Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Muhammad Ramadhani Dimyati

Sayur Dibuang Karena Tidak Laku, Mahasiswa PMM UMM Bikin Ini

Bisnis | Sunday, 13 Mar 2022, 03:29 WIB

“Pertanian merupakan sektor pangan yang penting bagi kehidupan manusia” dari pernyataan tersebut dapat dipastikan jika pertanian merupakan aspek penting penopang pangan serta penggerak roda perekonomian suatu negara. Namun sektor pertanian khususnya di negara berkembang seperti Indonesia memiliki banyak permasalahan dalam sektor pertanian, salah satunya adalah pemasaran. Karena permasalahan tersebut serta pentingnya sektor pertanian dalam menjaga tatanan pangan suatu negara, inilah yang membuat lima orang Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) tergerak untuk membantu mengatasi permasalahan tersebut. Kelima Mahasiswa ini tergabung kedalam program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) kelompok 44 gelombang 01 yang diadakan UMM sebagai bentuk perwujudan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, Asas Kemuhammadiyahan, dan Kemanusiaan.

Mahasiswa PMM kelompok 44 gelombang 01 Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengajak kelompok tani Desa Slamet untuk beralih ke pasar digital. Selain mengajak kelompok tani untuk beralih ke pasar digital kami juga mengedukasi bagaimana strategi online marketing yang baik dan benar sehingga menghasilkan persentase keuntungan yang tinggi.

Digitalisasi marketing dalam sektor pertanian memang bukanlah hal yang baru. Akan tetapi tidak semua kalangan masyarakat tani mengetahui bagaimana pelaksaan strategi marketing online yang baik dan benar. Hal inilah yang coba kami sosialisasikan dan edukasikan pada masyarakat kelompok tani Desa Slamet, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang ketika pembukaan program kerja kami dan sosialisasi yang kami adakan selama 4 hari pada 22-24 Februari 2022.

Ketika kami melakukan sosialisasi dan edukasi mengenai online marketing, masyarakat kelompok tani banyak bercerita jika persaingan di pasar tradisional sangatlah ketat serta harga sayuran yang tidak menentu membuat beberapa petani menyerah dalam membudidayakan sayuran, bahkan tak jarang para petani yang membuang sayuran mereka yang tidak laku ke sungai serta membagi-bagikan sayuran secara gratis pada pengguna jalan yang sedang lewat secara cuma-cuma. Kami juga mendengar jika para masyarakat usia muda enggan untuk terjun kedalam sektor pertanian karena berbagai permasalahan tersebut yang membuat pekerjaan sebagai seorang petani dipandang sebelah mata.

Setelah kami mendengar permasalahan tersebut kami Mahasiswa PMM UMM kelompok 44 gelombang 01 semakin termotivasi untuk menjalankan program kerja kami, dengan harapan yang besar jika program kerja kami mampu mengatasi permasalahan pemasaran para petani di Desa Slamet. Kami juga berharap dengan terwujudnya digitalisasi marketing ini, para masyarakat usia muda Desa Slamet mau bergabung untuk membantu para petani mengembangkan sektor pertanian ke arah yang lebih modern.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image