Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Sam Edy Yuswanto

Platform Merdeka Mengajar sebagai Penunjang yang Efisien dalam Proses Belajar Mengajar

Eduaksi | Friday, 18 Mar 2022, 07:41 WIB
sumber gambar: indonesiabaik.id

Seorang guru dituntut untuk mengetahui beragam metode mengajar. Hal ini dimaksudkan agar dalam proses belajar mengajar di sekolah ia dapat menetapkan metode yang sesuai atau cocok dengan karakter para peserta didiknya. Sebab, satu metode yang meskipun tampak bagus yang diterapkan di suatu sekolah, belum tentu cocok bila diterapkan di sekolah lainnya.

Bicara tentang metode mengajar, kita perlu mengapresiasi upaya Kemendikbudristek (Kementerian, Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi) yang telah mengeluarkan platform Merdeka Mengajar, sebagai upaya untuk membantu para guru di seluruh Indonesia dalam proses kegiatan belajar-mengajar di sekolah. Dalam platform tersebut, guru bisa mendapatkan referensi cara mengajar dan selanjutnya bisa dipraktikkan di sekolah masing-masing.

Manfaat sekaligus keunggulan lain dari diciptakannya platform tersebut ialah guru dapat saling belajar dan berbagi melalui Komunitas Belajar Daring. Nadiem Anwar makarim, selaku Mendikbudristek, menyatakan kunci kemajuan pendidikan kita ketika guru-guru mengembangkan dirinya dan saling membantu pengembangan sejawatnya. Platform Merdeka Mengajar juga bertujuan menciptakan iklim kerja positif melalui Jejaring Profesi Guru serta Perencanaan dan Kemajuan Karier. Platform ini menjadi wadah bagi guru untuk menampilkan profil, pengalaman, dan keterampilan profesional, serta mengembangkan portofolio dan kompetensinya. Kesimpulannya, ada tiga fungsi inti dari platform ini, yakni membantu guru untuk mengajar, belajar, sekaligus berkarya (LPMP Bali, 14/2/2022).

Hal yang perlu diperhatikan oleh para guru bahwa dalam platform Merdeka Mengajar juga terdapat toolkit asesmen untuk mengukur capaian belajar siswa. Data ini bisa dimanfaatkan untuk menganalisis kompetensi murid-murid di setiap kelas. Bagaimana cara aksesnya? Apakah tidak ribet? Jangan kuatir, karena platform ini dapat diakses dengan mudah melalui akun Belajar.id, menggunakan perangkat android maupun website. Sedangkan aplikasi bisa diunduh pada Playstore atau website guru.kemdikbud.go.id (indonesiabaik.id).

Mewujudkan PAUD yang Berkualitas

Selanjutnya kita akan membahas tentang pendidikan anak usia dini. Kita tentu sepakat bahwa yang namanya pendidikan memang harus dimulai sejak anak masih kecil. Mengutip keterangan pauddikmasdiy.kemdikbud.go.id, bahwa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan, sebagai bentuk bantuan bagi pertumbuhan dan perkembangan jasmani-rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

Kesimpulannya, keberadaan PAUD merupakan hal yang cukup urgen dan mestinya ada di setiap desa. Bagi desa yang belum memiliki PAUD maka bisa segera untuk mewujudkannya. Tak perlu cemas karena pemerintah akan berusaha mendorong sekaligus memberikan bantuan kepada desa yang ingin mendirikan PAUD.

Tentang pendirian satuan PAUD, dapat didirikan oleh pemerintah desa, orang perseorangan, kelompok orang, atau badan hukum. Satuan PAUD terdiri dari Taman Kanak-Kanak (TK), Taman Kanak-Kanak Luar Biasa (TKLB), Kelompok Bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA), dan Satuan PAUD Sejenis (SPS). Tentang mekanisme pendirian PAUD terdiri dari dua langkah utama, sebagaiman telah tercantum dalam Permendikbud Nomor 84 tahun 2014 tentang Pendirian Satuan PAUD (kemdikbud.go.id).

Bantuan nonfisik konon juga telah disediakan oleh pihak pemerintah. Pada 20 Februari 2020 Kemdikbud RI mengeluarkan Peraturan Nomor 13 (2020) tentang Petunjuk Teknis Dana Alokasi Khusus Nonfisik Bantuan Operasional Penyelenggaraan PAUD dan Pendidikan Kesetaraan. Peraturan ini terdiri atas 8 Bab, 19 Pasal, dan lampiran. Pembuatan peraturan ini menimbang berdasarkan untuk meringankan beban masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan dalam penyelenggaraan PAUD dan pendidikan kesetaraan yang bermutu dengan pemerintah mengalokasikan dana khusus nonfisik bantuan operasional (koreksi.infradigital.io/kemdikbud.go.id).

Selanjutnya, kabar terbaru mengenai bantuan operasional pendidikan PAUD. Sebagaimana dipaparkan LPMP Bali/kemdikbud.go.id (15/2/2022) bahwa melalui Merdeka Belajar Episode 16, Kemendikbudristek melakukan akselerasi dan peningkatan pendanaan bagi PAUD dan Pendidikan Kesetaraan. Reformasi kebijakan tersebut mencakup: 1) nilai satuan biaya BOP PAUD yang bervariasi sesuai karakteristik daerah, 2) penyaluran langsung dana BOP PAUD dan BOP Pendidikan Kesetaraan ke rekening satuan pendidikan, serta 3) penggunaan BOP PAUD dan BOP Pendidikan Kesetaraan yang fleksibel.

Hal tak kalah penting yang harus diperhatikan oleh seorang guru PAUD adalah berusaha menjadi sosok guru profesional, guru yang ketika mengajar anak dengan sepenuh hati dan kasih sayang. Ajeng Yusriani dalam bukunya, Kiat-Kiat Menjadi Guru PAUD yang Disukai Anak-Anak menjelaskan 5 kecerdasan yang harus dimiliki oleh guru. Yakni, kecerdasan intelektual, kecerdasan moral, kecerdasan sosial, kecerdasan emosional, dan kecerdasan motorik. Semoga tulisan ini bermanfaat.

***

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image