Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Hidayatulloh

Gaya Thrifting Pakaian Warga Eropa Tengah

Gaya Hidup | 2022-03-20 18:48:02

Entah mungkin saya kurang memperbarui informasi kekinian tentang gaya hidup anak muda Indonesia yang sedang popular yakni thrifting. Istilah ini saya temukan di banyak obrolan media sosial kelompok milenial perkotaan, wabil khusus Jakarta dan wilayah penyangganya. Sederhananya, thrifting berarti berbelanja di toko barang bekas, garage sale, atau pasar loak di mana calon pembeli akan menemukan barang bekas dengan harga diskon. Berasal dari kata thrift (noun, kata benda) yang bermakna the careful use of money, especially by avoiding waste (Cambridge Dictionary). Istilah thrifting identik dengan cara menghemat uang dengan membeli barang bekas dibandingkan dengan belanja barang baru yang lebih mahal.

Dalam tulisan ini saya ingin mengulas bagaimana hasil pengalaman pribadi dalam menjelajahi beberapa toko pakaian bekas di kota Miskolc, Hongaria, Eropa Tengah. Sebagai mahasiswa internasional yang durasi tinggal hanya sebentar yakni dua tahun bagi magister dan empat tahun bagi doktoral, membeli pakaian bekas menjadi salah satu alternatif untuk menghemat uang. Apalagi disini mahasiswa asing tidak perlu bergaya hidup mewah dengan kostum mahal, bekas pun oke asalkan bersih dan layak pakai. Sebaliknya kemampuan akademik yang utama untuk kami kejar selama studi di negeri Eropa.

Toko pertama yang saya ulas adalah London Store Diszkont yang berlokasi di Ifjúság útja 2. Toko ini hanya berjarak sekitar 350 meter dari tempat tinggal saya dan 1,6 kilometer dari Universitas Miskolc. Ada satu lagi London Store Diszkont di Szeles utca 71, tapi saya belum pernah kunjungi. Saya pernah membeli jaket sweater warna putih dan jaket biasa warna hijau yang saya gunakan selama musim dingin di toko yang dekat tempat tinggal saya. Tujuannya untuk pemakaian di rumah dan juga sebagai pakaian tidur selama suhu udara sangat dingin. Bukan hanya baju, jaket, kaos dan selimut, toko ini juga menjual sandal dan sepatu bekas untuk pria, wanita dan anak-anak.

Harga barang di London Store Diszkont berbeda berdasarkan hari. Harga tertinggi biasanya jatuh pada hari Senin dan termurah di hari Jumat dan Sabtu. Adapun hari Ahad toko ini tidak beroperasi. Namun perlu diketahui, toko ini menjajakan dagangannya dengan cara menempatkan pakaian di kotak kayu besar sesuai kategori, misalnya khusus jaket pria atau pakaian wanita. Mungkin demi menghemat pengeluaran, pemilik toko tidak menggunakan gantungan baju seperti toko busana pada umumnya. Semua pakaian bekas ditaruh dalam kotak kayu dan saya harus memilih dan memilah pakaian satu persatu dengan teliti.

Selanjutnya toko kedua adalah Mega Market Ruházat. Sependek informasi yang saya ketahui, toko ini berada di dua lokasi yaitu Zsolcai kapu 1 yang dekat dengan area Búza tér dan satu lagi terletak di Szentpéteri kapu. Saya pernah mengunjungi dan berbelanja di Szentpéteri kapu yang lokasinya dekat dengan masjid. Setelah shalat Jumat, ada kawan asal Pakistan mengajak saya dan rekan Indonesia mengunjungi toko tersebut. Setelah melihat-lihat, saya pun membeli satu sweater putih dengan harga 600 forint atau sekitar 25 ribu rupiah.

Mega Market Ruházat berlokasi agak jauh dari kampus dengan menggunakan bus 20 jurusan Miskoltapolca-Repülőtér Bosch. Jika ingin berkunjung ke toko yang terletak di Zsolcai kapu 1, maka berhenti di Búza tér. Adapun jika ingin mendatangi toko yang berlokasi di Szentpéteri kapu, maka berhenti di halte Levente vezér utca.

Pengaturan tata letak pakaian di toko ini lebih agak rapi karena menggunakan gantungan pakaian. Oleh sebab itu, para pengunjung dapat memilih barang dengan mudah. Harga per potong pakaian berbeda setiap harinya. Dalam spanduk besar depan toko bertuliskan informasi: Rabu 800 forint/db, Kamis 700 forint/db, Jumat 600 forint/db, Sabtu 500 forint/db, Senin 400 forint/db dan Selasa 300 forint/db. Adapun hari Ahad toko ini tidak buka.

Nah berikutnya terakhir adalah toko Háda. Saya berpendapat bahwa Háda adalah tempat thrifting bagi “sultan” alias orang yang punya uang cukup banyak. Alasannya penampilan toko ini sangat berbeda dengan toko-toko pakaian bekas sebelumnya yang saya ceritakan. Desain dan tata letak pengaturan barang yang rapi dan cukup mewah layaknya toko komersial produk baru. Penjaga toko pun ada sekitar tiga hingga lima orang. Dari sisi harga pun menguatkan opini saya karena uang yang dikeluarkan untuk belanja pakaian bekas hampir mendekati harga produk baru di pasaran. Namun jangan khwatir, kualitas barang yang dijajakan disini tentunya lebih bagus dibandingkan dengan toko-toko thrifting lain.

Di kota Miskolc, kurang lebih ada empat toko Háda. Pertama Bajcsy-Zsilinszky utca 2-4 yang berada di Szinvapark, pusat perbelanjaan di pusat kota. Kedua, Corvin utca 7 yang posisinya tepat di seberang gedung bank OTP (salah satu bank swasta terbesar di Hongaria). Ketiga József Attila utca 87 yang berada satu gedung dengan pusat perbelanjaan Auchan. Keempat Andrássy Gyula utca 32 yang berada di kawasan pertokoan Bükk Áruház. Toko pertama dan kedua adalah Háda yang pernah saya kunjungi sehingga saya hanya dapat memberikan komentar untuk keduanya.

Saya membeli jaket rombi musim dingin warna biru di Háda Bajcsy-Zsilinszky utca dengan harga 3000 forint atau berkisar 127 ribu rupiah. Memang harganya mendekati produk semisalnya yang baru namun kualitasnya masih bagus dan layak dipakai sehari-hari. Beberapa bulan kemudian jelang musim dingin Desember, saya membeli jaket hitam model jas warna hitam di Háda Corvin utca dengan harga 4000 forint atau sekitar 169 ribu rupiah.

Bagi peminat thrifting wajib memperhatikan kualitas barang yang akan dibeli sebab barang bekas tentu tidak sama dengan produk baru dari pabrik. Perhatikan detail mulai dari bahan kain, jahitan apakah ada yang sobek atau tidak, cek kancing masih kencang atau cenderung akan terlepas, hingga kualitas warna yang mungkin sedikit memudar. Begitu pula harga menjadi pertimbangan penting juga. Tak kalah utama, pastikan belanja barang bekas yang benar-benar dibutuhkan sehari-hari. Berlebihan dalam thrifting akan menyebabkan pembeli keluar dari konsep awal yakni penghematan. Selamat berbelanja!

Penulis adalah mahasiswa doktoral di Universitas Miskolc dan penerima beasiswa Stipendium Hungaricum.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image