Organisasi dalam Perkuliahan, Memberi Manfaat atau Membebani Mahasiswa?
Edukasi | 2023-04-27 09:44:27NAMA TOKOH
Dalam dunia perkuliahan, akademik dan IPK bukan merupakan sebuah indikator absolut dari kompetensi seorang mahasiswa. Banyak hal lain yang dapat diikuti mahasiswa dalam bangku kuliah. Organisasi adalah salah satu contohnya. Bergabung ke dalam sebuah organisasi memberikan sejumlah manfaat, mulai dari membangun relasi yang lebih luas, mengasah jiwa kepemimpian atau leadership, hingga meningkatkan kemampuan public speaking.
Ketika bergabung dalam organisasi, tentunya mahasiswa akan bertemu dengan teman baru dari angkatan yang berbeda bahkan jurusan yang berbeda. Hal tersebut menjadikan mahasiswa memiliki relasi yang lebih luas. Tidak semata ingin berkenalan dan menambah teman, relasi tersebut dapat membawa manfaat pada kehidupan karier. Ketika memasuki dunia karier, jika kita mengandalkan kemampuan diri sendiri belum tentu cukup.
Selain relasi, bergabung dalam sebuah organisasi akan melatih mahasiswa untuk dapat bekerja dan berkoordinasi dalam sebuah tim. Kemampuan bekerja tim juga merupakan salah satu aspek penting yang dibutuhkan dalam dunia karier. Bekerja tim dalam sebuah organisasi meliputi bagaimana mahasiswa menyampaikan pendapat atau berkomunisasi kepada antaranggota, memecahkan sebuah permasalahan atau problem solving, dan menyelesaikan segala tanggung jawab atas tugasnya dalam organisasi tersebut.
Apakah semua manfaat tersebut diperoleh mahasiswa dengan sendirinya secara instan? Tentu saja tidak. Dalam sebuah organisasi, mahasiswa akan berproses untuk memupuk kemampuan-kemampuan tersebut. Proses tersebut dapat berlangsung ketika sebuah organisasi mengadakan rapat atau melaksanakan agenda dan program kerja internal. Pada saat itu, mahasiswa akan mengerjakan tugasnya dalam organisasi dan mengkomunikasikannya kepada anggota organisasi yang lain. Dari situlah mahasiswa akan belajar soft skill yang jarang diajarkan dalam kelas perkuliahan.
Di lain sisi, mahasiswa perlu meluangkan waktu untuk mengikuti rapat dan melaksanakan program kerja internal. Secara tidak langsung, waktu mahasiswa untuk belajar mandiri di luar perkuliahan akan berkurang. Ketika jam belajar berkurang, mahasiswa berpotensi mengalami penurunan performa akademik yang berdampak pada IPK. Sejatinya, waktu luang yang dimiliki mahasiswa relatif banyak terutama mahasiswa tingkat pertama. Jika mahasiswa mengikuti organisasi, seharusnya tidak banyak waktu belajar yang disita oleh organisasi. Oleh karena itu, penyeimbangan akademik dan organisasi adalah tantangan tersendiri bagi mahasiswa. Diperlukan manajemen waktu yang baik dari mahasiswa agar tidak mengorbankan salah satu dari dua hal tersebut.
Apabila mahasiswa tidak dapat menyeimbangkan kedua hal tersebut, ada salah satu hal yang ditinggalkan. Contohnya mahasiswa yang bergabung ke dalam sebuah organisasi tetapi tidak pernah mengikuti rapat atau agenda dari organisasi tersebut, tidak menjalankan tugasnya, dan tidak memberikan komunikasi/interaksi yang baik dengan anggota organisasi lainnya. Artinya mahasiswa tidak akan mendapatkan manfaat dari organisasi tersebut dan bahkan menyulitkan anggota organisasi yang lain karena sikapnya yang tidak bertanggung jawab.
Dalam hal lain, yaitu akademik, mahasiswa yang tidak peduli terhadap hal ini juga akan berdampak kepada dirinya sendiri. Misalnya mahasiswa yang tidak pernah mengerjakan tugas, tidak pernah memperhatikan dosen pada jam perkuliahan, dan tidak pernah mempersiapkan ujian. Hal tersebut akan berdampak terutama pada IPK yang diperoleh mahasiswa. Tentunya IPK yang diperoleh mahasiswa tersebut cenderung lebih rendah karena dipandang dosen sebagai mahasiswa yang tidak memiliki rasa tanggung jawab dan tidak memiliki motivasi untuk kuliah.
Jika mahasiswa dapat mengikuti organisasi dengan baik tanpa mengganggu hal akademik dalam perkuliahan, maknanya mahasiswa tersebut telah berhasil menguasai soft skill dan hard skill. Mahasiswa tidak akan merasa terbebani dengan semua hal itu ketika dapat mengelola waktunya dengan baik. Tentunya kemampuan tersebut sangat bermanfaat dalam kehidupan perkuliahan hingga dunia kerja. Diperlukan kemauan dan komitmen yang kuat dari mahasiswa untuk menumbuhkan kedua skill tersebut secara seimbang.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.