Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Al Mahfud

Platform Merdeka Mengajar: Belajar, Berkreasi, Berkolaborasi

Eduaksi | Tuesday, 15 Mar 2022, 11:37 WIB
Platform Merdeka Mengajar (Kemdikbudristek)

Pendidikan di Indonesia pada dasarnya diselenggarakan untuk mengembangkan setiap potensi anak bangsa. Di sini, potensi dan karakter setiap anak yang bisa beragam, sebisa mungkin mesti diberi ruang seluas-luasnya agar bisa berkembang optimal.

UU Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 3 menjelaskan tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Berdasarkan pada landasan tersebut, maka sistem pendidikan di Indonesia mesti dirancang sedemikian rupa agar bisa menciptakan ekosistem pembelajaran yang ramah anak demi mengoptimalkan potensi setiap individu.

Di sinilah, Kurikulum Merdeka menjadi yang relevan diterapkan. Sebab, esensi Kurikulum Merdeka adalah menghadirkan ruang bagi setiap anak untuk tumbuh dan berkembang sesuai fitrah dan keunikan masing-masing. Di Kurikulum Merdeka, guru leluasa memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik (Buku Saku Tanya Jawab Kurikulum Merdeka, hlm 9).

Kurikulum Merdeka saat ini menjadi tarawan yang disediakan Kemdikbudristek untuk bisa diterapkan di satuan pendidikan. Tentu, para pendidik butuh proses belajar dalam menerapkan Kurikulum Merdeka ini. Di sinilah, Kemdikbudristek melengkapinya dengan meluncurkan Platform Merdeka Mengajar.

Platform Merdeka Mengajar menjadi panduan bagi guru dalam belajar dan menerapkan Kurikulum Merdeka. Tiga hal utama yang ditawarkan dalam platform ini adalah “Mengajar”,”Belajar”, dan “Berkarya”.

Di fitur “Mengajar” saat ini sudah tersedia lebih dari 2000 referensi perangkat ajar berbasis Kurikulum Merdeka. Kemudian ada juga “Asesmen Murid” yang bisa membantu guru dalam melakukan analisis diagnostik literasi dan numerasi dengan cepat, sehingga dapat menerapkan pembelajaran yang sesuai dengan tahap capaian dan perkembangan peserta didik.

Menghadirkan pembelajaran sesuai tahap perkembangan anak didik adalah poin penting yang menjadi ciri Kurikulum Merdeka. Di sini, guru didorong memiliki kreativitas menghadirkan pembelajaran yang berpusat pada murid dan sesuai capaian perkembangan murid. Ini tidak lain adalah syarat terwujudnya ekosistem pembelajaran ramah anak demi mengoptimalkan potensi setiap individu, demi terwujudnya tujuan pendidikan.

Analisis diagnostik yang disediakan Platform Merdeka Mengajar terbukti membantu guru dalam menerapkan hal tersebut. Susilo Windriyatno, seorang Guru SMP di Yogyakarta, telah memanfaatkan fitur ini untuk mengukur dan memahami sejauh mana materi dipahami setiap siswa. Dengan begitu, ia mendapatkan umpan balik yang sangat penting untuk memahami kemampuan setiap anak didiknya.

“Apakah siswa sudah cakap, perlu intervensi khusus, atau sudah mahir, semuanya diinformasikan. Ini benar-benar membantu saya memetakan kemampuan anak-anak saya, sehingga saya bisa memberi pembelajaran sesuai kemampuan siswa-siswa saya,” kata Susilo dalam Silaturahmi Merdeka Belajar, disiarkan virtual di YouTube Kemdikbud RI pada 24 Februari 2022.

Visi Platform Merdeka Mengajar adalah menciptakan ekosistem kolaboratif untuk meningkatkan keefektifan pembelajaran dan iklim kerja yang positif (Kemdikbud.go.id). Maka, di dalamnya tersedia ruang untuk berbagi inspirasi dan berkolaborasi antar para guru untuk mengembangkan diri demi menciptakan model pembelajaran yang efektif dalam menerapkan Kurikulum Merdeka.

Strategi implementasi

Dijelaskan Zulfikri Anas, Pelaksana Tugas Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Kemdikbud RI pada 17 Februari 2022, berikut adalah cara mengimplementasikan Kurikulum Merdeka:

Pertama, guru perlu mengenal siswanya terlebih dahulu. Berikutnya, guru memetakan kompetensi siswa dalam bentuk portofolio. Misalnya, di hari pertama di tahun ajaran baru, guru tidak langsung menyampaikan materi, tapi masuk dulu ke dunia anak untuk mengenal potensi dan pemahaman mereka.

Kedua, setelah guru memiliki gambaran atau peta awal kemampuan setiap anak, selanjutnya guru mulai menyusun standar masing-masing kompetensi anak dan mulai mengkreasikan proses pembelajaran yang paling efektif. “Misalnya untuk perkalian, anak yang belum paham perkalian bisa berkolaborasi dan beraktivitas dengan anak yang sudah bisa. Kadang anak lebih cepat paham jika belajar bersama temannya,” kata Zulkikri Anas.

Kurikulum Merdeka, dengan demikian, tidak hanya mendorong guru saling berkolaborasi, namun juga antar siswa saling bekerjasama dan saling mengenal. Dari sinilah iklim kolaborasi positif dalam proses belajar mengajar itu ditumbuhkan.

Kurikulum Merdeka yang ditunjang dengan Platform Merdeka Mengajar menjadi paket yang ditawarkan Kemdikbud Ristek demi membangun pendidikan Indonesia yang “Merdeka”. “Merdeka” dalam arti memberi ruang yang luas bagi anak didik berkembang sesuai potensi dan bakatnya masing-masing.

Di era pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sekarang, tawaran Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar juga menjadi langkah awal yang prospektif dalam membangun pendidikan yang maju dan bisa menjawab tantangan di era digital. (Al-Mahfud, peminat topik pendidikan)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image