Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Supadilah

Tak Harus Semua Siswa Hebat Di Matematika

Eduaksi | Wednesday, 16 Mar 2022, 21:45 WIB
Ilustrasi matematika (sumber foto: aset Canva)

"Pasti banyak di antara kalian yang tidak puas dengan hasil PTS," kata saya sambil melihat wajah-wajah siswa. Ada 23 siswa di hadapan saya dalam kelas itu. "Tapi Bapak katakan, memang beberapa materi matematika itu abstrak."

Hari ini pertemuan perdana setelah ujian. Sudah tradisi, setelah ujian, guru mengumumkan hasil ujian ke kelas.
Beberapa siswa gelisah. Ada juga yang senyam-senyum. Siswa yang pintar pasti tenang saja.

Saya mengulang pernyataan,"Apalagi di matematika peminatan. Banyak sekali abstraknya. Jadi bapak bilang, nggak papa kalau nilai hasil ujiannya rendah. Karena nggak semua kita yang suka matematika. Tapi, peraturan kurikulum mau nggak mau kita harus belajar matematika."

Ada seorang siswa yang mengatakan setuju dengan kalimat saya. Setelah saya lirik ke laptop, nilainya 80, lho. Wah, bagus juga hasilnya. Tapi seingat saya di kelas juga aktif anak itu.

"Enggak semua orang jadi ahli matematika atau jadi guru atau menggunakan materi matematika dalam buku ini dalam kehidupannya."
Faktanya, tanpa materi ini orang-orang tetap hidup. Misalnya pengusaha. Ya, banyak pengusaha tetap bisa sukses tanpa paham materi trigonometri atau suku banyak di buku ini.

Mungkin terdengar agak aneh ya. Seorang guru yang membolehkan nilai anaknya rendah. Tapi inilah saya. Seorang guru matematika kelas X yang kadang merasa kesulitan juga dengan materi di bidang itu. Bagi saya, matematika itu ada sulitnya. Jadi agak bohong tuh kalau ada yang bilang matematika itu mudah.

"Kalau kalian nggak bisa matematika di sekolah itu nggak papa, tapi jangan sampai kalian nggak memahami dasar-dasar matematika. Apa saja dasar-dasar matematika? Dasar-dasarnya yaitu kalibataku atau kali bagi tambah kurang."

Ini harus kalian kuasai sebab pekerjaan apapun pasti nggak bisa menghindar dari kalibataku.

Tapi kita bisa mengambil semangat dari proses belajar matematika. Kita harus tetap mempelajari matematika dengan semangat, bekerja keras, dan fokus. Itulah yang nanti berguna dalam kehidupan kita. Berbagai profesi pasti membutuhkan karakter-karakter ini. Jadi nikmati prosesnya. Berusaha saja dulu. Hasilnya tidak terlalu penting.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image