Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Andrian Eksa

Pembinaan Moderasi Beragama di Kemenag Bantul, MTsN 9 Bantul Tugaskan Waka Kurikulum

Info Terkini | Friday, 18 Mar 2022, 14:22 WIB

Salah satu program prioritas Kementerian Agama yang harus diimplementasikan di madrasah adalah moderasi beragama. Kementerian Agama mendorong madrasah untuk melakukan penguatan moderasi beragama ini terhadap peserta didik melalui guru. Berkenaan dengan hal tersebut Kementerian Agama Kabupaten Bantul menyelenggarakan kegiatan Pembinaan Moderasi Beragama untuk waka kurikulum madrasah di tingkat tsanawiyah dan aliyah. Pembinaan digelar di Aula Kementerian Agama Bantul pada Kamis (17/03/2022).

Narasumber yang dihadirkan pada kesempatan tersebut adalah Kasi Dikmad Kemenag Bantul, Ahmad Musyadad, S.Ag., M.S.I. dan Kepala Sub Bagian Tata Usaha H. Mukotip, S.Ag., M.Pd.I. “Dalam KMA 183 dan 184 Kemenag mendorong madrasah untuk melakukan beberapa langkah penguatan peserta didik melalui Guru. Melalui KMA tersebut madrasah diberi ruang untuk berinovasi. Salah satunya adalah menanamkan nilai beragama kepada peserta didik sebagai hidden curriculum tidak tersurat dalam administrasi,” papar Musyadad.

“Moderasi beragama merupakan cara pandang, mindset, dan perilaku tawassuth (tengah-tengah)”, imbuhnya. Sementara itu Kasubag TU mengupas tentang bagaimana mewujudkan moderasi beragama untuk kemasyarakatan. “Salah satu program prioritas Kementeria Agama di tahun ini adalah moderasi beragama. Apa tujuannya?,” kata H. Mukotip membuka materinya. Salah satu peserta yang ditunjuk menyampaikan tentang tujuan moderasi beragama adalah kedamaian, kerukunan.

“Salah satu tujuannya adalah kesalihan sosial. Hal ini penting, karena tanpa adanya kesalihan sosial, maka tak akan terwujud kedamaian di masyarakat. Meskipun orang tersebut salih secara pribadi,” paparnya lebih lanjut. Pada kesempatan tersebut Noor Shofiyati, Waka Kurikulum MTsN 9 Bantul yang menjadi salah satu peserta menanyakan tentang perbedaan antara moderasi dan toleransi. “Moderasi adalah proses, sedangkan toleransi adalah hasil (outcome) jika moderasi diterapkan,” jawab Kasi Dikmad, Ahmad Musyadad sebagai narasumber. Penguatan moderasi beragama penting untuk diimplementasikan dalam pembelajaran di madrasah sebagai salah satu media penanaman karakter pada peserta didik. (nsh)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image