4 Hal Yang Bisa Menjadikan Kamu Sebagai Problem Solver Handal
Guru Menulis | 2022-03-16 17:06:00Ketidaksesuaian antara realitas dengan kondisi ideal menyebabkan munculnya masalah. Itu merupakan ujian bagi kualitas seorang manusia. Sebab itulah, kemampuan menyelesaikan masalah wajib ada di setiap pribadi individu. Tidak peduli siapa orangnya, kemampuan problem solving merupakan aset berharga bagi kehidupan seorang manusia.
Seperti leadership, setiap orang bisa melatih dan mengembangkan keterampilan problem solving. Tidak ada syarat atau tidak butuh privilege khusus bagi seseorang untuk menguasai kemampuan memecahkan masalah . Artinya, kemampuan ini dapat dimiliki oleh siapa saja dan bisa dipelajari. Nah, berikut ini beberapa tips untuk kamu mengembangkan dan meningkatkan kemampuan problem solving.
1. Cerdas Emosi
Tips pertama agar kamu menjadi problem solver yang baik adalah kamu mesti cerdas secara emosi. Kamu harus melatih EQ kamu agar dapat mengendalikan perasaan kamu terhadap masalah yang ada. Jangan karena EQ yang buruk, kamu bukannya menjadi problem solver tapi malah menjadi problem maker.
Kemampuan mengendalikan emosi menjadi faktor pertama dan utama dalam berhadapan dengan masalah. Dengan emosi yang baik, kamu akan melihat masalah dengan objektif. Keobjektifan tersebut sangat berguna dalam mengambil sebuah keputusan untuk memecahkan masalah.
2. Fokus pada Solusi
Tips berikutnya agar kemampuan problem solving meningkatkan adalah merubah mindset. Kamu harus menghilangkan pikiran yang cenderung berfokus pada masalah yang terjadi. Mulai berlatih dan beralih pada mindset bahwa kamu harus fokus pada solusi saat ada masalah. Maksudnya, masalah bukan untuk dirasa-rasakan saja namun untuk dihadapi dan diselesaikan.
Jadi untuk menjadi problem solver yang baik, kamu tidak melihat masalah sebagai masalah; tetapi melihat masalah sebagai tugas yang harus diselesaikan. Mengubah mindset tersebut bukan berarti kamu bertindak tanpa melakukan analisis, ya. Kamu tetap pikirkan; tapi bukan untuk mengeluh, namun untuk dianalisis.
Tentunya, kamu harus menganalisis masalah itu dulu agar dapat merancang solusinya. Apa dan bagaimana masalah itu terjadi harus dipahami dulu sebelum menentukan solusinya. Yang tidak boleh kamu lakukan adalah berleha-leha dalam masalah sembari mencari kambing hitam. Atau malah saling menyalahkan dan mencari pembenaran, sementara solusi dari masalah lupa dicari.
3. Berpikir kritis, efektif, dan kreatif
Setelah mengubah mindset, kamu mesti berlatih untuk adalah berpikir kritis, efektif, dan kreatif. Hal tersebut penting agar kamu dapat merancang beragam solusi atas permasalahan yang kamu hadapi. Sehingga, kamu dapat mencari jalan keluar yang paling baik dan paling sedikit resikonya..
Berpikir kritis dipakai dalam menganalisis permasalahan dengan baik. Sehingga, situasi yang tengah terjadi dapat kamu deskripsikan secara objektif. Kamu bisa mengetahui apa realitas yang tidak sesuai dengan kondisi ideal secara komprehensif. Dengan begitu, kamu dapat memahami seluk beluk permasalahan dan posisi awal kamu untuk merancang pemecahan permasalahan.
Setelah mempunyai analisis masalah, kamu bisa memulai merancang skenario-skenario pemecahan masalah. Namun, seperti pepatah tak ada gading yang tak retak, bakal ada kelemahan dari setiap solusi masalah. Kelemahan tersebut akan menciptakan efek samping berupa resiko. Nah, untuk meminimalisir resiko tersebut, kamu harus berpikir kreatif dan efektif agar dapat mendapatkan satu solusi yang berterima.
4. Aksi
Tips yang terakhir adalah melakukan aksi untuk menyelesaikan masalah. Aksi tersebut berupa mengambil keputusan untuk menjalankan skenario pemecahan masalah yang sudah kamu buat. Masalah tidak akan selesai hanya dengan berpikir dan berencana. Sebaik apapun analisis masalah dan rumusan solusinya, tidak akan berguna bila masih tahap narasi.
Menjalankan aksi untuk menyelesaikan masalah kadang terasa sulit karena akan mengubah kebiasaan dan tindakan kita. Akan selalu ada konsekuensi dari setiap keputusan yang banyak membuat orang ragu dan takut. Namun, bila kamu telah bisa berpikir kritis dan kreatif, maka kamu harus belajar berani dan berpikir bahwa kegagalan bukan akhir segalanya.
Itulah empat tips agar kamu kemampuan problem solving kamu berkembang dan kamu jadi pribadi yang tangguh. Seorang pakar kejiwaan bercerita bahwa tidak ada masalah, yang ada hanya situasi. Masalah adalah persoalan situasi. Untuk menghadapi situasi itu, kamu harus bertransformasi menjadi seorang problem solver dan beraksi. Kemampuan problem solving menjadi salah satu indikator sukses tidaknya seseorang dalam peran hidupnya.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.