Tanoto Foundation Ajak Dosen LPTK Mitra Belajar dari Pengalaman Global
Eduaksi | 2022-03-22 11:18:40Menjawab kebutuhan Lembaga Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (LPTK) mengenai praktik mengajar, Program PINTAR Tanoto Foundation bekerja sama dengan National Institute of Education International (NIEI) Singapore mengadakan lokakarya pengayaan dan penguatan praktik mengajar dalam pendidikan calon guru selama tiga hari, Senin, (21/3).
Program PINTAR Tanoto Foundation memiliki keyakinan bahwa program pendidikan calon guru seharusnya berorientasi pada praktik. Mereka harus mendapatkan pengalaman yang otentik dan nyata sebelum menjadi tenaga pendidik yang profesional dan kompeten nantinya.
“Dengan memperkenalkan calon guru kepada lingkungan sekolah dan pengalaman mengajar akan berdampak pada kompetensi dan kepribadian guru yang dihasilkan,” M. Ari Widowati, Direktur Program Pendidikan Dasar Tanoto Foundation dalam sambutannya.
Pelatihan ini diadakan sebagai langkah strategis untuk menjawab kebutuhan perbaikan terus menerus mengenai pola pendampingan dan pembimbingan praktik mengajar calon guru, khususnya di 10 LPTK mitra Tanoto Foundation.
Dengan berbagi pengalaman dan praktik baik dari Singapura, diharapkan dapat menguatkan dan mengembangkan praktik mengajar sebagai langkah akademik dalam mempersiapkan calon guru di Indonesia. Langkah ini juga sebagai upaya melakukan tolok ukur terhadap pendekatan yang efektif di ranah global.
“Kesempatan berkolaborasi dengan Institusi di Indonesia akan membuka wawasan baru karena ini menjadi yang pertama,” kata Dr. Goh Chor Boon, General Manager NIEI Singapura, mengawali sambutannya.
Rangkaian kegiatan bersama NIE dimulai dengan sesi workshop berbagi pengalaman dalam membimbing mahasiswa calon guru di luar negeri, kemudian dilanjutkan dengan proses kontekstualisasi modul ke dalam situasi di Indonesia.
Tanoto Foundation mengharapkan agar dari pelatihan ini dapat menghasilkan sebuah pola pendampingan yang sesuai dengan perkembangan dan nilai yang ada di Indonesia.
“Seperti dikatakan pendiri kami, Bapak Sukanto Tanoto, sama seperti lego, kita tidak akan menjadi sebuah gambaran utuh jika tidak menjalin kerja sama dengan yang lain,” pungkas Ari.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.