Moch Dzikry Nur Alam
Musyawarah Besar Pemilihan Ketua Umum Perguruan SPKM
Olahraga | Monday, 21 Mar 2022, 09:48 WIB
Siapa yang tak mengenal pencak silat, beladiri asli Indonesia ini terus mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. SPKM (Surabaya Pencak Kordo Manyuro) adalah salah satu perguruan pencak silat di Indonesia yang berdiri sejak 1938. Hingga kini SPKM turut aktif dalam melestarikan beladiri pencak silat di berbagai kota Indonesia.
Diketahui, kini perguruan SPKM mengadakan musyawarah dalam memilih ketua umum masa jabatan periode 2021-2026 dan pergantian struktural PS SPKM pada sabtu (20/03/2022).
Acara musyawarah kekeluargaan ini berlangsung pada pukul 19.00 malam hingga selesai yang di adakan di gedung serbaguna jl. Kapas lor kec. Tambaksari Surabaya.
Putra dari sesepuh Pencak Silat SPKM Mbah Mi'un yang juga merupakan Dewan Pendekar PS SPKM Bpk Rachmat turut hadir di lokasi untuk memberi saran dan nasihat untuk SPKM kedepannya. Banyak pendekar muda, alumni dan atlit berprestasi perguruan Pencak Silat Surabaya Kordo Manyuro ikut berpartisipasi pada acara tersebut.
"Alhamdulillah... Terima kasih atas tanggung jawab yang di berikan pada saya sebagai ketum PS SPKM, insya'allah saya bekerja semaksimal mungkin dengan tenaga dan pikiran demi kemajuan dan kekayaan perguruan pencak silat ini. Mohon bimbingan dan doa restu para sesepuh dan pendekar pencak silat SPKM (Surabaya Pencak Kurdo Manyuro).
Perguruan Pencak Silat Surabaya Pencak Kordo Manyuro berharap pada ketua umum serta pengurus pusat yang terpilih di periode 2021-2026 mampu mengembangkan perguruan SPKM dengan lebih luas dan meningkatkan prestasi pendekar muda serta berkontribusi menyumbangkan atlit untuk IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia) Surabaya, Jawa Timur.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
