Menulis Itu Susah, Kenapa ?
Gaya Hidup | 2022-03-23 10:32:40Sekarang trend membuat video lebih disukai ketimbang menulis. Benar begitu ? Sepertinya benar begitu. Jangan salah, saat masih SD dulu ataupun SMP bahkan SMA, penulis sangat jarang dijumpai. Bisa dilihat dari ajang lomba syair dan puisi. Sangat jarang sekali ditemukan antusias pemuda yang suka menulis saat itu.
Sekarang ? Jauh lebih mudah.
Teknologi membuat kita sangat mudah bergerak dengan jangkauan audience yang lebih luas karena algoritma developer yang mendukung. Dahulu, penulis yang menuliskan apasaja di blog harus melakukan banyak optimasi mulai dari tampilan, harus bisa minimal edit HTML dan CSS, membuat karya tulis dengan judul menarik dan click bait, memastikan judul menggunakan Heading 1, menuliskan sub judul dengan Heading 2, dan lain sebagainya.
Berbeda dengan membuat video di yutub misalnya. Setelah bahan jadi, optimasi seperti penulisan deskripsi dengan caption menarik dengan judul dan thumbnail konten yang click baik harus dilakukan dengan target kata kunci yang telah dibidik. Setelah itu promosi dilakukan dengan cara share ke sosial media.
Masih sama sih. Lalu bedanya dimana ?
Setelah video berhasil di publish dengan semua optimasi diatas, ada teknologi yang bernama "Related Video" yang memungkinkan video yang telah dibuat secara sistematis tampil di video akun orang lain dengan kategori sejenis. Itu adalah suatu fitur mutakhir yang memungkinkan video dengan pembahasan sejenis bisa mendapat pengunjung dari chanel yutub yang sudah memiliki jutaan viewers.
Yaaa, itu yang tidak akan ditemui di Search Engine Google. Google tidak pernah merekomendasikan web baru dengan jumlah media untuk promosi yang juga masih minim. Tidak akan bisa tanpa bantuan orang lain untuk membuat media promosi sebagai rekomendasi bahwa blog tersebut adalah bagus dan layak dikunjungi.
Munculnya teknologi penulis AI (Artificial Intellegent)
Pernah tau tentang ini ? Ada beberapa website yang menyewakan sebuah program AI untuk menulis. Gila gak tuh. Robot disuruh menulis. Teknologi tersebut dibuat menggunakan OPENAI GPT-3 dengan bantuan Google Bert NLP (Neuro-linguistic programming) yang dapat generate beberapa kalimat awal menjadi sebuah tulisan paragraf.
Beberapa waktu lalu pernah coba. Hasilnya sih, menurut saya belum terlalu sempura. Tidak seperti tulisan yang ditulis manual olah manusia secara langsung. Mungkin bisa jadi pada beberapa tahun mendatang, teknologi ini akan semakin disempurnakan. Gilaa gilaa gilaa.
Lalu bagaimana sekarang ?
Tenang, bisnis tentang website dan penulisan artikel masih tetap menjadi minat tersendiri bagi banyak kalangan. Kalo kalian cari, lowongan pekerjaan sebagai full time maupun freelance sebagai web developer atau content writter masih banyak ditemui.
Lalu apa yang bisa dilakukan ??
1. Fokus membuat konten berkualitas, Percaya atau tidak, harga sebuah tulisan dengan konten bahasan yang berat dan berbobot punya nilai harga yang menggiurkan, seperti pada salah satu digital marketing agency, mereka menawarkan untuk artikel @1000 kata dengan harga hingga 75 ribu per artikelnya.
2. Pelajari cara menulis dengan gaya penulisan untuk kebutuhan industri. Masih banyak kok kebutuhan tulisan di industri media. Mereka biasa mencari artikel dengan spesifikasi SEO (Search Engine Optimization) yang biasa mereka pakai. Banyak ? Banyak sekali!
3. Mulai pelajari juga kata kunci dan topik apa yang sedang diminati. Biasanya sih banyak client yang masih kesulitan dalam memilih kata kunci. Bonus bagi kalian yang sedang mendalami tentang riset kata kunci dan topik yang lagi trend. Biasanya harga yang ditawarkan untuk ini jelas lebih mahal dari penulis artikel biasa.
4. Youtuber juga butuh penulis juga loh. Apakah kamu sadar kalau youtuber juga butuh tulisan secara draft sebagai bahan dasar untuk mulai membuat video ? Biasanya para penulis di untungkan dan lebih mudah merangkai kalimat yang humanis. Asik gak tuh ?
5. Buat tulisan sesuai minat dan kemampuanmu untuk portofolio. Semisal kamu secara kebetulan sedang melakukan kegiatan diet sehat, kamu bisa membuat semacam jurnal kegiatan saat diet. Buat tulisan dengan gaya penulisanmu yang menarik. Setelah itu kamu bisa membuat tulisan dengan gaya penulisan formal sebagai penjelasan diskriptif tentang kegiatan tersebut. Tujuannya jelas, untuk menambah nilai portofolio kamu.
Baca Juga : Sudah Berolahraga, Tapi Masih Tidak Turun
Lalu kesimpulannya, Apakah menulis itu susah ?
Mendapat motivasi untuk menulis terbilang susah. Antusiasme penulis juga goyah dengan adanya algoritma dari yutub tentang Related Videos yang memungkinkan video dari channel baru bisa mendapatkan visitor dari pengunjung channel lainnya. Nilai tulisan.
Namun masih ada banyak harapan dari tulisan yang kamu buat. Masih banyak juga kebutuhan content writter di industri digital seperti sekarang. Tidak akan pernah mati. Meskipun mulai bermunculan teknologi AI yang memungkinkan sebuah robot menulis tulisan secara terukur, tetap saja feel tulisan yang dibuat menggunakan otak manusia secara langsung lebih enak dibaca.
Bagimana menurutmu ?
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.