Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ridwan Rizkyanto

5 Teknik Menyeduh Kopi? Coba Salah Satunya!

Teknologi | 2025-12-08 21:22:52

Oleh Ridwan Rizkyanto

Dosen Universitas Andalas

Di tengah budaya ngopi yang semakin berkembang, teknik penyeduhan menjadi kunci untuk menghasilkan karakter rasa yang unik dari setiap biji kopi. Tidak lagi sekadar menuang air panas ke bubuk kopi, proses seduh kini dipandang sebagai seni yang membutuhkan ketepatan, pemahaman, dan sensasi eksplorasi. Berbagai metode hadir untuk memaksimalkan potensi rasa, mulai dari teknik manual brew hingga metode berbasis tekanan. Setiap teknik menawarkan pengalaman berbeda baik dari segi kepraktisan maupun profil rasa yang dihasilkan. Tak heran, para penikmat kopi kini menjadikan teknik seduh sebagai bagian dari gaya hidup dan identitas diri.

Ilustrasi

Salah satu teknik yang paling populer adalah pour over, seperti V60 atau Kalita Wave. Metode ini menggunakan proses penyaringan dengan kertas filter yang memungkinkan air mengekstrak secara perlahan. Keunggulannya terletak pada kejernihan rasa karena minyak kopi tertahan oleh filter. Profil rasa yang dihasilkan cenderung bersih, ringan, dan menonjolkan karakter asli biji kopi, seperti floral atau fruity pada biji Arabika. Teknik ini cocok bagi mereka yang ingin memahami nuansa rasa secara mendalam. Selain itu, pour over menawarkan fleksibilitas tinggi pada derajat gilingan, suhu air, hingga kecepatan tuang, membuatnya digemari para home brewer.

Metode lain yang tak kalah menarik adalah French Press, teknik imersi yang memberikan sensasi kopi yang lebih penuh dan bold. Tidak menggunakan filter kertas, minyak kopi tetap larut sehingga menghasilkan tekstur yang lebih kaya. French Press cocok untuk mereka yang menyukai karakter strong dan body tebal. Cukup dengan membiarkan bubuk kopi terendam selama 4 menit sebelum ditekan dengan plunger, metode ini sangat praktis dan mudah dipelajari pemula. Perbedaan ekstraksi yang terjadi pada teknik imersi dibandingkan pour over juga membuat French Press menghasilkan rasa yang lebih "bulat" dan intens.

Bagi mereka yang menginginkan metode cepat namun tetap berkualitas, AeroPress menjadi pilihan menarik. Kombinasi imersi dan tekanan membuat AeroPress menghasilkan kopi yang smooth, low acidity, dan relatif bebas ampas. Teknik ini fleksibel bisa menghasilkan kopi mirip espresso hingga seduhan ringan seperti pour over. AeroPress juga sangat portabel, menjadikannya favorit bagi traveler dan pecinta outdoor. Di sisi lain, teknik klasik seperti Moka Pot tetap menjadi ikon di rumah-rumah pecinta kopi Italia. Dengan memanfaatkan tekanan uap yang tercipta dalam chamber logam, Moka Pot menghasilkan kopi pekat mendekati espresso, ideal untuk pencinta rasa pahit dan intens.

Terakhir, tentu tidak bisa dilewatkan espresso, teknik seduh berbasis tekanan tinggi yang menjadi fondasi berbagai minuman kopi modern seperti cappuccino atau latte. Espresso menawarkan ekstraksi cepat namun padat rasa, menciptakan intensitas tinggi dalam satu shot kecil. Dibutuhkan mesin khusus, tetapi hasilnya menghadirkan balance yang kompleks dan crema yang menjadi ciri khas. Dari sini kita melihat bahwa setiap teknik seduh memiliki karakteristik dan tujuan yang berbeda. Penikmat kopi kini dapat bereksperimen sesuai preferensi rasa, waktu, dan alat yang dimiliki. Pada akhirnya, menyeduh kopi bukan hanya tentang minuman, tetapi juga tentang proses, pengalaman, dan perjalanan mengeksplorasi cita rasa yang semakin luas.

Referensi:

Angeloni, G., Guerrini, L., Masella, P., Bellumori, M., Daluiso, S., & Spinelli, S. (2019). What kind of coffee do you drink? An investigation on effects of eight brewing methods on volatile and non-volatile composition of coffee. Food Research International, 116, 1327–1335.

Fuller, M., & Rao, N. Z. (2017). The effect of time, roasting temperature, and grind size on caffeine and chlorogenic acid concentrations in cold brew coffee. Scientific Reports, 7(1), 1–9.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image