Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Saiful Bahri

Belajar Bersama dengan Buku Besar

Eduaksi | Friday, 29 Apr 2022, 08:10 WIB
Siswa SDN 168/I Tidar Kuranji Batang Hari sedang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan buku besar.

Membaca bersama dengan buku besar adalah salah satu metode yang patut dicoba dalam usaha menarik minat anak-anak pada bidang literasi.

Anak-anak perlu tahu membaca, keahlian membaca akan membantu anak-anak untuk mendapatkan informasi lebih banyak lagi. Jadi, anak-anak tidak hanya memperoleh informasi yang bersumber dari pendengaran tetapi juga turut melalui penglihatan.

Buku Besar, persis namanya maka ukurannya pun besar, biasanya media buku besar menggunakan kertas berukuran A3, A4, dan A5, atau bahkan lebih besar lagi.

Besaran ukuran Buku Besar bergantung pada kebutuhan, hanya perlu diperhatikan apakah semua anak-anak dapat melihat dengan jelas apa yang tertulis pada Buku Besar tersebut.

Buku Besar memuat kalimat-kalimat pendek dan sederhana yang mengilustrasikan suatu cerita. Membaca bersama dengan menggunakan Buku Besar menurut Ibu Muthmainah, SDN 168/I Tidar Kuranji Batang Hari yang juga fasilitator Program PINTAR Tanoto Foundation dirasa sangat kompatibel dengan tingkat kemampuan baca anak-anak di kelas rendah.

"Jadi, dengan buku besar bisa buat anak-anak semangat belajar, terutama kelas awal ya," katanya, Kamis, (28/4).

Buku besar dapat menjadi pemandu bagi anak-anak kelas I yang kemampuan membacanya masih terbata-bata dan mengeja, begitu pula untuk kelas II yang kemampuan membacanya sudah baik, Buku Besar membantu anak-anak untuk memahami isi bacaan dengan cepat dan jelas.

"Metode ini boleh dilaksanakan di tempat yang dirasa nyaman bagi anak-anak, jadi tidak menutup kemungkinan kegiatan membaca bersama dengan buku besar ini dilakukan di halaman sekolah," ujarnya.

Sebelum menyalin isi cerita ke dalam media Buku Besar, terlebih dahulu Ia memilih jenis ceritanya, jenis cerita baiknya disesuaikan dengan kebutuhan kelas. Jika media Buku Besar diaplikasikan pada kelas rendah maka buku yang dipilih disarankan buku dengan bacaan yang sedikit.

Buku Besar dapat dikatakan sebagai duplikat dari buku cerita, hanya saja prosesnya dengan cara dilukis dan ukurannya diperbesar, tujuannya agar pada saat kegiatan membaca bersama dilakukan maka seluruh anak dapat membaca tulisan yang tertera serta dapat melihat gambar yang disertakan sebagai daya tarik.

"Karena buku besar adalah hasil duplikat, maka sudah pasti komponen yang terdapat pada buku besar akan sama dengan buku cerita sungguhan," terangnya.

Biasanya, Ia mengajak anak-anak membaca bersama dengan Buku Besar sebagai medianya di pelajaran Bahasa Indonesia. Pertama-tama mengajak anak-anak untuk menebak judul cerita melalui gambar yang tertera pada sampul buku.

Pada tahapan ini imajinasi anak-anak akan dilatih dan mereka akan belajar mengkorelasikan gambar tunggal dengan kisah secara keseluruhan, tidak lupa mereka selalu dengan riang gembira berlomba-lomba menebak apa gerangan kisah yang akan diceritakan.

Mengingat kemampuan membaca anak-anak kelas I masih rendah, maka Ia sendiri yang akan membacakan cerita tersebut untuk anak-anak.

Anak-anak akan antusias mendengarkan ceritanya sembari mengkhayalkan adegan per adegan oleh para tokoh. Di sisi lain, untuk kelas II yang mana hampir keseluruhannya sudah bisa membaca, maka Ia meminta dua anak yang membacakan cerita tersebut untuk teman-temanya, anak-anak akan bergantian secara bergilir.

Setelah seluruh kisah tuntas dibacakan, selanjutnya menanyakan mengenai tokoh-tokoh yang ada pada cerita tersebut. Ini adalah cara yang dipilih Ibu guru untuk mengetahui pemahaman anak terhadap bacaan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image