan segala cara, ini adalah ide keseluruhan SPR, untuk memberikan bantuan di masa darurat,” kata Natasha Kaneva, Kepala Riset Komoditas JP Morgan.

Penyebaran cepat kasus virus korona di China dapat memukul permintaan. Pusat keuangan China di Shanghai, Minggu, mengatakan akan mengunci kota itu dalam dua tahap untuk melakukan pengujian Covid-19 selama periode sembilan hari, setelah melaporkan rekor harian baru untuk infeksi tanpa gejala.

JP Morgan pekan lalu menurunkan ekspektasinya untuk permintaan minyak kuartal kedua di China sebesar 520.000 barel per hari menjadi 15,8 juta barel per hari.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image