Menjaga Adab Di Tempat Wisata
Eduaksi | 2022-03-15 14:19:10Wisata menjadi kebutuhan manusia. Di tengah rutinitas sehari-hari yang berpotensi membuat kejenuhan, wisata menjadi solusi agar memberikan hiburan. Setelah berwisata, diharapkan bisa kembali segar.
Saat berwisata, hendaknya orang tua mengajarkan adab ke anak. Sekiranya melakukan hal tak sopan, atau tidak baik, jangan dibiarkan.
Misalnya membuang sampah sembarang. Meskipun ada petugas yang akan membersihkan sampah di tempat wisata, kita juga HARUS membuang sampah ke tempatnya.
Toh, kalau tempat wisata bersih, kita juga yang untung. Kita jadi nyaman berkunjung di sana dan akan datang lagi.
Orang tua terlebih dahulu memberi contoh menjaga kebersihan. Setelah itu, anak diajak untuk melakukan hal serupa. Memang tidak mudah, tapi ini harus dilakukan. Harus dibiasakan.
Misalnya suatu waktu anak lupa atau sengaja Membuang sampah sembarang, jangan dibiarkan. Ajak dia membuang sampah dengan cara yang benar. Boleh sang orang tua mengambil sampah itu lalu membuangnya ke tong sampah, atau ajak anak mengambil lagi sampah itu. Tentu dengan cara yang santun ya.
Adab lainnya adalah menerapkan kesopanan. Misalnya tidak naik dan tiduran di atas patung. Apalagi patung pahlawan. Walaupun hanya berbentuk patung tetap saja harus dihormati.
Kalau tidak menghormatinya, minimal tidak melecehkannya. Kan banyak ya kejadian yang melecehkan simbol-simbol yang harusnya dihormati. Misalnya beberapa waktu lalu ada remaja yang naik dan bercanda pada patung macan Lodaya. Videonya itu viral. Kemudian si pelaku diamankan. Nah, kalau begitu, pelaku juga kan yang repot.
Akhir pekan lalu saya melihat patung di sebuah Museum dinaiki oleh anak-anak. Bahkan mereka tidur di atas patung yang dibikin dengan biaya ratusan juta. Ada orang tuanya lho. Eh tapi orang tuanya diam saja. Membiarkan.
Saya lihat penjaga museum ini juga tak ada. Atau sedang menjaga di tempat lain. Ah, seharusnya tidak dibiarkan kelakuan anak-anak itu.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.