Menulis Untuk Pembaca Umum dan Pembaca Khusus
Gaya Hidup | 2022-03-20 14:29:12Tulisan yang dihadirkan penulis tentunya agar dibaca oleh pembaca. Sehingga setelah membaca, pembaca tersebut mendapat manfaat dari bacaan yang telah dibacanya. Dalam konteks ini, kita dapat melihat ada pembaca umum dan pembaca khusus tentunya, yang kedua-duanya sangat penting kehadirannya bagi seorang penulis.
Pembaca umum adalah pembaca yang membaca beragam tulisan ada secara global. Artinya mereka membaca tulisan-tulisan yang ada tanpa tujuan tertentu dan tak ada minat khusus terhadap tulisan yang dimaksud. Sementara pembaca khusus, mereka yang fokus hanya membaca kepada tulisan-tulisan tertentu. Sebagai contoh, seorang politikus tentunya akan sangat berminat membaca tulisan-tulisan politik dibandingkan dengan masyarakat pembaca pada umumnya.
Menariknya, kehadiran dua kelompok pembaca ini adalah dua kelompok yang tentunya mesti dipikirkan oleh seorang penulis. Pada website ini ada beragam rubrik yang bisa menarik minat pembaca utnuk membacanya. Secara umum kehadirannya adalah menghadirkan tulisan-tulisan tentang dunia keislaman, tetapi ada yang kemudian menjadi khas di dalamnya yaitu rubrik Khazanah sub rubriknya Literasi yang memuat tulisan seputar dunia kepenulisan. Tulisan ini yang menjadi minat dari pembaca khusus. Tulisan-tulisan ini biasanya sangat diminati oleh para pembaca yang memilih menulis sebagai profesinya.
Namun demikian, sebagai seorang penulis tetap harus memikirkan kedua kelompok pembaca tersebut karena tulisan yang baik apalagi menarik tentu banyak orang pula yang tertarik untuk membacanya. Karenanya dari awal proses penulisan harus sudah terpikirkan tulisan apa yang mesti ditulis dan dihadirkan ke sidang pembaca agar banyak viewnya dan tentunya banyak yang membacanya dan mendapat manfaat dari apa yang dibacanya.
Nurjamal dalam Sumirat, Darwis (2011:69) mengemukakan bahwa menulis sebagai sebuah keterampilan berbahasa adalah kemampuan seseorang dalam mengemukakan gagasan, perasaan, dan pemikiran-pemikirannya kepada orang atau pihak lain dengan menggunakan media tulisan.anya.
Benar jika kemudian ada anggapan, ketika menulis teruslah menulis tanpa harus memikirkan hal lain agar tulisannya dapat diselesaikan secara baik. Tetapi tak dapat disangkal pula, jika seorang penulis pun mesti mampu menuliskan secara detail hal-hal yang menarik untuk pembaca. Dalam tulisan feature yang memuat tokoh atau tempat wisata tertentu maka tulisan itu akan terasa renyah dan menarik untuk dibaca ketika memuat hal-hal bagi pembaca haltersebut mesti diketahuinya.
Dalam hal ini bukan saja dituntut memiliki teknik menulis yang baik saja, melainkan mesti ada pula upaya selektif terhadap bahan-bahan tulisan yang ada agar dipilih sehingga bisa membuat penasaran pembaca untuk membacanya. Benar jika pembaca umum akan membacanya sekilas saja tetapi bagi pembaca khusus, mereka akan membacanya secara mendalam karena tulisan yang dihadirkan sesuai minatnya dan yang bersangkutan merasa membutuhkan pengetahuan yang tertulis untuk dijadikan sebagai media untuk mengupgrade kemampuan yang dimilikinya. Tulisan literasi yang ada di Harakatuna ini mungkin banyak dibaca karena pengunjungnya banyak pula penulis yang membutuhkan ilmu-ilmu tentang dunia kepenulisan.
Untuk itulah, seorang penulis dituntut tidak sekedar menulis semata namun begitu perlu pula memikirkan kondisi psikologis dan sisi keminatan pembacanya itu sendiri. Bahkan pada sebuah website sendiri tentunya ada rubrik yang selalu menajdi perhatian utama dari pembacanya. Oleh karenanya ketika menulis pun tetap mesti memperhatikan hal yang satu ini. Dengan banyaknya pembaca yang membaca tulisan kita berarti mereka tertarik dengan tema dan tulisan yang dihadirkan oleh penulis melalui proses kreatifnya.
Menulis memang mesti memuaskan pembaca, memberi pengetahuan bagi mereka serta pembaca dapat mengambil manfaat dari apa yang penulis tulisakan tersebut. Karenanya baik pembaca umum maupun pembaca khusus tetap mesti menjadi perhatian bagi seorang penulis untuk memilih tema yang akan dituliskan dan mengambil angle tersendiri. Pengetahuan dan wawasan penulis tentu nakan menentukan sebaik apa dan semenarik apa tulisan yang dihadirkan ke hadapan sidang pembaca.
Tentunya bagi seorang penulis janganlah cepat puas dengan apa yang telah diraihnya, melainkan mereka pun harus terus meningkatkan kemampuan menulisnya serta meningkatkan pengetahuan serta wawasannya. Dalam arti kata siapapun penulisnya tetap haruslah belajar dalam arti kata luas. Memahami keinginan pembaca terlebih bisa melakukan riset kecil-kecilan maka akan mampu memahami tentang tulisan pa yang sesungguhnya sangat diminati pembaca. Tentu hal ini tak mudah namun melalui pembiasaan tentu saja segalanya pun bisa diwujudkan.
Berpijak pada kondisi ini, sangatlah penting bagi seorang penulis untuk memahami pada dimensi lain. Artinya, selain ia mampu menjadi penulis yang handal juga tentunya mereka pun bisa menyelami apa yang menjadi kebutuhan pembaca. Jika kedua hal ini mampu dipadukan secara baik maka tentu saja akan memunculkan sebuah tulisan yang layak dibaca dan perlu. Jika tulisan ini mampu dihadirkan maka tentunya penyulis akan mednapatkan apresiasi dari pembaca itu sendiri.
Memang harus diakui, penulis harus terus mau belajar dalam segala hal agar kemampuan menulisnya semakin terasah serta mampu menghadirkan hal yang penting untuk pembaca. Menuliskan tentang sesuatu bagi pembaca adalah bagian terpenting di dalam membantu pembaca untuk bisa mendapatkan tambahan ilmu dan juga pengetahuan. Jelas ini sesuatu yang membahagiakan karena penulis mampu berbagi hal baik dengan pembacanya.
Intinya, baik pembaca umum dan pembaca khusus, keduanya adalah hal yang ada di depan mata. Oleh sebab itu menulis secara baik untuk bisa memenuhi minat pembaca umum dan pembaca khusus karena keduanya sangat berarti bagi para penulis karena kedua kelompok ini, hasil karya kita dapat dibaca dan bisa jadi memberi manfaat bagi keduanya.***
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.