Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Redaksi Harian

Biar Bisa Untung, Trader Pemula Wajib Tahu Cara Baca Grafik Saham

Bisnis | Friday, 25 Mar 2022, 14:51 WIB
Source : BisnisIndonesia

Menyelam menjadi investor di pasar modal bukanlah hal yang mudah. Ada banyak hal yang perlu Anda pelajari tentang pengetahuan, termasuk grafik saham atau candlestick.

Dalam berinvestasi, ada dua jenis analisis, fundamental dan teknikal. Lakukan analisis menggunakan grafik harga saham yang termasuk dalam analisis teknikal. Bagan dapat mencakup bagan garis, batang, dan kandil.

Candlestick adalah jenis grafik harga saham yang digunakan dalam analisis teknis yang menunjukkan harga tertinggi, terendah, pembukaan, dan penutupan saham pada periode waktu tertentu.

Sekadar informasi, candlestick dulunya adalah alat yang digunakan oleh para pedagang beras di Jepang untuk mencatat harga pasar dari waktu ke waktu dan menggunakan data ini untuk memprediksi pergerakan harga di masa mendatang.

Metode ini dikembangkan oleh seorang pedagang beras abad ke-18 di Jepang, Munehisa Honma, dan kemudian dipopulerkan di dunia Barat oleh Steven Nison melalui bukunya yang berjudul " Japanese candlestick charting technique".

Candlestick yang saat ini digunakan untuk analisis teknikal di pasar saham memiliki dua komponen utama. Berikut cara membaca grafik saham atau candlestick chart untuk investor pemula, seperti dikutip dari situs resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Senin (11 Agustus 2021).

Pertama, body candle, bagian tubuh candle yang menunjukkan harga pembukaan dan penutupan pada waktu tertentu. Harga ditunjukkan dengan persegi panjang merah atau hijau; baik hitam atau putih.

Second, Candle Tail (Bayangan/Widget): bagian yang menunjukkan harga tertinggi dan terendah suatu saham pada suatu waktu tertentu, diwakili oleh garis lurus memanjang di atas dan di bawah badan candle dan berwarna seperti bentuk lilin (candle) .

Selain komponen utama bodi, dua warna digunakan pada bodi, yaitu merah dan hijau. Warna merah menandakan harga saham sedang turun (menurun). Artinya harga penutupan lebih rendah dari harga pembukaan.

Sedangkan warna hijau menandakan harga saham sedang naik (uptrend), yang berarti harga penutupan lebih tinggi dari harga pembukaan.

Dalam beberapa kasus, jika candlestick tidak menunjukkan warna, maka hitam digunakan untuk menunjukkan situasi bearish, sedangkan putih digunakan untuk menunjukkan situasi bullish.

Tidak hanya warna yang menentukan, panjang pendeknya badan dan ekor candlestick juga ikut serta di dalamnya. Secara umum, semakin panjang tubuh candle, semakin besar tekanan untuk membeli dan menjual sekuritas. Di sisi lain, semakin pendek tubuh sebenarnya, semakin minimal pergerakan harga yang ditunjukkan dan mewakili konsolidasi harga saham.

Ekor pendek batang menunjukkan bahwa sebagian besar perdagangan saham terjadi di dekat harga pembukaan dan penutupan. Dengan kata lain, pergerakan harga saham tidak berada di luar harga pembukaan dan penutupan.

Di sisi lain, kandil berekor panjang menunjukkan bahwa perdagangan/perdagangan tertentu telah secara signifikan melampaui harga pembukaan dan penutupan pada waktu tertentu.

Lalu bagaimana jika Anda menemukan candlestick dengan upper tail panjang dan lower tail pendek atau sebaliknya?

Sebuah kandil dengan ekor atas yang panjang dan ekor bawah yang pendek menunjukkan bahwa pembeli mendominasi sesi dengan membuat harga menjadi tinggi, sementara penjual mencoba untuk menekan harga di bawah level ini.

Simak : Cara Baca Grafik Trading

Di sisi lain, candlestick dengan ekor atas pendek dan ekor bawah panjang menunjukkan bahwa penjual mendominasi sesi dan mendorong harga turun. Namun, pembeli terus memberikan tekanan dengan menawarkan harga tinggi selama sesi.

Tidak hanya itu, candlestick juga hanya bisa berbentuk garis lurus. Kondisi ini disebut "doji". Doji adalah jenis candlestick, yang berarti harga pembukaan dan penutupan berada pada level yang sama.

Lawan Doji, yaitu marubozu. Marubozu adalah sejenis badan lilin tanpa ekor. Ini berarti bahwa harga tertinggi dan terendah dari harga saham selama periode tertentu dijelaskan oleh harga pembukaan dan penutupan saham.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image