Genooside Masih Berlanjut: Gaza Terus Menjerit Tanpa Perisai Khilafah
Politik | 2025-12-31 19:53:40
Gaza serta seluruh tanah Palestina masih dirundung pilu. Penduduknya terus diancam genoside. Makin lama mereka makin tak berdaya. Serangan demi serangan terus digencarkan para zionis Israel. Jum’at (26/12) dini hari waktu setempat kelompok pemukim illegal Israel kembali melancarkan serangan terhadap aset ekonomi warga Palestina di wilayah Tepi Barat Kota Deir Dibwan sebelah timur Ramallah.
Pada aksi penyerangan tersebut terjadi penganiayaan kepada 2 orang pekerja warga Palestina dan mencuri sebanyak 150 ekor domba. Data dari komisi resmi Colonization And Wall Resistance Commision menunjukkan tren kekerasan yang kian menghawatirkan. Sepanjang November lalu saja, tercatat ada 621 serangan yang dilakukan pemukim ilegal Israel terhadap warga dan properti Palestina di Tepi Barat.
Padahal jika melihat secara garis besar mengenai para pemukim Israel ditanah palestina adalah ilegal. Sejalan dengan pernyataan dari Mahkamah Internasional (ICJ) bahwa pendudukan Israel diwilayah palestina adalah ilegal. Begitu juga pernyataan dari PBB menyatakan seluruh aktivitas pemukiman tersebut adalah ilegal dan melanggar hukum internasional. Namun tetap saja pemerintah Israel menolak untuk hengkang dari tanah Palestina.Sungguh ini semua tetap dan akan terus terjadi sebab tidak ada negara lain yang membantu memerangi dan mengusir Zionis Israel dari tanah Palestina.
Allah SWT berfirman “Perangilah dijalan Allah orang-orang yang memerangi kalian” (QS. Al-Baqarah [2]: 190).
Dan bagaimana hal ini bisa terealisasikan jika umat secara menyeluruh belum bisa tersadarkan bahwa untuk merasakan sakit dan derita yang sama walaupun hanya dari mata yang melihat saudaranya bersimbah darah, telinga yang mendengar segala rintihan sakit saudaranya yang semua ini hanyalah sebagian kecil yang terpampang nyata disosial media itu adalah keharusan. Lebih miris lagi karena bukan hanya umat yang belum sepenuhnya tersadarkan namun dari segi negeri-negeri muslim juga belum dapat sadar apalagi bersuara.
Fakta ini tidak lain dan tidak bukan karena fanatisme kesukuan/kebangsaan dan nation-state yang mengakar hingga derita para saudara seiman diabaikan hanya karena mereka dianggap “bukan bagian dari bangsa atau negara kita”?
Dimana tragedi kemanusiaan di Gaza dan seluruh tanah Palestina terus menyisakan rasa sakit, darah dan air mata yang dilakukan oleh para zionis Israel yang terus menerus membunuh dan terus menyiksa para saudara-saudara di tanah Palestina. Disisi lain dari genoside ini terjadi justru menyingkap kedzoliman, pengkhianatan dan kemunafikan para penguasa negeri-negeri Muslim.
Ditengah rasa sakit yang diderita para rakyat Palestina yang dibantai menggunakan senjata buatan Amerika dan uang pajak Barat. Melihat hal itu para penguasa negeri-negeri Arab yang terus bungkam dan menghindar, contohnya sebagian dari mereka juga menghalangi upaya umat untuk membela saudara mereka di tanah suci al-quds beberapa waktu lalu.
Alih-alih menjadi perisai umat, mereka justru menjadi tembok penghalang pembebasan Palestina. Negeri-negeri seperti Mesir, Yordania, Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan yang lainnya justru menormalisasikan hubungan dengan Israel. Hal ini sama saja secara tidak langsung mereka bersekutu dengan para Zionis.
Mereka pada hakikatya berada dalam ancaman dan azab Allah SWT: “Janganlah kalian condong kepada orang-orang yang zalim, lalu kalian nanti akan disentuh api neraka (QS. Hud [11]: 113). Nabi SAW. Juga menegaskan “Sungguh jika manusia melihat seorang zalim,, lalu mereka tidak mencegah tangannya, Allah nyaris akan menimpakan azab-Nya kepada mereka semuanya (HR Abu Dawud).
Jadi, umat islam harus sepenuhnya sadar bahwasanya penguasa Muslim ini tidak menjalankan fungsinya sebagai perisai umat.
Karena pada dasarnya solusi hakiki bukan sekedar mengutuk penguasa yang berkhianat. Tetapi mengganti sistem yang kufur dan menegakkan kembali khilafah ala minhhaj nubuwwah. Khilafalah yang akan mengatur seluruh kekuatan dalam satu kepemimpinan yang dengan benar akan membela agama dan umat, terkhusus saudara-saudara kita di Palestina yang sudah lama tertindas.
Wallahu a’lam bi shawaab.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
