Menlu Retno Pimpin Pertemuan COVAX, Dorong Kesetaraan Vaksinasi Global
Info Terkini | 2022-03-16 14:49:34Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi mendorong upaya internasional mencapai kesetaraan vaksin. Memimpin pertemuan COVAX Advance Market Commitment Engagement Group (AMC EG) pertama di tahun 2022, Retno juga membahas upaya COVAX untuk mendukung negara-negara dalam memenuhi tantangan pengiriman vaksin.
"Bersama dengan Menteri Kesehatan Ethiopia @lia_tadese & Menteri Pembangunan Internasional Kanada @HajritSajjan, saya bersama-sama memimpin pertemuan AMC EC #COVAX pertama untuk 2022 (15/03).
Kami berbicara tentang upaya COVAX untuk mendukung negara-negara dalam memenuhi tantangan pengiriman vaksin," ujar Retno di Twitter resminya, Rabu (16/3/2022).
Retno kembali bertindak sebagai co-chair atau ketua bersama COVAX AMC EG dengan Menteri Pembangunan Internasional Kanada dan Menteri Kesehatan Ethiopia hingga akhir 2022. Ketiganya pun memimpin pertemuan ke-8 tersebut.
Retno menegaskan bahwa prioritas utama saat ini adalah mengupayakan agar seluruh negara dapat mencapai target vaksinasi yang telah ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Dia mencatat, tingkat vaksinasi di sejumlah negara belum mencapai 10 persen, padahal hanya 3,5 bulan lagi menuju pertengahan tahun 2022.
Retno juga menekankan kerja sama internasional untuk memperkuat upaya mengakhiri pandemi Covid-19. Hal ini mengingat angka kasus dan kematian pekanan akibat Covid-19 yang terus menurun di sebagian kawasan dunia.
“Vaksinasi global juga terus berlanjut, lebih dari 10,9 miliar dosis vaksin yang telah disuntikkan di seluruh dunia. Kita harus menggunakan momentum ini untuk memperkuat upaya mengakhiri pandemi,” ujar Retno dalam memipin pertemuan yang dilakukan secara virtual tersebut.
Retno menegaskan upaya penyetaraan akses terhadap vaksin harus dilipatgandakan. Penting juga bagi bantuan terkait kapasitas pelaksanaan vaksinasi sebab masih banyak negara yang memerlukan bantuan dalam hal ini.
Dalam pertemuan tersebut, Perwakilan WHO menyampaikan bahwa varian omikron saat ini mendominasi persebaran kasus Covid-19 di dunia, dengan persentase mencapai 99,7 persen dari 427.152 spesimen yang dites. Dampak klinis dari varian omikron terpantau lebih ringan dari varian delta, sementara vaksin-vaksin yang tersedia telah terbukti efektif terhadap varian omikron.
Meski demikian, perwakilan WHO mengimbau seluruh negara untuk tetap waspada. Meski varian omikron menimbulkan gejala lebih ringan dari delta, namun angka kematian saat ini sama dengan pada saat gelombang delta. Hasil penelitian terkait efektivitas vaksin juga menunjukkan bahwa dosis penguat atau booster vaksin memiliki efektivitas 80-90 persen untuk mencegah hospitalisasi dan gejala berat.
COVAX AMC merupakan mekanisme global yang bertujuan menyalurkan vaksin secara gratis kepada negara anggotanya, yaitu 92 negara berpendapatan menengah ke bawah dan berpendapatan rendah. Hingga 21 Maret 2021, Indonesia telah menerima 34.631.500 dosis vaksin dari mekanisme COVAX AMC ini. Sementara 64.508.205 dosis vaksin juga telah diterima melalui mekanisme COVAX dose-sharing.
Sepanjang 2021, COVAX telah berhasil mengumpulkan pendanaan senilai 10,8 miliar dolar AS, melebihi target yang awalnya ditentukan. Dana tersebut telah dimanfaatkan untuk menyalurkan 1,34 miliar dosis vaksin, termasuk 1,08 miliar dosis kepada negara anggota AMC melalui COVAX Facility. Saat ini, 49 persen populasi negara AMC telah mendapat setidaknya 1 dosis vaksin, sementara 39 persen populasi telah mendapat vaksinasi lengkap.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.