Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Deffy Ruspiyandy

Berjalan di Bawah Flyover Pasupati Bandung

Wisata | 2022-03-24 16:25:19

Mungkin aku lupa dan juga orang-orang Bandung yang tak pernah melihat lokasi ini. Ya, jika melihat di permukaan ternyata terdapat tempat-tempat yang indah di kota ini. Padahal jika mau melihat lebih dalam lalu keluar maka tentu saja siapapun akan mendapatkan tempat yang lain dari biasanya walaupun tempat itu biasa-biasa saja. Tetapi jika kita memandang dari sudut lain maka sesungguhnya ada pula tempat yang sebenarnya dekat dengan kita namun terkadang aku sendiri jarang melihatnya.

Di bawah flyover Pasupati ada sesuatu yang menarik untuk kita lihat (FOTO :Deffy Ruspiyandy)

Benar saja, menyusuri sudut-sudut Kota Bandung ternyata tak akan pernah habis-habisnya untuk dilakukan. Tentunya tak mengherankan pula jika orang luar kota selalu penasaran untuk berkunjung ke kota yang berjuluk Parisj Van Java ini. Tetapi kali ini bukan berjalan di tempat yang penuh keindahan namun aku melihat dari dekat tentang sesuatu yang ada di bawah flyover Pasupati Bandung dengan segala romantikanya.

Di bawah flyover Pasupati yang terletak antara jalan Cihampelas sampai jalan Tamansari ternyata memiliki hal yang tak pernah kuduga sebelumnya. Maklum baru kali ini aku benar-benar tahu yang sebenarnya. Di sana kulihat memang banyak berjejer mobil yang sedang diparkir siang itu. Kulihat pula anak-anak pun ada yang bermain di bawah flyover. Sungguh berjalan di tempat itu merupakan sisi eksotisme tersendiri yang kudapatkan kali ini. Bahkan pada sudut lain tampak pula ada orang yang memanfaatkan tempat itu untuk berdagang makanan dan berjualan yang lainnya. Kulihat ada seorang ibu yang berani mendirikan warung nasi yang diperuntukkan bagi mereka yang lewat ke sana baik kendaraan roda dua ataupun orang yang lewat.

Perjalanan kali ini memang tak seindah perjalanan di sudut lain bahkan berjalan menyusur jalanan jalan laying Pasupati lebih indah daripada berjalan di bawah lorong jembatan kendaraan untuk kendaraan itu. Tetapi hal itu tak menyurutkan keinginanku untuk menysuri tempat ini. Sesekali aku memang perlu melihat tentang hal yang mungkin tak seindah trempat-tempat lain di Kota Bandung ini. Jangankan dengan tempat lain, dengan Taman Film dan Taman Jomblo sekalipun tempat ini memang berbeda jauh. Namun akub tetap saja penasaran karena ternyata banyak hal yang harus kuketahui kali ini sebagai pejalan kaki sejati.

Mungkin cerita kali ini kupikir cukup berlebihan. Justeru karena bisa jadi orang lain tak pernah tahu kehidupan yang ada di bawah flyover ini, makanya aku sempatkan untuk menjelaskannya. Aku yakin bila orang tahu soal ini maka sudah dipastikan mereka pun akan penasaran karenanya. Bukan saja orang yang sengaja jual sayuran di dekat jalan yang biasa digunakan orang-orang untuk melintas, namun lukisan mural sang proklamator pun ada terlihat di sana. Ternyata sepanjang flyover pun mungkin ternyata bisa menjadi media untuk melukis. Makanya tak heran jika beberapa waktu lalu terdengar ada lukisan mural yang dihapus karena terkait gambar seorang pemimpin.

Bukan itu saja, ternyata di bawah flyover tadinya memang terdapat kehidupan tak mengherankan saat aku berjalan pun aku masih melihat kehidupan yang ada di sana. Aku yang berdiri di sana orang-orang ada di sana. Aku melihat ada jembatan yang menghubungkan orang untuk menyeberang. Ketika aku melihat ke bawah jempatan itu nyatanya ada orang-orang yang sedang bekerja di aliran sungai membuat benteng samping sungai itu dan sebagian lagi membersihkan aliran sungai. Aliran sungai tampak sedikit ,mengering karena memang sedang surut karena musim kemarau. Sejenak aku berdiri di atas jembatan bercat biru itu memandangi orang-orang yang sedang bekerja itu dan itu menjadi sebuah realita bahwa di sana menag ada kehidupan yang sedang dilakoni saat itu.

Yang lebih membuat aku takjub saat jalan-jalan itu kulakukan ternyata aku mendapati sebuah taman ada di bawah flyover itu. Rupanya aku mendapati keindahan yang selama ini aku sendiri tak pernah mengetahuinya. Ada sesuatu yang tersembunyi dan mungkin banyak orang yang tidak mengetahuinya. Aku pun yang melihat taman itu menjadi terdiam untuk memperhatikannya. Ternyata di bawah flyover yang terasa sejuk karena tertutup tembok kokoh itu masih ada pula kesejukan lain yaitu ada sebuah taman yang masih bisa digunakan untuk berteduh dan menenangkan diri. Inilah yang membuatku semakin tahu tentang sudut Kota Bandung yang mungkin jarang ada yang meliriknya.

Aku berjalan kurang lebih satu kilometer. Memang sedikit menguras tenaga tetapi aku sangat senang melakukannya. Pemandangan yang kulihat selama perjalanan itu tentu saja adalah bagian yang menjadi hiburan tersendiri bagiku. Bandung sendiri pikirku masih menyimpan sesuatu yang lain dari biasanya. Di saat mural-mural muncul dibeberapa bagian flyover Pasupati ini dengan dua tamannya yang terkenal itu, ternyata masih ada bagian lain yang tetap saja bisa menjadi perhatian orang-orang untuk melihatnya. Terserah, mereka suka atau tidak suka tetapi kali ini aku melihat Kota Bandung dari sudut lain tetapi tetap menarik untuk aku ceritakan.

Tentu saja kupikir jalan-jalan ini memiliki sensasi tersendiri walaupun mungkin yang kulihat tak semuanya indah. Tetapi yang menarik bagiku kali ini adalah tentang sesuatu yang tak pernah kulihat dan inilah kelebihannya. Sekali lagi, jika siapa saja yang sudah capek berjalan-jalan di kawsan Cihampelas, maka cobalah tanya mana daerah bawah flyover ini dan jika tahu lalu berjalanlah di sana sehingga pengalaman yang telah aku alami maka akan diarasakan oleh siapa saja. Semoga saja kalau ke Kota Bandung siapapun takkan pernah lupa dengan ceritaku ini.***

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image