Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Zahwa Auliya

Krisis Kepercayaan Pemerintah: Influencer dan Relawan Menjadi Harapan Rakyat

Info Terkini | 2025-12-11 00:48:46
https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/webp/photo/2025/12/02/963045951.jpg

Menururt BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Lima Puluh Kota, Bencana merupakan seragkaian peristiwa yang mengganggu kehidupan, memakan korban jiwa, menyebabkan kerusakan terhadap harta benda serta berdampak dapa psikologis manusia. Hal ini dapat disebabkan oleh faktor alam dan ulah manusia itu sendiri. Seperti yang telah terjadi baru-baru ini, banyak di temukan fenomena banjir, tanah longsor dan bencana lainnya yang melanda di beberapa daerah di indoensia utamanya di kawasan Pulau Sumatera yang memakan banyak korban. Sulitnya akses dan keterbatasan dalam pemenuhan kebutuhan hidup membuat mereka hidup dalam kelaparan dan kekurangan pasca bencana.

Adanya status bencana daerah ini dikategorikan sebagai status Bencana Daerah Darurat siaga 1 dimana adanya bencana ini memerlukan respon cepat dan segera dari berbagai pihak utamanya dari pemerintah dan masyarakat karena membawa dampak signifikan terhadap beberapa sektor kehidupan.

Sebagai masyarakat indonesia dengan kadar kemanusiaan yang tinggi, adanya bencana ini tentunya menimbulkan empati tersendiri di lubuk hati masyarakat. Dari hal tersebut timbul Gerakan Rakyat Bantu Rakyat yang dilatarbelakangi karena lambatnya respon pemerintah, lemahnya sistem transparansi dan adanya krisis kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Sehingga menyebabkan masyarakat kecewa terhadap bantuan yang akan disalurkan oleh negara dan bertindak secara langsung dengan serentak. Hal lain juga datang dari faktor birokrasi dan korupsi yang dilakukan oleh sektor pemerintahan yang terus menumpuk amarah masyarkat, sehingga masyarakat lebih percaya terhadap influencer dan relawan yang didasari oleh rasa kemanusiaan yang sama.

Adanya krisis kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah menjadi pemicu utama Gerakan Rakyat Bantu Rakyat. Krisis kepercayaan ini diperkuat karena adanya temuan kayu gelondongan di lokasi bencana yang memicu tuduhan bahwa deforestasi dan penebangan liar itu menjadi penyebab bencana yang lolos dari pengawasan pemerintahan. Oleh karena itu, Gerakan Rakyat bantu rakyat tidak terlepas dari peranan influencer dan para relawan yang mendapatkan kepercayaan penuh oleh masyarakat sehingga dapat melakukan ajakan persuasif terhadap bantuan penanggulangan bencana di Pulau Sumatra. Dalam hal ini, peranan rakyat bantu rakyat tersalurkan melalui adanya sejumlah influencer dan para relawan yang terjun langsung di lapangan memberikan bantuan kepada korban bencana tersebut.

Adanya bantuan dari para influencer dan relawan dianggap lebih efektif karena beberapa hal, yakni:

1. Adanya Respon tanggap dan cepat

Adanya respon cepat dari para influencer dan relawan dalam merespon terjadinya bencana dibandingkan dengan birokrasi pemerintah menyebabkan masyarakat memiliki rasa kepercayaan yang tinggi terhadap influencer daripada pemerintah.

2. Adanya Transparansi

Adanya transparansi dan keterbukaan dalam pelaporan penggunaan dana dalam pendistribusian bantuan. Hal ini juga tercermin Ketika para influencer memberikan konten dalam penggunaan dana dalam bantuan bencana.

3. Memiliki Jaringan Luas

Peranan influencer yang dapat memobilisasi massa dan media sosial untuk menggalang dukungan lebih cepat.

Adanya proses penyaluran dana anggaran dan bantuan terhadap korban bencana yang terjadi di wilayah Pulau Sumatera oleh para influencer dan relawan seharusnya menjadi sinergi bukan kompetisi. Tidak semestinya, pemerintah memandang Gerakan Rakyat bantu Rakyat ini sebagai kompetitor dalam menangani bencana, seharusnya pemerintah mendukung dan mengkolaborasikan bantuan menjadi satu komando yang terpusat agar proses penyaluran bantuan dapat lebih maksimal dan efisien. Selain itu, pemerintah juga perlu meninjau ulang kebijakan-kebijakan terkait penyaluran bantuan melalui anggaran yang telah ditetapkan agar anggaran tersebut dapat disalurkan dengan lebih cepat terutama dalam situasi yang darurat seperti ini.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image